Diksia.com - Film Conclave adalah salah satu film yang paling dinantikan tahun 2025. Mengusung genre misteri dan konspirasi, film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Robert Harris yang diterbitkan pada tahun 2016. Conclave menggambarkan persaingan sengit untuk mendapatkan posisi penerus takhta suci di Vatikan, serta mengungkap berbagai skandal rahasia para kardinal.
Film ini dibintangi oleh aktor terkenal Inggris, Ralph Fiennes, yang berperan sebagai Kardinal Thomas Lawrence. Bersama dengan dua aktor Hollywood, Stanley Tucci dan John Lithgow, mereka membawa karakter-karakter dalam cerita ini menjadi hidup. Conclave dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada Rabu, 26 Februari 2025.
Cerita dalam film ini dimulai dengan kematian mendadak Paus sebelumnya akibat serangan jantung. Kardinal Thomas Lawrence, yang diperankan oleh Ralph Fiennes, segera menjabat sebagai Dekan Dewan Kardinal dan harus mempersiapkan konklaf untuk memilih Paus baru. Selama proses pemilihan, para kardinal terpecah menjadi beberapa faksi yang bersaing, masing-masing mendukung kandidat favorit mereka.
Dalam penyelidikannya, Kardinal Lawrence menemukan sebuah rahasia yang melibatkan seorang kardinal muda bernama Benítez, yang diperankan oleh Jonas Nay. Kardinal Lawrence berusaha keras mengungkap kebenaran sebelum rahasia tersebut jatuh ke tangan yang salah dan mengguncang fondasi Gereja Katolik. Namun, secara perlahan muncul seseorang yang mengklaim sebagai kardinal, diangkat oleh Paus yang telah meninggal, mengejutkan semua kardinal yang ada.
Empat kandidat utama yang diharapkan mendapatkan dukungan minimal 75 suara dari Dewan Kardinal dalam konklaf untuk terpilih sebagai Paus di antaranya Joshua Adeyemi (Nigeria), Aldo Bellini (Amerika Serikat), Joseph Tremblay (Kanada), dan Goffredo Tedesco (Italia). Keempat kandidat ini memiliki pandangan berbeda, mulai dari liberal, konservatif, moderat, dan tradisionalis.
Di tengah persiapan konklaf yang krusial, Lawrence mulai mendengar berbagai rumor mengenai para kardinal unggulan tersebut. Salah satu informasi datang dari Janusz Woźniak, prefek rumah tangga kepausan. Woźniak menemukan bahwa Paus pernah meminta Tremblay untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai kardinal pada malam terakhirnya, tetapi permintaan itu ditolak oleh Tremblay.
Di sisi lain, Bellini terus memperingatkan Lawrence tentang kemungkinan bahaya jika Takhta Suci Kepausan jatuh ke tangan yang radikal. Bellini berpendapat bahwa hal tersebut dapat menggagalkan pencapaian progresif yang telah diraih selama enam dekade terakhir.
Film Conclave bukan sekadar thriller politik, ada banyak fakta menarik di balik produksi film ini. Disutradarai oleh Edward Berger, film ini berhasil menarik perhatian sebagai salah satu nominator Oscar 2025. Selain itu, Conclave juga meraih berbagai penghargaan lainnya, termasuk Golden Globe 2025, AFI Movies of the Year 2025, empat BAFTA 2025, AACTA International Award, serta dua Critics’ Choice Movie Awards 2025.
Dengan biaya produksi yang hanya 20 juta dolar, film ini kabarnya mampu menghasilkan hingga 100 juta dolar di box office. Tidak mengherankan jika Conclave menjadi film yang sangat sukses, karena peralihan Paus dalam cerita ini mengikuti aturan yang berlaku di Vatikan.
Dalam proses ini, Dewan Kardinal yang diundang akan berkumpul di Roma. Mereka kemudian akan berkumpul di Kapel Sistina untuk melakukan pemungutan suara guna memilih Paus yang baru, dengan tirai yang menutupi area pemungutan suara. Setelah itu, para kardinal akan dikarantina di Domus Sanctae Marthae dan Kapel Sistina, dan pintu akan dikunci rapat untuk menjaga kerahasiaan proses pemilihan.
Film Conclave menampilkan sejumlah aktor terkenal selain Ralph Fiennes, Stanley Tucci, dan John Lithgow. Di antara para pemeran lainnya, terdapat Isabella Rossellini, Sergio Castellitto, Jacek Koman, Lucian Msamati, dan Bruno Novelli. Film ini memiliki kode kategori sertifikasi yang menunjukkan bahwa penonton yang berusia di bawah 13 tahun perlu pendampingan orang dewasa.
Jangan lewatkan untuk menyaksikan film Conclave di bioskop dan nikmati ketegangan serta misteri yang ditawarkan. Film ini bukan hanya menyuguhkan drama politik, tetapi juga menggali aspek spiritual dari pemilihan Paus. Saksikan bagaimana para kardinal menyeimbangkan keyakinan mereka dengan ambisi pribadi dalam film yang memikat ini.