Penyesalan datang terlambat. Ketika Devdas menyadari kesalahannya, ia kembali. Namun, ia hanya bisa menyaksikan Paro menikah dengan pria lain. Patah hati yang hebat mendorong Devdas ke jurang kehancuran. Atas ajakan sahabatnya, Chunnilal (Jackie Shroff), Devdas mulai mengunjungi rumah bordil di Kalkuta dan tenggelam dalam alkohol.
Di sanalah ia bertemu dengan Chandramukhi (Madhuri Dixit), seorang tawaif (penari kelas atas) yang elegan dan berhati mulia. Chandramukhi jatuh cinta pada Devdas. Meskipun Devdas awalnya dingin dan hanya datang untuk mabuk, Chandramukhi memberikan cinta tanpa syarat, menjadi satu-satunya tempat Devdas menemukan kedamaian di tengah kehancurannya.
Pertemuan Dua Wanita yang Mencintai Devdas
Devdas semakin hari semakin larut dalam kecanduan. Tubuhnya melemah, jiwanya hancur. Paro, meskipun sudah menjadi istri Bhuvan, tak pernah bisa memadamkan cintanya pada Devdas. Ia bahkan berusaha menemui Chandramukhi dan memintanya menjauh dari Devdas, namun Paro segera menyadari bahwa Chandramukhi juga mencintai Devdas dengan tulus dan ingin menyelamatkannya.
Perjuangan dua wanita yang sama-sama mencintai Devdas ini menjadi salah satu bagian paling mengharukan. Paro bahkan mengundang Chandramukhi ke acara perayaan Durga Puja di rumahnya, menunjukkan solidaritas mereka. Sayangnya, latar belakang Chandramukhi terbongkar dan ia dipermalukan, membuat Paro dilarang meninggalkan rumah oleh suaminya.
Janji Terakhir di Ambang Kematian
Kesehatan Devdas terus memburuk karena alkohol. Menyadari ajalnya sudah dekat, ia teringat sebuah janji yang pernah ia buat pada Paro: ia akan datang ke ambang pintu rumah Paro sebelum ia meninggal.
Devdas memulai perjalanan terakhirnya. Meski sakit parah dan tubuhnya nyaris tak sanggup berdiri, ia berhasil mencapai gerbang rumah Paro. Saat Paro melihat kereta yang membawa Devdas dari kejauhan, ia bergegas ingin berlari menemuinya.
Namun, Paro dihalangi oleh penjaga dan suaminya, yang khawatir kehadiran Devdas akan membawa aib. Paro berjuang sekuat tenaga, tetapi terlambat. Di luar gerbang megah, Devdas menghembuskan napas terakhirnya, tepat di ambang pintu rumah cinta pertamanya. Di dalam, Paro menjerit histeris. Gerbang rumah pun tertutup rapat, menyegel kisah cinta tragis yang tak pernah tersampaikan sepenuhnya ini.
Mengapa Devdas Begitu Ikonik?
Devdas bukan hanya soal kisah cinta tragis, tetapi juga kritik sosial yang tajam terhadap sistem kasta dan status sosial yang kaku di India pada masa itu.