Memasuki Semesta Dune: Politik, Rempah, dan Ramalan
Diksia.com - Dune adalah salah satu kisah fiksi ilmiah paling ambisius yang pernah diangkat ke layar lebar, diadaptasi dari novel klasik karya Frank Herbert. Film ini membawamu jauh ke masa depan, di mana kekuasaan galaksi diperebutkan oleh House-House bangsawan, semuanya berpusat pada satu planet gersang: Arrakis.
Planet Arrakis, yang juga dikenal sebagai Dune, adalah rumah bagi sumber daya paling berharga di alam semesta: Melange atau lebih dikenal sebagai Spice. Spice bukan hanya narkotika yang memperpanjang hidup dan meningkatkan kesadaran, tetapi juga vital untuk perjalanan antar bintang—menjadikannya komoditas utama yang diperebutkan hingga tetes darah terakhir.
Pada intinya, Dune adalah kisah Paul Atreides (Timothée Chalamet), pewaris muda dari House Atreides. Bersama ayahandanya, Duke Leto Atreides (Oscar Isaac), dan ibundanya, Lady Jessica (Rebecca Ferguson), House Atreides diperintahkan oleh Kaisar untuk mengambil alih kekuasaan Arrakis dari musuh bebuyutan mereka, House Harkonnen. Perpindahan ini terasa seperti jebakan, dan Duke Leto menyadari bahwa takdir keluarganya mungkin akan hancur di gurun.
Lady Jessica sendiri adalah anggota dari ordo persaudaraan kuat bernama Bene Gesserit, yang memiliki kemampuan psikis dan suara pengendali. Ia melanggar perintah ordo untuk melahirkan seorang putri, malah melahirkan Paul. Bene Gesserit telah berabad-abad merencanakan kelahiran seorang mesias, sang Kwisatz Haderach, dan Paul berpotensi menjadi sosok itu. Di Arrakis, Paul mulai dihantui penglihatan akan masa depan dan seorang gadis Fremen, Chani (Zendaya), yang kerap muncul dalam mimpinya.
Pengkhianatan dan Jalan Menuju Gurun
Kekhawatiran Duke Leto terbukti. House Harkonnen, yang dipimpin oleh Baron Vladimir Harkonnen (Stellan Skarsgård) yang kejam, bekerja sama dengan Kaisar untuk menyergap House Atreides. Sebuah pengkhianatan dari dalam membuat Duke Leto tewas, dan House Atreides hancur lebur dalam serangan brutal Harkonnen.
Paul dan Lady Jessica berhasil melarikan diri ke padang gurun yang luas dan keras. Di sanalah mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dan bertemu dengan penduduk asli Arrakis, suku gurun yang tangguh bernama Fremen. Fremen adalah pejuang yang hidup tersembunyi, memiliki mata biru khas akibat terpapar Spice, dan sangat mahir bertahan melawan lingkungan ekstrem serta cacing pasir raksasa, Shai-Hulud.
Mereka bertemu dengan pemimpin Fremen, Stilgar (Javier Bardem), dan gadis dalam penglihatan Paul, Chani. Fremen memiliki ramalan kuno tentang seorang juru selamat dari luar dunia yang akan memimpin mereka menuju kemerdekaan. Sebagian Fremen, khususnya Stilgar, percaya Paul adalah sang Lisan al Gaib atau Mahdi yang dijanjikan.
Dune: Part Two – Balas Dendam dan Bangkitnya Sang Mesias
Kisah berlanjut di Dune: Part Two, di mana Paul dan Lady Jessica sepenuhnya berasimilasi dengan gaya hidup Fremen, belajar teknik bertahan hidup, dan mengambil bagian dalam perang gerilya melawan Harkonnen. Paul menguasai cara orang Fremen, termasuk belajar menunggang cacing pasir. Ia kemudian dikenal oleh Fremen dengan nama Usul dan nama nubuat Muad’Dib.
Hubungan Paul dan Chani semakin dalam, menjadi kisah cinta yang berlatar belakang perjuangan untuk kebebasan planet. Namun, Lady Jessica diam-diam memperkuat kepercayaan Fremen di wilayah selatan terhadap ramalan Paul sebagai Mesias, sebuah takdir yang awalnya coba dihindari Paul karena ia melihat potensi Perang Suci yang mengerikan dalam ramalan tersebut.
Sementara itu, Baron Harkonnen menunjuk keponakannya yang sadis, Feyd-Rautha (Austin Butler), untuk mengambil alih Arrakis, meningkatkan kekejaman terhadap Fremen.
Paul, didorong oleh kebutuhan balas dendam dan keharusan menghentikan kehancuran yang ia ramalkan, akhirnya meminum Air Kehidupan—cairan mematikan yang hanya bisa ditoleransi oleh Bene Gesserit atau Kwisatz Haderach sejati. Paul berhasil selamat, mendapatkan akses penuh ke ingatan leluhurnya dan kekuatannya sebagai Kwisatz Haderach.
Kekuatan Paul kini tak terbendung. Ia memimpin serangan Fremen besar-besaran terhadap pasukan Harkonnen dan pasukan elit Kaisar yang tiba di Arrakis. Paul menghadapi Baron Harkonnen dan membunuhnya. Ia kemudian menantang Kaisar Shaddam IV (Christopher Walken) untuk merebut tahta.
Untuk mengamankan kekuasaannya dan mencegah perang galaksi yang lebih besar, Paul menuntut untuk menikahi putri Kaisar, Putri Irulan (Florence Pugh). Feyd-Rautha maju sebagai juara Kaisar dalam duel sampai mati, tetapi ia tewas di tangan Paul. Dengan kemenangan ini, Paul menjadi Kaisar baru, namun keputusannya untuk menikahi Irulan demi politik menyakiti Chani, yang menolak takdir Mesias Paul dan memilih jalan Fremennya sendiri.
Film berakhir dengan Paul, yang kini berkuasa penuh, memerintahkan serangan ke armada House-House bangsawan yang menolak kekuasaannya, mengonfirmasi ramalan Paul tentang Perang Suci telah dimulai, dan takdir seluruh alam semesta kini berada di ujung pedangnya. Kita sebagai penonton hanya bisa menunggu kelanjutan kisah epik ini!