Sinopsis Film Air Mata di Ujung Sajadah, Kisah Cinta dan Pengorbanan Zainal dan Aisyah

RediksiaRabu, 21 Februari 2024 | 06:31 WIB
Sinopsis Film Air Mata di Ujung Sajadah, Kisah Cinta dan Pengorbanan Zainal dan Aisyah
Sinopsis Film Air Mata di Ujung Sajadah, Kisah Cinta dan Pengorbanan Zainal dan Aisyah

Diksia.com - Film Air Mata di Ujung Sajadah adalah film drama romantis yang diadaptasi dari novel bestseller karya Habiburrahman El Shirazy. Film ini menceritakan kisah cinta dan pengorbanan antara Zainal (Reza Rahadian) dan Aisyah (Dian Sastrowardoyo), dua mahasiswa yang berasal dari keluarga berbeda.

Latar Belakang

Zainal adalah mahasiswa jurusan teknik mesin di sebuah universitas negeri. Ia berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di kampung. Ayahnya (Didi Petet) adalah seorang tukang becak yang gigih dan sabar. Ibunya (Christine Hakim) adalah seorang ibu rumah tangga yang penyabar dan penyayang. Zainal adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak-kakaknya sudah menikah dan bekerja di kota.

Aisyah adalah mahasiswa jurusan kedokteran di universitas yang sama. Ia berasal dari keluarga kaya yang tinggal di perumahan mewah. Ayahnya (Tio Pakusadewo) adalah seorang pengusaha sukses yang keras dan tegas. Ibunya (Jajang C. Noer) adalah seorang sosialita yang angkuh dan sombong. Aisyah adalah anak tunggal yang selalu dimanja dan dididik dengan ketat.

Pertemuan Pertama

Zainal dan Aisyah pertama kali bertemu di kampus saat Zainal sedang mengantar sajadah untuk sholat Jumat. Aisyah yang baru saja keluar dari kelas melihat Zainal yang sedang berjalan dengan sajadah di pundaknya. Aisyah merasa tertarik dengan Zainal yang tampak sederhana dan berwibawa.

Ia pun menyapa Zainal dengan ramah dan memperkenalkan dirinya. Zainal yang kaget dengan sapaan Aisyah hanya bisa menjawab singkat dan sopan. Ia merasa minder dengan Aisyah yang cantik dan berpakaian mewah.

Perkembangan Hubungan

Setelah pertemuan pertama itu, Zainal dan Aisyah sering bertemu di kampus. Mereka saling bertukar nomor telepon dan mulai berkomunikasi. Zainal merasa nyaman berbicara dengan Aisyah yang cerdas dan baik hati. Aisyah merasa senang berbagi cerita dengan Zainal yang lucu dan bijaksana. Mereka pun mulai saling menyukai dan menjalin hubungan spesial.

Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus. Ayah Aisyah yang mengetahui hubungan mereka sangat marah dan menentangnya. Ia menganggap Zainal tidak pantas untuk Aisyah karena berasal dari keluarga miskin dan berbeda agama. Ia pun memaksa Aisyah untuk putus dengan Zainal dan menikah dengan pria pilihan ayahnya, yaitu Rizal (Fedi Nuril), seorang dokter muda yang kaya dan tampan.

Konflik dan Klimaks

Aisyah yang tidak mau menuruti keinginan ayahnya memilih untuk melarikan diri dari rumah. Ia pergi ke rumah Zainal dan meminta Zainal untuk menikahinya. Zainal yang sangat mencintai Aisyah pun menerima lamaran Aisyah dan membawanya ke kampung halamannya. Mereka pun menikah secara sederhana di masjid desa dengan restu orang tua Zainal.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Ayah Aisyah yang mengetahui keberadaan mereka datang ke desa dengan membawa Rizal dan beberapa preman. Ia berniat untuk membawa pulang Aisyah dengan paksa dan mengancam akan membunuh Zainal jika melawan.

Zainal yang tidak mau menyerahkan Aisyah berusaha melawan ayah Aisyah dan preman-premannya. Namun, ia kalah jumlah dan kekuatan. Ia pun terluka parah dan jatuh pingsan.

Aisyah yang melihat Zainal terluka sangat sedih dan takut. Ia pun bersedia ikut dengan ayahnya asalkan Zainal tidak dibunuh. Ayah Aisyah pun membawa Aisyah kembali ke rumahnya dan mengurungnya di kamar. Ia pun memaksa Aisyah untuk menikah dengan Rizal dalam waktu dekat.

Akhir Cerita

Zainal yang berhasil diselamatkan oleh orang tuanya dan warga desa segera dibawa ke rumah sakit. Ia pun menjalani perawatan intensif dan berjuang untuk hidup. Sementara itu, Aisyah yang terkurung di kamar tidak bisa berkomunikasi dengan Zainal. Ia pun merasa putus asa dan depresi. Ia hanya bisa menangis dan berdoa untuk kesembuhan Zainal.

Suatu hari, Aisyah mendapat kabar dari temannya bahwa Zainal sudah sadar dan bisa pulih. Ia pun merasa senang dan haru. Ia pun memutuskan untuk melarikan diri lagi dari rumah dan pergi ke rumah sakit untuk menemui Zainal. Ia pun berhasil sampai di rumah sakit dan bertemu dengan Zainal. Mereka pun berpelukan dan berciuman dengan penuh cinta.

Namun, kebahagiaan mereka kembali terganggu oleh kedatangan ayah Aisyah yang mengejar Aisyah. Ia pun marah besar dan menembak Zainal di dada. Zainal pun terjatuh dan mengeluarkan darah. Aisyah yang melihat Zainal tertembak sangat histeris dan menjerit. Ia pun berlari ke arah Zainal dan memeluknya erat.

Ia pun menangis dan memohon maaf kepada Zainal. Zainal yang masih sadar pun mengatakan bahwa ia mencintai Aisyah dan tidak menyesal telah menikahinya. Ia pun mengucapkan selamat tinggal kepada Aisyah dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Film ini berakhir dengan adegan Aisyah yang menangis di atas jenazah Zainal sambil memegang sajadah yang pernah dipakai Zainal untuk sholat. Air mata Aisyah pun jatuh di ujung sajadah, menyimbolkan cinta dan pengorbanan yang tak terlupakan.