Diksia.com - Film Hijack 93 yang belakangan ramai diperbincangkan di platform streaming adalah karya sinema Nigeria yang mengangkat kembali sebuah peristiwa nyata yang terjadi di tahun 1993. Film yang disutradarai oleh Robert Peters ini menyajikan drama thriller penuh ketegangan yang berlatar belakang gejolak politik di Nigeria.
Kita akan dibawa kembali ke masa ketika Nigeria berada di bawah rezim militer. Di tengah ketidakpastian dan pembatalan hasil pemilu yang sah, empat orang pemuda memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrem yang mengguncang dunia: membajak sebuah pesawat komersial. Film ini, meskipun fiksi, secara kuat terinspirasi dari peristiwa pembajakan pesawat Airbus A310 milik Nigerian Airways pada 25 Oktober 1993.
Mereka adalah Richard Ogunderu, Kabir Adenuga, Benneth Oluwadaisi, dan Kenny Rasaq-Lawal—yang dalam film digambarkan dengan nama fiktif. Para remaja yang menamakan diri mereka sebagai Gerakan untuk Aktualisasi Demokrasi (Movement for the Actualisation of Democracy – MAD) ini menaiki pesawat dalam penerbangan domestik dari Lagos menuju Abuja.
Jantung Ketegangan: Tuntutan Politik di Ketinggian Ribuan Kaki
Saat pesawat berada di udara, ketegangan langsung menyelimuti kabin. Para pembajak, yang hanya berbekal keberanian dan tuntutan politik, dengan cepat mengambil alih kendali. Tujuan awal mereka bukanlah keuntungan pribadi, melainkan untuk menggunakan para penumpang sebagai alat tawar menawar.
Tuntutan utama mereka sangat jelas dan politis: mengembalikan hasil pemilu yang dibatalkan dan memulihkan pemerintahan yang demokratis di Nigeria. Melalui aksi pembajakan yang nekat ini, kamu akan melihat bagaimana mereka mencoba menekan pemerintah militer yang berkuasa saat itu.
Rencana awal pembajakan ini adalah membawa pesawat ke Frankfurt, Jerman. Namun, di tengah perjalanan, pesawat terpaksa mendarat di Niamey, Niger, untuk mengisi bahan bakar. Lokasi inilah yang kemudian menjadi pusat negosiasi dramatis antara para pembajak muda yang berapi-api dengan militer yang siaga penuh.
Drama Tiga Hari Penuh Risiko
Hijack 93 fokus pada ketegangan yang berlangsung selama kurang lebih tiga hari negosiasi. Dalam durasi tersebut, kita disuguhkan dinamika kompleks di dalam pesawat. Kamu akan melihat perjuangan staf dan awak pesawat untuk menjaga keselamatan para penumpang, serta ketakutan dan kebingungan yang mencekam di antara mereka.
Di balik layar, negosiasi yang intens terjadi. Film ini mencoba menangkap risiko besar yang dihadapi oleh semua pihak—pembajak yang memperjuangkan apa yang mereka yakini, para sandera yang berjuang untuk bertahan hidup, dan pihak berwenang yang berupaya menyelesaikan krisis tanpa jatuh korban.
Meskipun kritik menyebut alur film ini terkadang terasa kurang kohesif dan intensitasnya menurun, film ini tetap berhasil menyoroti semangat politik yang melatarbelakangi peristiwa nyata tersebut. Film ini adalah pengingat akan seberapa jauh orang bersedia mengambil risiko demi perubahan sosial dan penegakan demokrasi.
Sebagai penonton, Hijack 93 menawarkan sudut pandang unik dari sebuah kisah nyata yang kurang terekspos di kancah internasional. Kamu dapat menyaksikan sendiri rekonstruksi dramatis dari insiden pembajakan bersejarah yang kini kembali hadir sebagai tontonan thriller di layanan streaming terkemuka.





