Sinopsis Film Buku Harianku, Kisah Musikal Keluarga dan Persahabatan Sejati

RediksiaSelasa, 11 November 2025 | 18:17 WIB
Sinopsis Film Buku Harianku, Kisah Musikal Keluarga dan Persahabatan Sejati
Sinopsis Film Buku Harianku, Kisah Musikal Keluarga dan Persahabatan Sejati

Diksia.com - Film drama musikal keluarga berjudul Buku Harianku menawarkan tontonan yang hangat dan penuh makna, terutama bagi kamu yang rindu akan tontonan berkualitas bersama seluruh anggota keluarga.

Dirilis pada tahun 2020 dan belakangan sering ditayangkan kembali di berbagai platform, film ini sukses menghadirkan kisah yang relevan tentang pentingnya komunikasi dan ikatan keluarga.

Disutradarai oleh Angling Sagaran dan ditulis oleh Alim Sudio, Buku Harianku menyajikan cerita dari sudut pandang seorang anak yang cerdas dan kritis.

Kila, Buku Harian, dan Rencana Liburan yang Gagal

Kisah ini berpusat pada Kila, seorang anak perempuan yang diperankan oleh Kila Putri Alam. Kila punya kebiasaan unik, yaitu selalu mencurahkan seluruh isi hati dan segala pengalamannya ke dalam sebuah buku harian. Bagi Kila, buku itu adalah sahabat yang paling setia, tempat dia menceritakan segala rasa, baik senang, sedih, maupun kesal.

Awalnya, Kila sangat menantikan liburan ke Bali bersama keluarganya. Namun, rencana yang sudah disusun rapi harus berubah drastis. Liburan ke Bali batal. Lebih dari itu, Kila harus dititipkan sementara waktu ke rumah kakeknya, Prapto (Slamet Rahardjo), di sebuah desa di Sukabumi.

Perubahan mendadak ini membuat Kila merasa kecewa, dan hubungan Kila dengan orang tuanya, Riska (Widi Mulia) dan Arya (Dwi Sasono), sempat merenggang. Kila merasa keputusannya diantar ke rumah kakek adalah bentuk penolakan.

Hubungan Kila dan Kakek Prapto yang Canggung

Kepindahan sementara Kila ke rumah Kakek Prapto bukan tanpa tantangan. Kakek Prapto yang awalnya digambarkan sebagai sosok yang keras dan kurang menyukai anak kecil, menganggap Kila hanya akan merepotkan.

Pertemuan awal mereka pun diwarnai suasana canggung, bahkan konflik kecil. Kita akan melihat bagaimana Kila menolak makanan desa yang disajikan kakeknya, yang tentu saja membuat kakek merasa tersinggung.

Namun, hidup di desa membawa Kila kembali bertemu dengan teman lamanya, Rintik (Widuri Puteri Sasono). Rintik adalah seorang penyandang disabilitas yang tidak dapat berbicara, namun memiliki hati yang tulus.

Rintik memiliki pandangan berbeda tentang Kakek Prapto. Ia meyakinkan Kila bahwa di balik kekakuan itu, Kakek Prapto adalah sosok yang baik.

Petualangan Tak Terduga dan Perebutan Lahan

Persahabatan Kila dan Rintik kembali terjalin erat. Kedua anak dengan karakter yang berbeda ini kemudian terlibat dalam petualangan seru yang tidak pernah mereka bayangkan.

Di saat yang sama, Kakek Prapto ternyata sedang menghadapi masalah serius. Peternakan miliknya menjadi incaran pengusaha properti kaya yang ingin mengambil alih lahan tersebut. Kakek Prapto mati-matian mempertahankan apa yang menjadi miliknya dan sumber penghidupan warga desa.

Berbekal rasa ingin tahu dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar, Kila tidak tinggal diam. Bersama Rintik, mereka berdua berusaha membantu Kakek Prapto dan warga desa untuk keluar dari jeratan rencana jahat pengusaha properti tersebut.

Pesan Moral Tentang Keluarga dan Komunikasi

Buku Harianku bukan hanya menyajikan hiburan lewat elemen musikalnya yang ceria. Lebih dari itu, film ini menyisipkan pesan moral yang mendalam. Kita diajak melihat bagaimana ikatan keluarga bisa kembali terjalin erat melalui komunikasi yang jujur dan tulus.

Kisah Kila mengajarkan kita tentang cara melihat konflik keluarga dari sudut pandang yang berbeda. Sementara itu, persahabatan antara Kila dan Rintik menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk menjalani petualangan dan saling mendukung.

Film ini cocok sebagai tontonan yang mendidik, mengajak kita untuk menghargai setiap momen bersama orang terkasih, serta memahami bahwa setiap orang dewasa memiliki pergulatan masing-masing yang seringkali berdampak pada anak-anak.