Sinopsis Film Ancika 1995, Kisah Cinta Dilan Setelah Milea

RediksiaKamis, 1 Februari 2024 | 18:48 WIB
Sinopsis Film Ancika 1995, Kisah Cinta Dilan Setelah Milea
Sinopsis Film Ancika 1995, Kisah Cinta Dilan Setelah Milea

Diksia.com - Ingat Dilan, cowok pujaan hati yang sukses bikin baper lewat puisi-puisinya? Setelah kisah cintanya dengan Milea berakhir, ternyata perjalanan romansa Dilan belum usai. Film “Ancika 1995” hadir sebagai kelanjutan kisah Dilan, membuka lembaran baru dengan sosok perempuan bernama Ancika.

Film Ancika 1995 adalah film Indonesia yang menjadi lanjutan dari trilogi film Dilan, yaitu Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara dari Dilan. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq dan disutradarai oleh Benni Setiawan. Film ini dibintangi oleh Arbani Yasiz, Zee JKT 48, Yeyen Lidya, Kenes Andari, Irgi Fahrezi, Daffa Wardhana, Putri Ziani, dan Sendy Hilman.

Film ini menceritakan kisah cinta Dilan setelah ia putus dari Milea saat berada di bangku SMA. Dilan, yang sekarang menjadi mahasiswa, bertemu dan jatuh cinta pada Ancika, seorang siswi SMA. Meskipun mereka berada di jenjang pendidikan yang berbeda, takdir membawa mereka ke dalam kisah cinta yang unik.

Latar Belakang Film Ancika 1995

Film Ancika 1995 mengambil latar waktu pada tahun 1995, empat tahun setelah Dilan dan Milea putus. Dilan yang saat itu berkuliah di Bandung, masih merasakan luka akibat perpisahan dengan Milea. Ia pun mencoba melupakan Milea dengan bergabung dengan geng motor bernama Cobra.

Ancika, yang diperankan oleh Zee JKT 48, adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang tinggal di Jakarta. Ia adalah anak bungsu dari pasangan yang bercerai. Ia tinggal bersama ibunya, Kenes Andari, dan kakaknya, Irgi Fahrezi. Ia adalah siswi SMA yang cerdas dan aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

Ancika memiliki prinsip bahwa ia tidak akan pernah jatuh cinta pada seorang laki-laki, apalagi yang berhubungan dengan geng motor. Ia membenci geng motor karena ia menganggap mereka sebagai penyebab kerusuhan dan kekerasan. Ia juga tidak mau terlibat dalam hubungan asmara yang hanya akan membuatnya menderita.

Pertemuan Dilan dan Ancika

Pertemuan pertama Dilan dan Ancika terjadi secara tidak sengaja di sebuah terminal bus. Dilan yang sedang menunggu bus untuk pulang ke Bandung, melihat Ancika yang sedang berdiri sendirian di dekat gerbang masuk. Ia pun tertarik pada Ancika dan mencoba mendekatinya.

Namun, Ancika yang melihat Dilan mengenakan jaket geng motor, langsung menolak dan menghindarinya. Ia merasa Dilan adalah seorang laki-laki brengsek dan menyebalkan yang tidak pantas untuk didekati. Ia pun berlari meninggalkan Dilan yang kebingungan.

Pertemuan kedua mereka terjadi ketika Ancika harus pergi ke Bandung untuk mengikuti lomba pidato bahasa Inggris. Ia naik bus yang sama dengan Dilan yang kebetulan juga sedang menuju Bandung. Dilan yang melihat Ancika di bus, kembali mencoba mendekatinya. Namun, Ancika masih menunjukkan sikap dingin dan acuh tak acuh.

Dilan tidak menyerah begitu saja. Ia terus mengganggu Ancika dengan berbagai cara, seperti memberikan hadiah, mengajak ngobrol, bahkan menyanyikan lagu untuknya. Ia berharap Ancika bisa melihat sisi baiknya dan mau menerima perhatiannya.

Perkembangan Hubungan Dilan dan Ancika

Perjalanan bus yang panjang membuat Dilan dan Ancika semakin sering berinteraksi. Ancika mulai melunak dan tertawa pada lelucon Dilan. Ia juga mulai merasa nyaman dan aman bersama Dilan. Ia menyadari bahwa Dilan bukanlah laki-laki yang buruk seperti yang ia kira.

Dilan pun semakin yakin bahwa Ancika adalah gadis yang cocok untuknya. Ia merasa Ancika memiliki kepribadian yang menarik dan berbeda dari gadis-gadis lain. Ia juga merasa Ancika bisa mengisi kekosongan hatinya yang ditinggalkan Milea.

Setibanya di Bandung, Dilan dan Ancika berpisah untuk mengikuti kegiatan masing-masing. Dilan kembali ke kampusnya, sedangkan Ancika menuju ke sekolah tempat lomba pidato diadakan. Namun, mereka berjanji untuk bertemu lagi di hari berikutnya.

Dilan pun mengajak Ancika untuk berkeliling Bandung dan menunjukkan tempat-tempat yang indah dan bersejarah. Ia juga mengajak Ancika untuk makan di warung favoritnya dan menonton film di bioskop. Ia ingin membuat Ancika bahagia dan jatuh cinta padanya.

Ancika pun menikmati waktu bersama Dilan. Ia merasa Dilan adalah sosok yang menyenangkan dan perhatian. Ia juga mulai merasakan perasaan yang aneh dan baru baginya. Ia mulai menyukai Dilan.

Tantangan dan Konflik dalam Hubungan Dilan dan Ancika

Hubungan Dilan dan Ancika tidak berjalan mulus. Mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan konflik yang menguji cinta mereka. Salah satunya adalah perbedaan usia dan jenjang pendidikan mereka. Dilan yang sudah menjadi mahasiswa, harus bisa menyesuaikan diri dengan Ancika yang masih siswi SMA. Ia harus bisa menghormati dan mengerti keinginan Ancika.

Ancika juga harus bisa menerima Dilan apa adanya. Ia harus bisa mengatasi rasa cemburu dan tidak percaya diri ketika melihat Dilan bersama teman-temannya yang lebih dewasa dan berpengalaman. Ia juga harus bisa menghadapi kenyataan bahwa Dilan adalah mantan ketua geng motor yang memiliki banyak musuh dan masalah.

Selain itu, hubungan mereka juga mendapat tentangan dari orang-orang di sekitar mereka. Orang tua Ancika, terutama ayahnya, tidak menyetujui hubungan mereka. Ia merasa Dilan tidak pantas untuk Ancika dan hanya akan membawa masalah bagi putrinya. Ia pun melarang Ancika untuk bertemu dengan Dilan lagi.

Teman-teman Dilan, terutama Bono, juga tidak mendukung hubungan mereka. Mereka merasa Dilan telah berubah menjadi lemah dan tidak peduli dengan geng motor mereka. Mereka juga merasa Ancika adalah gadis yang tidak cocok untuk Dilan dan hanya akan menyakiti hatinya.

Akhir Cerita Film Ancika 1995

Meskipun menghadapi banyak rintangan, Dilan dan Ancika tetap bertahan dan berjuang untuk cinta mereka. Mereka saling mendukung dan melindungi satu sama lain. Mereka juga saling belajar dan mengerti satu sama lain. Mereka membuktikan bahwa cinta mereka lebih kuat dari segala hal.

Film Ancika 1995 berakhir dengan adegan yang mengharukan. Dilan dan Ancika harus berpisah karena Ancika harus kembali ke Jakarta. Mereka berjanji untuk tetap menjaga hubungan mereka dan saling menunggu. Mereka berpelukan dan berciuman di depan terminal bus, sambil menangis dan tersenyum.

Film Ancika 1995 adalah film yang layak ditonton bagi kamu yang suka dengan kisah cinta yang romantis dan menyentuh. Film ini juga menampilkan sisi lain dari Dilan yang tidak banyak diketahui oleh penonton. Film ini juga memberikan pesan bahwa cinta bisa datang dari mana saja dan kepada siapa saja, asalkan kita mau membuka hati dan pikiran kita.