Sinopsis Film Diablo (2025), Pertarungan Scott Adkins vs El Corvo

RediksiaKamis, 2 Oktober 2025 | 16:03 WIB
Sinopsis Film Diablo (2025), Pertarungan Scott Adkins vs El Corvo
Sinopsis Film Diablo (2025), Pertarungan Scott Adkins vs El Corvo

Diksia.com - Dunia sinema aksi kembali memanas dengan kehadiran film Diablo, sebuah karya penuh adrenalin yang dibintangi oleh dua maestro laga, Scott Adkins dan Marko Zaror. Film ini bukan sekadar pameran koreografi pertarungan ciamik, tetapi juga menyajikan kisah thriller balas dendam yang gelap dan memikat.

Jika kamu penggemar film yang menyajikan pertarungan tangan kosong yang intens dan tanpa ampun, bersiaplah, karena Diablo akan membawamu ke jantung konflik kriminal Kolombia yang mencekam.

Misi Mulia Seorang Mantan Narapidana: Kris Chaney

Fokus cerita tertuju pada sosok Kris Chaney (diperankan oleh Scott Adkins), seorang mantan narapidana yang baru saja menghirup udara bebas. Namun, kebebasan yang didapatnya bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah misi yang sangat berbahaya.

Kris tidak bisa menikmati masa damainya karena ia memiliki janji lama yang harus ditepati—sebuah janji yang diucapkan kepada almarhum ibu dari seorang gadis muda.

Untuk memenuhi janji tersebut, Kris harus melakukan hal yang nekat: menculik Elisa (Alanna De La Rossa), putri dari seorang gembong narkoba Kolombia yang sangat berkuasa bernama Vicente (Lucho Velasco).

Tindakan Kris ini didasari niat mulia, yakni untuk menjauhkan Elisa dari pengaruh sang ayah yang penuh kejahatan dan mengungkapkan rahasia kelam tentang masa lalu keluarga yang selama ini tersembunyi.

Gembong Kriminal dan Perburuan Tanpa Henti

Tentu saja, aksi penculikan ini memicu amarah besar dari Vicente. Sebagai bos kejahatan dengan jaringan luas, Vicente segera mengerahkan seluruh dunia kriminal untuk memburu Kris dan membawa putrinya kembali. Imbalan besar dijanjikan, dan kota-kota di Kolombia pun menjadi medan perburuan yang brutal.

Di tengah upaya Kris yang mati-matian untuk melarikan diri dan menjelaskan niatnya kepada Elisa yang tidak percaya, muncul satu sosok paling menakutkan yang membuat situasi semakin rumit: El Corvo (Marko Zaror).

El Corvo: Pembunuh Psikopat Berpendirian Besi

El Corvo adalah pembunuh psikopat yang namanya ditakuti di dunia bawah tanah. Dia bukan pembunuh bayaran biasa; El Corvo bergabung dalam perburuan Elisa bukan karena uang, melainkan karena ia memiliki dendam pribadinya yang berakar mendalam terhadap keluarga Vicente.

Marko Zaror, yang dikenal totalitas dalam setiap peran antagonisnya, tampil memukau sebagai El Corvo, seorang pembunuh dengan tangan prostetik besi yang bisa dilepas untuk mengungkap bilah pisau mematikan di baliknya.

Kehadirannya menjamin bahwa setiap adegan pertarungan akan menjadi lebih intens dan sadis. Jika kamu pernah melihat duet Adkins dan Zaror dalam film lain, kamu pasti tahu bahwa pertemuan mereka di layar selalu menghasilkan baku hantam yang epik.

Pertarungan Hidup Mati: Antara Janji dan Balas Dendam

Dengan dua kekuatan yang mengejar—pasukan gengster Vicente dan amukan pribadi El Corvo—Kris Chaney harus mengandalkan semua keahlian bela diri dan pengalamannya sebagai mantan narapidana untuk bertahan hidup. Film ini menjanjikan rangkaian aksi yang cepat, koreografi pertarungan yang bersih, dan ketegangan yang terus memuncak.

Diablo bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, melainkan tentang Kris yang harus berpacu dengan waktu untuk tetap hidup demi menepati janjinya kepada mendiang ibu Elisa. Mampukah Kris Chaney membongkar semua kebenaran sebelum El Corvo yang kejam atau anak buah Vicente berhasil menghentikan langkahnya?

Kita semua tahu bahwa film aksi yang dibintangi Scott Adkins dan disutradarai oleh Ernesto Díaz Espinoza (yang juga sering berkolaborasi dengan Zaror) jarang mengecewakan.

Diablo merupakan tontonan wajib yang membuktikan bahwa aksi martial arts independen masih memiliki taring tajam yang mampu menghibur dan membuat kita betah menonton hingga detik terakhir.