Sinopsis Film Air Mata Kasih Diatas Telekung, Kisah Cinta dan Perjuangan Seorang Ibu untuk Anaknya

RediksiaSabtu, 9 Maret 2024 | 15:30 WIB
Sinopsis Film Air Mata Kasih Diatas Telekung, Kisah Cinta dan Perjuangan Seorang Ibu untuk Anaknya
Sinopsis Film Air Mata Kasih Diatas Telekung, Kisah Cinta dan Perjuangan Seorang Ibu untuk Anaknya

Diksia.com - Film Air Mata Kasih Diatas Telekung adalah film drama Indonesia yang mengangkat tema tentang cinta kasih seorang ibu dan perjuangan seorang ibu untuk anaknya, sekaligus mengajarkan kita untuk menghargai orang-orang terkasih selagi mereka masih ada di hidup kita. Film ini juga menekankan tentang kebaktian seorang anak kepada ibunya.

Film ini disutradarai oleh Hasto Broto dan dibintangi oleh Pipik Dian Irawati, Yuniza Icha, Rara Nawangsih, Kiki Farel, dan Ruben Onsu. Film ini dirilis pada tanggal 7 Maret 2024 dan mendapat sambutan yang baik dari penonton dan kritikus.

Informasi Film

  • Judul: Air Mata Kasih Diatas Telekung
  • Bahasa: Bahasa Indonesia
  • Terjemahan: Bahasa Inggris
  • Klasifikasi: 13
  • Tanggal Rilis: 7 Maret 2024
  • Genre: Drama
  • Waktu Tayang: 1 Jam 43 Menit
  • Distributor: Distribusi Mega Film Sdn Bhd
  • Pemeran: Pipik Dian Irawati, Yuniza Icha, Rara Nawangsih, Kiki Farel, Ruben Onsu
    Sutradara: Hasto Broto
  • Format: 2D

Sinopsis

Film ini menceritakan tentang kisah hidup Pipik (Pipik Dian Irawati), seorang ibu tunggal yang berjuang untuk membesarkan anak-anaknya, Icha (Yuniza Icha) dan Rara (Rara Nawangsih), setelah ditinggal suaminya yang meninggal karena kecelakaan. Pipik bekerja sebagai penjual telekung, kain yang digunakan oleh wanita muslim untuk menutupi kepala dan tubuh saat beribadah.

Pipik selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, meskipun hidupnya penuh dengan kesulitan dan tantangan. Ia selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bersyukur, berbakti, dan berbuat baik kepada sesama. Ia juga selalu berdoa agar anak-anaknya menjadi orang yang sukses dan bahagia.

Namun, takdir berkata lain. Icha, anak pertama Pipik, ternyata menderita penyakit leukimia, yaitu kanker darah yang mengancam nyawanya. Pipik harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pengobatan Icha, yang membuatnya harus berhutang dan menjual harta bendanya. Pipik juga harus menghadapi sikap Icha yang berubah menjadi pemberontak dan tidak mau mendengarkan nasihatnya.