Sinopsis Film Jaga Pocong, Debut Horor Acha Septriasa yang Mencekam

RediksiaSabtu, 20 Desember 2025 | 20:06 WIB
Sinopsis Film Jaga Pocong, Debut Horor Acha Septriasa yang Mencekam
Sinopsis Film Jaga Pocong, Debut Horor Acha Septriasa yang Mencekam

Diksia.com - Bagi pencinta sinema horor tanah air, judul Jaga Pocong mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Film yang dirilis pada tahun 2018 ini menawarkan premis yang sederhana namun sangat efektif dalam membangun ketegangan psikologis. Berbeda dengan horor kebanyakan yang mengandalkan banyak penampakan hantu, film ini justru menjebak penonton dalam situasi klaustrofobik bersama satu karakter utama dan satu jenazah.

Jika kamu sedang mencari tontonan yang bisa membuat bulu kuduk berdiri tanpa henti, film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini adalah pilihan yang tepat. Mari kita bedah lebih dalam bagaimana alur cerita yang disuguhkan tanpa membocorkan akhir ceritanya.

Awal Mula Petaka Suster Mila

Cerita bermula dari kehidupan seorang suster bernama Mila, yang diperankan dengan apik oleh Acha Septriasa. Mila dikisahkan sebagai perawat yang gagal mendapatkan pekerjaan di rumah sakit karena masalah administrasi. Di tengah kebingungan tersebut, ia mendapatkan tawaran pekerjaan pribadi untuk merawat seorang pasien bernama Sulastri di rumahnya.

Tanpa curiga, Mila menerima tawaran tersebut. Ia pun berangkat menuju rumah pasien yang ternyata merupakan sebuah bangunan tua dengan arsitektur klasik yang terkesan suram dan terpencil. Setibanya di sana, Mila disambut oleh Radit, anak dari Sulastri yang diperankan oleh Zack Lee. Atmosfer ketidaknyamanan mulai terasa sejak Mila melangkahkan kaki ke dalam rumah tersebut, namun profesionalisme menuntutnya untuk tetap bertahan.

Kematian Mendadak dan Permintaan Terakhir

Keadaan berubah drastis ketika pasien yang harus dirawat, Sulastri, ternyata meninggal dunia tak lama setelah Mila tiba. Situasi ini tentu membuat Mila syok. Namun, Radit memohon bantuan kepada Mila untuk membantunya memandikan serta mengafani jenazah ibunya karena belum ada warga atau petugas yang datang.

Konflik utama dimulai ketika Radit harus pergi keluar rumah untuk mengurus surat kematian dan administrasi pemakaman. Ia meninggalkan Mila seorang diri di rumah besar tersebut. Tugas Mila sebenarnya sederhana, ia hanya perlu menjaga jenazah Sulastri yang sudah dibungkus kain kafan hingga Radit kembali atau mobil jenazah tiba. Inilah inti dari judul film ini, yakni menjaga pocong.

Teror Semalam Suntuk

Sepeninggal Radit, suasana rumah berubah menjadi sangat mencekam. Kita akan diajak merasakan ketakutan Mila yang perlahan namun pasti mulai meningkat. Awalnya hanya suara-suara aneh, seperti benda jatuh atau suara langkah kaki. Namun, gangguan tersebut semakin intens dan agresif.

Sebagai perawat, Mila berusaha berpikir logis dan menepis hal-hal mistis. Akan tetapi, logika Mila mulai runtuh ketika jenazah Sulastri yang terbujur kaku di ruang tengah mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas gaib. Tali pocong yang terikat seolah memiliki nyawa, dan posisi jenazah yang berpindah tempat menjadi teror utama yang harus dihadapi Mila.

Film ini berhasil mengeksploitasi rasa takut manusia akan mayat dan kematian. Kamu tidak akan menemukan banyak hantu yang berteriak di sini, melainkan ketegangan sunyi di mana Mila harus bertahan hidup dari gangguan roh yang tampaknya tidak tenang. Misteri masa lalu Bu Sulastri pun perlahan terkuak melalui serangkaian kejadian mistis yang dialami Mila. Buku-buku tua dan elemen klenik yang ada di rumah tersebut menjadi petunjuk bahwa kematian Sulastri bukanlah kematian yang wajar.

Mengapa Film Ini Layak Kamu Tonton

Jaga Pocong menjadi debut Acha Septriasa dalam genre horor, dan aktingnya patut diacungi jempol. Ia berhasil membawakan karakter yang rapuh namun berusaha kuat di tengah situasi yang tidak masuk akal. Hampir sepanjang film, kamera hanya menyorot Acha, sehingga emosi ketakutan yang ia rasakan bisa tersalurkan langsung kepada kita sebagai penonton.

Selain itu, film ini juga mengangkat elemen budaya lokal yang kental mengenai tata cara pengurusan jenazah yang seringkali dianggap sakral dan menakutkan bagi sebagian orang. Penggunaan latar tempat yang minim cahaya dan efek suara yang detail membuat pengalaman menonton menjadi lebih imersif.

Bagi kamu yang menyukai film dengan alur lambat namun mematikan, kisah Mila menjaga jenazah Sulastri ini akan memberikan pengalaman horor yang membekas. Siapkan mental kamu sebelum memutuskan untuk menonton kisah mencekam ini sendirian di malam hari.