Sinopsis Film Bid’ah Malaysia di Viu, Drama Poligami dan Penyimpangan Agama

RediksiaJumat, 26 September 2025 | 16:28 WIB
Sinopsis Film Bid'ah Malaysia di Viu, Drama Poligami dan Penyimpangan Agama
Sinopsis Film Bid'ah Malaysia di Viu, Drama Poligami dan Penyimpangan Agama

Diksia.com - Hei, kamu pasti sudah dengar kan soal film Bid’ah yang lagi ramai dibicarakan di media sosial? Kalau belum, yuk kita bahas bareng. Film asal Malaysia ini bukan cuma hiburan biasa, tapi cerita yang ngena banget ke isu sosial dan agama.

Dirilis tahun 2025, Bid’ah langsung viral, terutama di TikTok, karena ngangkat tema berat seperti penyimpangan agama yang sering terjadi di masyarakat. Kita bakal ngulik sinopsisnya secara mendalam, sambil bahas karakter, plot twist, dan kenapa film ini layak kamu tonton. Siap? Mari kita mulai dari awal.

Sinopsis Utama: Kisah Baiduri yang Terjebak dalam Sekte Jihad Ummah

Bayangin deh, kamu hidup dalam keluarga yang super taat beragama, tapi tiba-tiba dipaksa masuk ke sebuah kelompok yang kelihatannya suci, tapi sebenarnya penuh rahasia gelap. Itulah yang dialami Baiduri, tokoh utama dalam film Bid’ah.

Cerita dimulai saat Baiduri, seorang gadis muda yang pintar dan mandiri, ditekan oleh ibunya yang sangat religius untuk bergabung dengan Jihad Ummah. Kelompok ini dipimpin oleh seorang figur karismatik bernama Walid, yang dianggap sebagai pemimpin spiritual yang tak tergantikan.

Awalnya, Baiduri ragu-ragu. Dia lihat ada yang aneh di kelompok ini, tapi demi ibunya yang sudah terlalu dalam terlibat, dia akhirnya menyusup. Di dalam Jihad Ummah, Baiduri bertemu dengan berbagai anggota, termasuk perempuan-perempuan yang tampak bahagia tapi sebenarnya menderita.

Walid, dengan kharismanya, memanfaatkan ajaran agama untuk membenarkan praktik-praktik yang menyimpang, seperti poligami paksa dan kontrol ketat atas anggotanya. Kita ikuti perjuangan Baiduri yang berusaha selamatkan ibunya sambil menghindari jebakan Walid.

Plot semakin tegang saat Baiduri bertemu Hambali, seorang ulama muda yang juga menyusup ke sekte ini. Hambali ini seperti pemberontak di dalam, dia tahu banyak rahasia Walid dan ingin bongkar semuanya.

Bersama, mereka berdua jadi tim yang solid, tapi tentu saja penuh risiko. Ada momen-momen di mana Baiduri hampir ketahuan, dan kita sebagai penonton pasti deg-degan nunggu apa yang terjadi selanjutnya. Film ini nggak cuma soal aksi, tapi juga eksplorasi emosi, seperti rasa takut, pengkhianatan, dan harapan.

Karakter-Karakter yang Bikin Cerita Hidup

Salah satu kekuatan film Bid’ah adalah karakternya yang relatable dan kompleks. Mari kita obrolin satu per satu. Pertama, Baiduri yang diperankan dengan apik oleh aktris muda berbakat.

Dia bukan heroine biasa yang langsung kuat, tapi tumbuh seiring cerita. Kamu bakal merasa dekat dengan dia, karena dia mewakili banyak orang yang terjebak antara cinta keluarga dan kebenaran.

Lalu ada Walid, si antagonis utama yang bikin bulu kuduk merinding. Dia ini pemimpin sekte yang pintar manipulasi, pakai ayat-ayat agama untuk kepentingan pribadi. Walid nggak digambarkan sebagai monster murni, tapi manusia dengan ambisi yang salah arah. Itu yang bikin karakternya menarik, karena kita bisa lihat bagaimana orang seperti ini bisa muncul di dunia nyata.

Hambali, pasangan Baiduri dalam perjuangan, adalah sosok yang idealis. Dia ulama tapi nggak kaku, justru dia yang bawa elemen pemberontakan. Chemistry antara Baiduri dan Hambali ini bikin film nggak monoton, ada sedikit romansa tapi nggak lebay.

Selain itu, ada karakter pendukung seperti ibu Baiduri yang buta oleh keyakinan, dan anggota sekte lain yang punya cerita masing-masing. Semua ini bikin dunia Jihad Ummah terasa nyata dan mendalam.

Tema yang Diangkat: Penyimpangan Agama dan Pelecehan Perempuan

Film Bid’ah nggak main-main dalam bahas tema. Kita lihat bagaimana sekte seperti Jihad Ummah memanfaatkan agama untuk pelecehan perempuan. Poligami yang dipaksakan, kontrol atas tubuh dan pikiran, sampai isolasi dari dunia luar – semuanya digambarkan dengan detail tapi sensitif. Ini bukan cuma cerita fiksi, tapi cerminan isu yang sering kita dengar di berita.

Kenapa relevan sekarang? Di era media sosial, sekte-sekte semacam ini mudah menyebar, dan film ini mengingatkan kita untuk waspada. Pesan moralnya jelas: agama seharusnya bawa kedamaian, bukan alat kekuasaan.

Kamu bakal mikir ulang setelah nonton, apakah keyakinan kita benar-benar murni atau sudah tercemar manipulasi. Film ini juga bahas tentang kekuatan perempuan, seperti Baiduri yang berubah dari korban jadi pahlawan.

Alasan Film Ini Viral dan Layak Ditonton

Nggak heran kalau Bid’ah langsung meledak di platform seperti TikTok. Adegan-adegan ikonik, seperti saat Baiduri konfrontasi Walid, sering dibagikan dan dibahas netizen. Ditambah lagi, film ini tayang di layanan streaming populer, jadi mudah diakses. Produksinya juga top, dengan sinematografi yang bikin suasana sekte terasa mencekam, musik latar yang pas, dan akting yang solid.

Kalau kamu suka drama dengan twist psikologis, ini cocok banget. Panjangnya cukup untuk eksplorasi mendalam, tapi nggak bikin bosan karena alur mengalir cepat.

Kita bisa belajar banyak dari sini, seperti pentingnya edukasi agama yang benar dan dukungan untuk korban penyimpangan. Pokoknya, setelah baca sinopsis ini, langsung deh cari filmnya dan tonton bareng teman atau keluarga.

Apa yang Bisa Kita Ambil dari Bid’ah?

Akhir cerita Bid’ah bikin kita renungkan ulang. Baiduri dan Hambali berhasil bongkar rahasia, tapi dengan harga mahal. Film ini ngajak kita untuk lebih kritis terhadap kelompok yang mengatasnamakan agama.

Kamu setuju nggak? Kalau iya, yuk diskusikan di komentar atau share pengalamanmu. Bid’ah bukan cuma hiburan, tapi pengingat bahwa kebenaran selalu layak diperjuangkan. Selamat menonton, dan tetap waspada ya!