Diksia.com - Film Air Mata Kasih Diatas Telekung adalah film drama Indonesia yang mengangkat tema tentang cinta kasih seorang ibu dan perjuangan seorang ibu untuk anaknya, sekaligus mengajarkan kita untuk menghargai orang-orang terkasih selagi mereka masih ada di hidup kita. Film ini juga menekankan tentang kebaktian seorang anak kepada ibunya.
Film ini disutradarai oleh Hasto Broto dan dibintangi oleh Pipik Dian Irawati, Yuniza Icha, Rara Nawangsih, Kiki Farel, dan Ruben Onsu. Film ini dirilis pada tanggal 7 Maret 2024 dan mendapat sambutan yang baik dari penonton dan kritikus.
Informasi Film
- Judul: Air Mata Kasih Diatas Telekung
- Bahasa: Bahasa Indonesia
- Terjemahan: Bahasa Inggris
- Klasifikasi: 13
- Tanggal Rilis: 7 Maret 2024
- Genre: Drama
- Waktu Tayang: 1 Jam 43 Menit
- Distributor: Distribusi Mega Film Sdn Bhd
- Pemeran: Pipik Dian Irawati, Yuniza Icha, Rara Nawangsih, Kiki Farel, Ruben Onsu
Sutradara: Hasto Broto - Format: 2D
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang kisah hidup Pipik (Pipik Dian Irawati), seorang ibu tunggal yang berjuang untuk membesarkan anak-anaknya, Icha (Yuniza Icha) dan Rara (Rara Nawangsih), setelah ditinggal suaminya yang meninggal karena kecelakaan. Pipik bekerja sebagai penjual telekung, kain yang digunakan oleh wanita muslim untuk menutupi kepala dan tubuh saat beribadah.
Pipik selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, meskipun hidupnya penuh dengan kesulitan dan tantangan. Ia selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bersyukur, berbakti, dan berbuat baik kepada sesama. Ia juga selalu berdoa agar anak-anaknya menjadi orang yang sukses dan bahagia.
Namun, takdir berkata lain. Icha, anak pertama Pipik, ternyata menderita penyakit leukimia, yaitu kanker darah yang mengancam nyawanya. Pipik harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pengobatan Icha, yang membuatnya harus berhutang dan menjual harta bendanya. Pipik juga harus menghadapi sikap Icha yang berubah menjadi pemberontak dan tidak mau mendengarkan nasihatnya.
Sementara itu, Rara, anak kedua Pipik, adalah seorang gadis yang pintar dan rajin belajar. Ia bercita-cita menjadi dokter dan membantu ibunya. Rara selalu mendukung ibunya dan kakaknya, dan berusaha untuk tidak menyusahkan ibunya. Rara juga menjalin hubungan dengan Farel (Kiki Farel), seorang pemuda yang baik hati dan mencintainya.
Di tengah kesedihan dan keputusasaan, Pipik mendapat dukungan dari Onsu (Ruben Onsu), seorang tetangga yang juga seorang duda. Onsu adalah seorang pria yang baik, sabar, dan penyayang. Ia sering membantu Pipik dalam mengurus rumah tangga dan anak-anaknya. Ia juga menaruh hati pada Pipik dan ingin menikahinya.
Konflik
Konflik dalam film ini terjadi ketika Pipik mengetahui bahwa Icha tidak akan bisa sembuh dari penyakitnya dan hanya memiliki waktu hidup yang singkat. Pipik merasa hancur dan tidak sanggup untuk kehilangan anaknya. Ia berusaha untuk memenuhi semua keinginan Icha, meskipun kadang bertentangan dengan prinsipnya.
Icha, yang menyadari bahwa ia tidak akan hidup lama, juga memiliki permintaan terakhir kepada ibunya. Ia ingin ibunya menikah dengan Onsu, agar ibunya tidak kesepian dan memiliki teman hidup. Ia juga ingin ibunya bahagia dan tidak terus menerus bersedih karena dirinya.
Namun, permintaan Icha ini menimbulkan masalah bagi Pipik. Pipik merasa tidak siap untuk menikah lagi, apalagi dengan Onsu yang bukan seorang muslim. Pipik juga merasa tidak pantas untuk menikah di saat anaknya sekarat. Pipik bingung harus memilih antara kebahagiaan anaknya atau kepercayaannya.
Klimaks
Klimaks dalam film ini terjadi ketika Pipik akhirnya menyetujui permintaan Icha untuk menikah dengan Onsu. Pipik mengorbankan perasaan dan keyakinannya demi melihat anaknya tersenyum. Pipik juga berharap bahwa pernikahannya dengan Onsu akan membawa berkah dan kesembuhan bagi Icha.
Onsu, yang sangat mencintai Pipik, juga bersedia untuk masuk Islam dan mengikuti syariatnya. Ia mengucapkan syahadat dan mengganti namanya menjadi Ahsan. Ia juga belajar tentang agama Islam dan berusaha untuk menjadi suami yang baik bagi Pipik.
Rara, yang awalnya menentang pernikahan ibunya dengan Onsu, akhirnya menerima keputusan ibunya. Ia menghormati keinginan kakaknya dan berharap ibunya bahagia. Ia juga berdamai dengan Onsu dan menganggapnya sebagai ayahnya.
Farel, yang sangat mencintai Rara, juga mendukung hubungan ibu dan ayah tirinya. Ia menghargai perbedaan agama dan budaya yang ada. Ia juga berjanji untuk selalu setia dan menjaga Rara.
Akhiran
Akhiran dalam film ini adalah ketika Icha meninggal dunia dengan tenang di pelukan ibunya. Ia mengucapkan terima kasih kepada ibunya, ayahnya, dan adiknya atas semua cinta dan kasih sayang yang mereka berikan. Ia juga meminta maaf atas semua kesalahan dan keegoisannya. Ia berpesan agar ibunya, ayahnya, dan adiknya tetap bersatu dan bahagia.
Pipik, Onsu, Rara, dan Farel meratapi kepergian Icha dengan air mata. Mereka merasa kehilangan sosok yang sangat berarti dalam hidup mereka. Namun, mereka juga merasa lega karena Icha sudah tidak menderita lagi. Mereka berdoa agar Icha mendapat tempat yang baik di sisi Allah.
Film ini berakhir dengan adegan Pipik, Onsu, Rara, dan Farel yang mengunjungi makam Icha. Mereka meletakkan bunga dan telekung di atas nisan Icha. Mereka mengucapkan salam dan doa untuk Icha. Mereka juga tersenyum dan berpelukan, menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga yang kuat dan harmonis.