Diksia.com - Film Budi Pekerti adalah film drama Indonesia yang tayang di bioskop sejak 2 November 2023. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Wregas Bhanuteja, dan dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, Angga Yunanda, dan Prilly Latuconsina.
Film ini mengangkat isu cyber bullying yang dialami oleh seorang guru BK dan keluarganya setelah video perselisihannya dengan pengunjung pasar viral di media sosial.
Film ini telah mendapatkan banyak apresiasi dan penghargaan di berbagai festival film internasional, seperti Festival Film Internasional Toronto, SXSW Sydney Screen Festival, dan Jakarta Film Week.
Latar Belakang Film
Wregas Bhanuteja, sutradara dan penulis film Budi Pekerti, mengaku terinspirasi dari banyaknya kasus cyber bullying yang terjadi di dunia maya.
Ia ingin mengeksplorasi dan menunjukkan pengaruh media sosial terhadap persepsi publik terhadap seseorang, meskipun mereka tidak mengetahui kisah sebenarnya.
Ia juga ingin mengkritisi perilaku netizen yang suka menghakimi dan merundung orang lain tanpa memikirkan dampaknya bagi korban dan keluarganya.
Sinopsis Film Budi Pekerti
Bu Prani (Ine Febriyanti), seorang guru BK di SMP Yogyakarta, dihadapkan pada situasi mencekam. Sebuah video pertengkarannya dengan seorang pembeli putu di pasar tradisional viral di media sosial. Netizen ramai menghujat dan mencaci maki Bu Prani, tanpa mengetahui konteks di balik video tersebut.
Dampak Cyberbullying
Hujatan netizen membawa dampak besar bagi Bu Prani. Ia dihujani komentar negatif di media sosial, bahkan diancam akan diboikot dan diusir dari sekolah. Kehidupan keluarganya pun tak luput dari teror dan intimidasi.
Perjuangan Melawan Stigma
Bu Prani berusaha tegar menghadapi cyberbullying yang dialaminya. Ia dibantu oleh murid-muridnya, terutama Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda), untuk membersihkan namanya.
Pencarian Keadilan
Bu Prani mencari keadilan dengan melacak identitas orang yang pertama kali menyebarkan video tersebut. Ia dibantu oleh Pak Bejo (Reza Rahadian), seorang jurnalis senior yang peduli dengan kasusnya.
Alur Cerita Film
Film Budi Pekerti berlatar tempat di Yogyakarta saat masa pandemi Covid-19. Film ini berkisah tentang Bu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang berselisih paham dengan salah satu pengunjung di pasar saat belanja kue putu legendaris.
Tanpa sepengetahuannya, ada seseorang yang merekam dan mengunggah video tersebut ke media sosial. Video itu pun viral dan mendapatkan komentar negatif dari netizen. Netizen menilai sikap Bu Prani tidak pantas sebagai seorang guru dan tidak mencerminkan budi pekerti yang baik.
Viralnya video tersebut berdampak buruk bagi Bu Prani dan keluarganya. Ia mendapatkan ancaman dari kepala sekolah untuk dipecat dari pekerjaannya. Ia juga mendapatkan tekanan dari masyarakat yang menghujat dan mengolok-oloknya.
Keluarganya pun ikut terkena imbasnya. Suaminya, Pak Didit (Dwi Sasono), yang sedang mengidap depresi, menjadi semakin tertekan.
Anak pertamanya, Tita (Prilly Latuconsina), yang sedang kuliah di Jakarta, menjadi khawatir dan ingin pulang untuk membantu ibunya. Anak keduanya, Muklas (Angga Yunanda), yang masih SMA, menjadi sasaran bully di sekolahnya.
Bu Prani dan keluarganya berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan cara masing-masing. Bu Prani mencoba untuk tetap tegar dan menjalani pekerjaannya sebagai guru. Pak Didit mencoba untuk berobat dan mengurangi stresnya.
Tita mencoba untuk mencari tahu siapa yang mengunggah video tersebut dan bagaimana cara menghapusnya. Muklas mencoba untuk melawan bully dan membela ibunya.
Namun, usaha mereka tidak mudah dan menghadapi banyak rintangan. Apakah mereka bisa menyelesaikan masalah ini dan mendapatkan keadilan? Apakah mereka bisa kembali hidup normal dan bahagia?
Pesan Moral Film
Film Budi Pekerti ingin menyampaikan pesan moral bahwa cyber bullying adalah perbuatan yang salah dan berbahaya. Cyber bullying bisa merusak reputasi, karier, dan kehidupan seseorang.
Cyber bullying juga bisa menyakiti perasaan, mental, dan kesehatan seseorang. Cyber bullying bisa menimbulkan trauma, depresi, dan bahkan bunuh diri. Cyber bullying juga bisa memecah belah keluarga, persahabatan, dan masyarakat.
Film ini juga ingin mengajak penonton untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Penonton diajak untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tersebar di media sosial tanpa memeriksa kebenarannya.
Penonton juga diajak untuk tidak mudah menghakimi dan merundung orang lain di media sosial tanpa mengetahui latar belakang dan kisah sebenarnya.
Penonton juga diajak untuk lebih menghargai dan menghormati orang lain di media sosial, serta menunjukkan sikap yang baik dan sopan.
Ulasan dan Tanggapan Film
Film Budi Pekerti mendapatkan ulasan dan tanggapan yang positif dari kritikus film, media, dan penonton. Film ini dipuji karena berhasil mengangkat isu yang relevan dan aktual dengan cara yang menarik dan menyentuh.
Film ini juga dipuji karena memiliki akting yang kuat dan natural dari para pemainnya, terutama Sha Ine Febriyanti yang memerankan Bu Prani. Film ini juga dipuji karena memiliki sinematografi yang indah dan musik yang pas.
Film ini juga mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan di berbagai festival film internasional. Film ini terpilih sebagai official selection di Festival Film Internasional Toronto 2023, yang merupakan salah satu festival film terbesar dan terpenting di dunia.
Film ini juga terpilih sebagai official selection di SXSW Sydney Screen Festival 2023, yang merupakan festival film yang menampilkan karya-karya inovatif dan kreatif dari Asia Pasifik.
Film ini juga terpilih sebagai film pembuka di Jakarta Film Week 2023, yang merupakan festival film yang merayakan dan mempromosikan perfilman Indonesia.
Kesimpulan
Film Budi Pekerti adalah film drama Indonesia yang layak untuk ditonton oleh semua kalangan. Film ini menyajikan kisah yang mengharukan dan menggugah tentang seorang guru BK dan keluarganya yang menjadi korban cyber bullying.
Film ini juga menyampaikan pesan moral yang penting dan bermanfaat tentang dampak dan cara mengatasi cyber bullying. Film ini juga menampilkan akting yang memukau dan sinematografi yang mempesona.
Film ini juga telah mendapatkan banyak apresiasi dan penghargaan di berbagai festival film internasional. Film ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk menjadi lebih baik dan lebih berbudi pekerti.