Sinopsis Film How to Train Your Dragon (2025) Live-Action

RediksiaJumat, 17 Oktober 2025 | 07:06 WIB
Sinopsis Film How to Train Your Dragon (2025) Live-Action
Sinopsis Film How to Train Your Dragon (2025) Live-Action

Diksia.com - Kabar gembira bagi para penggemar kisah persahabatan antara Viking dan naga. Setelah sukses memukau penonton lewat trilogi animasinya, How to Train Your Dragon kini hadir dalam balutan live-action yang sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 11 Juni 2025.

Disutradarai kembali oleh Dean DeBlois, film ini menjanjikan visual memukau dan kisah emosional yang sama kuatnya dengan versi animasi.

Lantas, seperti apa kisah Hiccup dan Toothless dalam tampilan yang lebih realistis? Berikut adalah ulasan sinopsis selengkapnya yang perlu kamu ketahui.

Mengenal Kembali Pulau Berk dan Tradisi Viking

Cerita bermula di Pulau Berk, sebuah pemukiman Suku Viking yang terletak di tengah lautan dingin. Selama berabad-abad, hidup suku ini diwarnai konflik dan perburuan.

Musuh utama mereka? Tentu saja para naga yang secara rutin menyerang desa, mencuri ternak, dan merusak pemukiman. Bagi penduduk Berk, membunuh naga adalah tanda kehormatan, keberanian, dan cara untuk diakui sebagai seorang Viking sejati.

Di tengah masyarakat yang mengagungkan kekuatan fisik ini, hiduplah Hiccup Horrendous Haddock III (diperankan Mason Thames), putra semata wayang kepala suku yang perkasa, Stoick the Vast (diperankan kembali oleh Gerard Butler).

Sayangnya, Hiccup jauh dari citra prajurit Viking ideal. Ia cenderung canggung, bertubuh kecil, dan lebih suka menggunakan kecerdasannya untuk menciptakan alat daripada menggunakan pedang. Hal ini membuatnya sering dianggap pecundang oleh teman-temannya.

Perjumpaan Tak Terduga dengan Night Fury

Demi membuktikan diri dan mendapatkan pengakuan ayahnya, Hiccup bertekad untuk berpartisipasi dalam perburuan naga. Ia merancang sebuah alat pelontar jaring yang tak terduga berhasil menjatuhkan naga paling misterius, mematikan, dan langka yang pernah ada: seekor Night Fury. Namun, tidak ada satu pun warga desa yang percaya akan klaimnya.

Didorong rasa ingin tahu, Hiccup mencari naga yang jatuh itu di hutan tersembunyi. Saat ia menemukannya, naga itu sudah tak berdaya dengan sayap ekor yang terluka parah.

Pada momen krusial inilah, hati Hiccup berbicara. Ia menyadari bahwa naga itu bukanlah monster kejam seperti yang selama ini didoktrinkan sukunya. Ia tidak sanggup membunuhnya.

Keputusan itu menjadi titik balik takdirnya. Alih-alih membunuh, Hiccup malah menjalin ikatan unik dengan naga tersebut, memberinya nama Toothless karena gigi-giginya yang bisa ditarik masuk.

Persahabatan Rahasia Menjadi Kunci Perdamaian

Persahabatan antara Viking dan naga yang baru terjalin ini harus dirahasiakan sepenuhnya. Hiccup diam-diam mengunjungi Toothless, membawakan ikan, dan bahkan membantunya membuat sirip ekor palsu agar Toothless bisa terbang lagi.

Melalui interaksi ini, kita sebagai penonton diajak melihat dunia naga dari sudut pandang yang sama sekali berbeda. Ternyata, naga adalah makhluk cerdas, penuh rasa ingin tahu, dan dapat bersikap lucu.

Di sisi lain, Hiccup juga harus menjalani pelatihan perburuan naga di desa bersama Astrid (Nico Parker) dan Viking remaja lainnya. Dengan pengetahuan baru yang ia dapatkan dari Toothless, Hiccup dengan mudah menguasai naga-naga yang seharusnya ia lawan.

Prestasinya ini membuat ia dielu-elukan, namun juga menempatkannya pada posisi sulit: ia harus membunuh naga pertamanya dalam ritual di depan seluruh desa.

Rahasia ini terancam terbongkar, yang dapat membahayakan nyawa Toothless dan reputasi Hiccup. Ketika tradisi kuno dihadapkan pada hati nurani yang baru, Hiccup harus memilih. Keputusan inilah yang akan menentukan masa depan Pulau Berk dan nasib semua naga.

Film How to Train Your Dragon versi live-action ini tidak hanya menceritakan kembali kisah ikonik persahabatan yang menantang tradisi, tetapi juga mengajak kamu untuk menyaksikan bagaimana seorang pemuda yang dianggap lemah mampu mengubah keyakinan berabad-abad dan menjadi pahlawan sejati bagi dua dunia yang berbeda.