Diksia.com - Pernahkah kamu menonton film yang di awal terasa seperti drama kesehatan, lalu perlahan berubah menjadi horor dengan plot twist yang sukses membuat kita menganga? Kalau iya, maka film Eli (2019) yang tayang di Netflix ini wajib masuk watchlist kamu.
Film ini menyajikan kisah yang awalnya penuh simpati, namun ditutup dengan pengungkapan yang benar-benar tak terduga. Mari kita selami lebih jauh alur cerita film yang disutradarai oleh Ciarán Foy ini.
Awal Kisah: Gelembung Pelindung Eli
Kisah dimulai dengan memperkenalkan Eli Miller (diperankan oleh Charlie Shotwell), seorang anak laki-laki yang menderita penyakit langka yang sangat parah. Kulitnya sangat sensitif, bahkan terhadap udara luar.
Kondisi ini membuat Eli harus selalu hidup dalam selubung atau baju hazmat khusus. Kehidupan Eli benar-benar terbatas, tidak bisa bermain di luar, tidak bisa berinteraksi normal, bahkan mandi pun harus dengan prosedur yang steril.
Orang tua Eli, Rose dan Paul, tentu merasa putus asa dengan penyakit yang diderita putra mereka. Setelah berbagai upaya pengobatan konvensional gagal, mereka memutuskan untuk mengambil langkah ekstrem.
Harapan Palsu di Fasilitas Medis Terpencil
Sebagai upaya terakhir, Eli dibawa ke sebuah fasilitas medis terpencil yang dipimpin oleh Dokter Isabella Horn (Lili Taylor). Tempatnya berada di pedesaan, berupa rumah tua yang direnovasi menjadi klinik modern dan steril. Bangunan ini diklaim benar-benar terisolasi dan sempurna untuk menyembuhkan penyakit Eli.
Awalnya, Eli merasa sangat senang karena di dalam rumah steril itu ia akhirnya bisa melepas baju pelindungnya. Ia bisa merasakan sentuhan orang tuanya tanpa penghalang, dan bahkan mandi dengan air biasa. Sebuah kebebasan yang sudah lama ia rindukan.
Namun, kegembiraan itu tidak berlangsung lama.
Teror Hantu dan Rahasia yang Menghantui
Seiring menjalani serangkaian terapi dan pengobatan yang menyakitkan, Eli mulai mengalami hal-hal ganjil. Ia sering melihat penampakan hantu anak-anak di dalam rumah, yang seolah mencoba memperingatkannya. Hantu-hantu itu bahkan meninggalkan pesan misterius, salah satunya yang tertulis terbalik di jendela: LIE.
Ketika Eli mencoba memberi tahu orang tuanya, Rose dan Paul meyakinkannya bahwa itu hanyalah efek samping dari obat-obatan yang ia terima. Dokter Horn pun dengan tenang menjelaskan bahwa halusinasi adalah bagian dari proses penyembuhan.
Eli yang semakin ketakutan mulai mencari kebenaran. Dibantu oleh seorang gadis misterius bernama Haley yang selalu mengunjunginya dari luar jendela, Eli mencoba mengungkap rahasia yang tersembunyi di balik dinding fasilitas medis yang tampak steril itu.
Pengungkapan yang Mengejutkan (Spoiler Alert!)
Pencarian Eli membawanya menemukan lorong tersembunyi. Di sinilah plot twist film ini dimulai. Eli menyadari bahwa ia tidak benar-benar sakit. Penyakit langka yang ia derita adalah kebohongan yang diciptakan untuk menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya.
Rose, ibunya, yang merasa bersalah, akhirnya mengakui kebenaran yang mengerikan. Karena terlalu mendambakan anak, Rose pernah memohon, bukan kepada Tuhan, melainkan kepada Setan.
Eli bukanlah anak yang menderita penyakit autoimun, melainkan anak Setan yang memiliki kekuatan luar biasa, dan hantu anak-anak yang dilihatnya adalah saudara-saudara tirinya yang telah dibunuh oleh Dokter Horn dan stafnya sebagai bagian dari ritual keagamaan.
Rose dan Paul membawa Eli ke sana bukan untuk menyembuhkan penyakit, melainkan untuk dimusnahkan agar kekuatan jahatnya tidak bangkit. Dokter Horn sendiri ternyata adalah seorang biarawati yang mendedikasikan hidupnya untuk memusnahkan keturunan Iblis.
Mengetahui kebenaran ini, Eli melepaskan semua kekuatannya. Ia membunuh Dokter Horn dan Paul dengan kekuatan telekinetik dan api. Rose, yang kini menerima anaknya apa adanya, pergi meninggalkan tempat itu bersama Eli.
Di adegan penutup, Rose, Eli, dan Haley, yang ternyata juga merupakan keturunan Iblis, pergi bersama. Haley menawarkan diri untuk membawa Eli menemui ayah kandungnya.