Diksia.com - Siapa tak kenal dengan mahakarya sinema India yang satu ini? Devdas (2002), film arahan sutradara visioner Sanjay Leela Bhansali, bukan sekadar tontonan biasa. Film ini adalah epik romantis tragis yang disajikan dengan visual yang memukau, musik yang ikonik, dan akting bintang-bintang legendaris seperti Shah Rukh Khan, Aishwarya Rai Bachchan, dan Madhuri Dixit.
Bagi kamu yang belum sempat menyaksikannya atau ingin mengingat kembali detail kisahnya yang menyayat, mari kita selami lebih dalam sinopsis film yang diadaptasi dari novel klasik karya Sarat Chandra Chattopadhyay ini. Bersiaplah, kisah ini akan membuat hati kamu teraduk!
Pulang ke Pelukan Cinta Masa Kecil
Cerita dimulai di awal tahun 1900-an, di Bengal, India. Kita diperkenalkan pada sosok Devdas Mukherjee (diperankan oleh Shah Rukh Khan), putra dari keluarga zamindar (tuan tanah) yang terpandang dan kaya raya. Setelah sepuluh tahun menempuh pendidikan hukum di Inggris, Devdas kembali ke desa asalnya.
Kepulangan Devdas disambut gembira oleh seluruh keluarga, terutama oleh sahabat masa kecil sekaligus belahan jiwanya, Parvati atau yang akrab disapa Paro (Aishwarya Rai). Persahabatan mereka yang telah terjalin sejak kecil dengan cepat mekar menjadi cinta yang mendalam dan tulus. Semua orang, termasuk ibu Paro, Sumitra (Kiron Kher), yakin bahwa sebentar lagi akan ada pernikahan akbar yang menyatukan keduanya.
Dinding Status Sosial yang Meruntuhkan Janji
Sayangnya, cinta Devdas dan Paro harus menghadapi ujian yang teramat berat, yakni perbedaan status sosial. Keluarga Devdas, terutama sang ibu, Kaushalya (Smita Jaykar), dan saudara iparnya yang manipulatif, Kumud, memandang rendah keluarga Paro yang dianggap tidak sederajat dan berasal dari keturunan penari.
Ketika Sumitra mengajukan proposal pernikahan, ia ditolak dengan cara yang merendahkan oleh keluarga Devdas. Penghinaan ini melukai harga diri Paro dan ibunya hingga ke tulang. Dalam sakit hati yang mendalam, Paro memutuskan untuk menerima pinangan dari pria lain: Bhuvan Choudhry (Vijayendra Ghatge), seorang zamindar kaya raya, duda beranak tiga, yang statusnya tak kalah terhormat dari ayah Devdas. Ini adalah pembalasan dan bentuk harga diri yang harus ia tegakkan.
Jalan Sunyi Penuh Kecanduan dan Penyesalan
Di sisi lain, Devdas yang lemah semangat gagal melawan keputusan keras keluarganya. Dalam sebuah surat yang penuh keraguan dan kesalahan fatal, Devdas meminta Paro melupakannya dan secara keliru mengatakan bahwa cinta mereka tak pernah ada. Paro yang terluka pun mengambil keputusan bulat: ia akan menikah dengan Bhuvan.
Penyesalan datang terlambat. Ketika Devdas menyadari kesalahannya, ia kembali. Namun, ia hanya bisa menyaksikan Paro menikah dengan pria lain. Patah hati yang hebat mendorong Devdas ke jurang kehancuran. Atas ajakan sahabatnya, Chunnilal (Jackie Shroff), Devdas mulai mengunjungi rumah bordil di Kalkuta dan tenggelam dalam alkohol.
Di sanalah ia bertemu dengan Chandramukhi (Madhuri Dixit), seorang tawaif (penari kelas atas) yang elegan dan berhati mulia. Chandramukhi jatuh cinta pada Devdas. Meskipun Devdas awalnya dingin dan hanya datang untuk mabuk, Chandramukhi memberikan cinta tanpa syarat, menjadi satu-satunya tempat Devdas menemukan kedamaian di tengah kehancurannya.
Pertemuan Dua Wanita yang Mencintai Devdas
Devdas semakin hari semakin larut dalam kecanduan. Tubuhnya melemah, jiwanya hancur. Paro, meskipun sudah menjadi istri Bhuvan, tak pernah bisa memadamkan cintanya pada Devdas. Ia bahkan berusaha menemui Chandramukhi dan memintanya menjauh dari Devdas, namun Paro segera menyadari bahwa Chandramukhi juga mencintai Devdas dengan tulus dan ingin menyelamatkannya.
Perjuangan dua wanita yang sama-sama mencintai Devdas ini menjadi salah satu bagian paling mengharukan. Paro bahkan mengundang Chandramukhi ke acara perayaan Durga Puja di rumahnya, menunjukkan solidaritas mereka. Sayangnya, latar belakang Chandramukhi terbongkar dan ia dipermalukan, membuat Paro dilarang meninggalkan rumah oleh suaminya.
Janji Terakhir di Ambang Kematian
Kesehatan Devdas terus memburuk karena alkohol. Menyadari ajalnya sudah dekat, ia teringat sebuah janji yang pernah ia buat pada Paro: ia akan datang ke ambang pintu rumah Paro sebelum ia meninggal.
Devdas memulai perjalanan terakhirnya. Meski sakit parah dan tubuhnya nyaris tak sanggup berdiri, ia berhasil mencapai gerbang rumah Paro. Saat Paro melihat kereta yang membawa Devdas dari kejauhan, ia bergegas ingin berlari menemuinya.
Namun, Paro dihalangi oleh penjaga dan suaminya, yang khawatir kehadiran Devdas akan membawa aib. Paro berjuang sekuat tenaga, tetapi terlambat. Di luar gerbang megah, Devdas menghembuskan napas terakhirnya, tepat di ambang pintu rumah cinta pertamanya. Di dalam, Paro menjerit histeris. Gerbang rumah pun tertutup rapat, menyegel kisah cinta tragis yang tak pernah tersampaikan sepenuhnya ini.
Mengapa Devdas Begitu Ikonik?
Devdas bukan hanya soal kisah cinta tragis, tetapi juga kritik sosial yang tajam terhadap sistem kasta dan status sosial yang kaku di India pada masa itu.
Kisah Devdas mengajarkan kita bahwa kekayaan dan status tidak menjamin kebahagiaan, dan bahwa kelemahan karakter—seperti keraguan dan kurangnya keberanian Devdas—dapat menghancurkan tidak hanya dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang yang paling mencintainya. Film ini adalah pengingat abadi bahwa cinta sejati sering kali harus tunduk pada kekejaman norma sosial dan takdir yang pilu.