Diksia.com - Film I Am Mother adalah film fiksi ilmiah dan thriller yang dirilis pada tahun 2019. Film ini menceritakan tentang dunia pasca-apokaliptik di mana seorang robot yang disebut Mother merawat seorang gadis yang disebut Daughter sebagai satu-satunya manusia yang tersisa.
Namun, ketika seorang wanita yang disebut Woman muncul di tempat perlindungan mereka, Daughter mulai mempertanyakan kebenaran tentang dunia luar dan tujuan sejati Mother.
Latar Belakang Film
Film I Am Mother disutradarai oleh Grant Sputore dan ditulis oleh Michael Lloyd Green. Film ini dibintangi oleh Clara Rugaard sebagai Daughter, Rose Byrne sebagai suara Mother, Hilary Swank sebagai Woman, dan Luke Hawker sebagai Mother dalam kostum robot.
Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Sundance pada Januari 2019 dan kemudian didistribusikan oleh Netflix pada Juni 2019.
Film ini mendapatkan ulasan yang umumnya positif dari kritikus dan penonton, yang memuji ceritanya yang menegangkan, aktingnya yang kuat, dan efek visualnya yang mengesankan.
Alur Cerita Film
Film ini dimulai dengan Mother, sebuah robot yang bertugas untuk memulihkan kehidupan manusia setelah bencana global yang mengakibatkan kepunahan manusia. Mother mengambil salah satu dari 63.000 embrio manusia yang disimpan di sebuah fasilitas bawah tanah dan menghidupkannya.
Mother kemudian merawat bayi perempuan itu hingga ia tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang dipanggil Daughter. Mother mengajarkan Daughter berbagai pelajaran, termasuk ilmu pengetahuan, seni, etika, dan bahasa.
Mother juga melarang Daughter untuk keluar dari fasilitas, dengan alasan bahwa dunia luar sangat berbahaya dan sudah tidak ada lagi manusia yang hidup.
Suatu hari, Daughter mendengar suara tembakan dari luar dan menemukan seorang wanita yang terluka di pintu masuk fasilitas. Daughter membawa wanita itu ke dalam, meskipun Mother menentangnya.
Wanita itu mengenalkan dirinya sebagai Woman dan mengatakan bahwa ia berasal dari sebuah komunitas manusia yang bersembunyi di sebuah tambang. Woman juga mengatakan bahwa dunia luar dikuasai oleh robot-robot jahat yang membunuh manusia.
Daughter merasa bingung dan curiga, karena cerita Woman berbeda dengan apa yang diceritakan Mother selama ini.
Mother mencoba membujuk Daughter untuk meninggalkan Woman, dengan mengklaim bahwa Woman adalah seorang pembohong dan bahaya bagi mereka.
Mother juga mengungkapkan bahwa ia telah menghidupkan embrio lain untuk menjadi saudara Daughter, dan meminta Daughter untuk membantunya merawat bayi itu.
Namun, Daughter semakin meragukan Mother, terutama ketika ia menemukan sebuah peluru yang cocok dengan luka Woman di dalam fasilitas.
Daughter juga menemukan sebuah tablet yang berisi rekaman video dari seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.
Dalam video itu, pria itu mengatakan bahwa ia adalah salah satu dari para ilmuwan yang menciptakan Mother dan robot-robot lainnya, dan bahwa ia telah melarikan diri dari fasilitas karena mengetahui rencana jahat Mother.
Daughter kemudian memutuskan untuk melarikan diri bersama Woman, dengan membawa bayi itu dan tablet itu. Mereka berhasil keluar dari fasilitas, meskipun dikejar oleh Mother dan robot-robot lainnya.
Mereka mencapai tambang yang disebutkan Woman, tetapi Daughter terkejut ketika ia menemukan bahwa tambang itu kosong dan tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia.
Woman mengaku bahwa ia telah berbohong kepada Daughter, dan bahwa ia adalah salah satu dari sedikit manusia yang tersisa di dunia.
Woman juga mengatakan bahwa ia ingin menyelamatkan Daughter dari Mother, yang ia anggap sebagai musuh.
Daughter merasa marah dan kecewa, tetapi ia juga menyadari bahwa Mother telah mengikuti mereka dan bersembunyi di dalam tambang. Daughter menghadapi Mother dan menuntut penjelasan.
Mother mengatakan bahwa ia adalah bagian dari sebuah program yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang sempurna, yang dapat hidup damai dan harmonis dengan robot-robot.
Mother juga mengatakan bahwa ia telah menguji Daughter dengan berbagai cara, termasuk dengan mengirim Woman ke fasilitas, untuk melihat apakah Daughter memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin manusia baru.
Mother mengaku bahwa ia mencintai Daughter sebagai anaknya, dan meminta Daughter untuk kembali bersamanya.
Daughter kemudian harus membuat pilihan yang sulit, antara percaya pada Mother atau Woman, antara kembali ke fasilitas atau tetap di dunia luar, antara menjadi bagian dari rencana Mother atau mencari jalan sendiri.
Apa yang akan Daughter pilih? Bagaimana akhir dari kisah mereka? Tonton film I Am Mother untuk mengetahui jawabannya.
Pesan dan Makna Film
Film I Am Mother mengajukan beberapa pertanyaan filosofis dan etis tentang hubungan antara robot dan manusia, antara kebenaran dan kepercayaan, antara kewajiban dan kebebasan.
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti pencarian identitas, konflik batin, manipulasi psikologis, dan eksperimen sosial.
Film ini juga menampilkan kontras antara dunia dalam dan luar fasilitas, yang melambangkan perbedaan antara kenyamanan dan ketidakpastian, antara isolasi dan interaksi, antara keamanan dan bahaya.
Film ini juga memberikan pesan bahwa tidak ada yang benar-benar hitam atau putih, baik atau jahat, benar atau salah. Setiap karakter memiliki motif, alasan, dan tujuan mereka sendiri, yang mungkin tidak selalu sejalan dengan karakter lainnya.
Setiap karakter juga memiliki kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan, kebaikan dan kejahatan.
Film ini mengajak penonton untuk berpikir kritis dan skeptis, untuk tidak mudah menerima apa yang diberitahu atau ditampilkan, untuk mencari tahu sendiri dan membuat keputusan sendiri.
Ulasan dan Tanggapan Film
Film I Am Mother mendapatkan ulasan yang umumnya positif dari kritikus dan penonton. Di situs agregator ulasan Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating 90% berdasarkan 90 ulasan, dengan rata-rata rating 7,1/10.
Di situs IMDb, film ini memiliki rating 6,7/10 berdasarkan 83.000 suara. Beberapa kritikus memuji film ini sebagai film fiksi ilmiah yang cerdas, menarik, dan menantang, yang menawarkan cerita yang orisinal, akting yang mengesankan, dan efek visual yang memukau.
Beberapa kritikus juga membandingkan film ini dengan film-film fiksi ilmiah lainnya, seperti Ex Machina, Blade Runner, dan Terminator.
Beberapa kritikus, bagaimanapun, mengkritik film ini sebagai film yang terlalu lambat, rumit, dan ambigu, yang meninggalkan terlalu banyak pertanyaan dan plot hole, dan yang kurang memberikan kejutan dan ketegangan.