Sinopsis Film Generasi 90an: Melankolia, Ketika Nostalgia Bertemu Realita Kehilangan

RediksiaMinggu, 28 September 2025 | 08:09 WIB
Sinopsis Film Generasi 90an Melankolia, Ketika Nostalgia Bertemu Realita Kehilangan
Sinopsis Film Generasi 90an Melankolia, Ketika Nostalgia Bertemu Realita Kehilangan

Diksia.com - Apakah kamu termasuk generasi yang tumbuh besar dengan playlist lagu 90-an yang syahdu dan suasana yang masih serba analog? Jika iya, bersiaplah untuk kembali hanyut dalam pusaran emosi yang dalam.

Film Generasi 90an: Melankolia yang diadaptasi dari buku populer karya Marchella FP ini bukan sekadar panggung nostalgia, melainkan sebuah pelukan tulus yang ditujukan bagi kita yang pernah atau sedang bergumul dengan rasa kehilangan.

Film besutan sutradara M. Irfan Ramli ini menyajikan drama keluarga yang menyentuh, berpusat pada tokoh bernama Abby (diperankan oleh Ari Irham). Alih-alih merayakan masa indah tahun 90-an secara penuh, film ini memilih jalur yang lebih intim, mengajak kita menelusuri bagaimana proses berduka dan menerima kepergian dapat memengaruhi hidup seseorang.

Kepergian Tak Tergantikan dan Lima Tahapan Kesedihan

Inti dari kisah ini adalah tragedi yang menimpa keluarga Abby. Sang kakak, Indah (Aghniny Haque), seorang pramugari yang menjadi sosok panutan bagi Abby, tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat yang tragis. Kehilangan yang mendadak ini membuat dunia Abby seolah berhenti berputar.

Film ini dengan apik menggambarkan lima tahapan kesedihan (five stages of grief): penyangkalan (denial), kemarahan (anger), menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance). Abby terperangkap dalam tahap penyangkalan.

Ia menolak kenyataan bahwa kakaknya telah tiada, memilih tenggelam dalam masa lalu dan kenangan manis bersama Indah. Ia melarikan diri dari realitas dengan cara yang ekstrem, hingga membuat kedua orang tuanya (diperankan oleh Gunawan Sudrajat dan Marcella Zalianty) serta sahabat kakaknya, Sephia (Taskya Namya), merasa khawatir.

Mampukah Abby Kembali Menemukan Jalan?

Di tengah kekosongan hidupnya, Abby mulai mencari tahu lebih dalam tentang Indah, terutama tentang sosok sahabat-sahabat karib sang kakak di masa remaja. Upayanya ini bukan hanya untuk mengisi kekosongan, tetapi juga untuk mencari kepingan-kepingan terakhir dari dunia kakaknya yang ia yakini masih ada.

Di sinilah peran Sephia, sahabat Indah, menjadi penting. Sephia adalah representasi seseorang yang juga berduka namun telah bergerak maju. Pertemuan Abby dengan Sephia dan kawan-kawan lama Indah lainnya secara perlahan membuka mata Abby. Ia mulai belajar bahwa menerima kepergian bukan berarti melupakan, melainkan mengikhlaskan dan melanjutkan hidup dengan membawa serta kenangan indah.

Generasi 90an: Melankolia berhasil merangkai benang merah antara rasa duka universal dengan sentuhan nostalgia yang otentik, mulai dari soundtrack hingga setting yang kental dengan nuansa akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an. Film ini adalah pengingat bahwa proses berduka itu panjang, berliku, dan sangat personal.

Buat kamu yang butuh tontonan sarat makna dan siap untuk merasakan kembali getaran melankolis masa muda, film ini patut masuk dalam daftar tontonan wajib. Siapkan tisu, karena kisah perjuangan Abby dalam menerima takdir akan mengaduk-aduk emosimu.