Sinopsis Edge of Tomorrow, Tom Cruise Terjebak Putaran Waktu Melawan Invasi Alien

RediksiaKamis, 9 Oktober 2025 | 07:36 WIB
Sinopsis Edge of Tomorrow, Tom Cruise Terjebak Putaran Waktu Melawan Invasi Alien
Sinopsis Edge of Tomorrow, Tom Cruise Terjebak Putaran Waktu Melawan Invasi Alien

Diksia.com - Edge of Tomorrow, film fiksi ilmiah dan aksi yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Emily Blunt, menawarkan premis yang sangat menarik: seorang prajurit yang tidak berpengalaman tiba-tiba terjebak dalam putaran waktu dan harus mengulang hari yang sama setiap kali dia meninggal.

Film ini sukses besar karena menggabungkan aksi militer yang intens dengan konsep time loop yang cerdas, membuat kita betah menonton setiap perulangannya.

Film ini diadaptasi dari novel ringan Jepang berjudul All You Need Is Kill karya Hiroshi Sakurazaka. Penasaran bagaimana aksi William Cage melawan ras alien yang dikenal sebagai Mimics? Mari kita telusuri sinopsis lengkapnya!

Invasi Mimics: Harapan Terakhir Umat Manusia

Latar cerita Edge of Tomorrow adalah masa depan ketika Bumi menghadapi invasi brutal dari ras alien bernama Mimics. Makhluk-makhluk ini tiba melalui asteroid dan dengan cepat menaklukkan sebagian besar Eropa. Mereka sangat agresif, cepat beradaptasi, dan hampir mustahil dikalahkan.

Sebagai respons, umat manusia membentuk aliansi militer global, United Defense Force (UDF). Kemenangan terakhir yang memberikan harapan adalah pertempuran di Verdun, yang dipimpin oleh Sersan Rita Vrataski (Emily Blunt)—dijuluki Angel of Verdun karena kehebatannya di medan perang. Kini, UDF merencanakan serangan besar terakhir di Prancis.

William Cage: Dari Petugas Humas ke Prajurit Garis Depan

Karakter utama kita adalah Mayor William Cage (Tom Cruise), seorang perwira humas militer yang tidak punya pengalaman tempur sama sekali. Tepat menjelang operasi invasi besar, Jenderal Brigham memerintahkan Cage untuk meliput pertempuran dari garis depan.

Cage yang pengecut berusaha menolak perintah itu dan berakhir dengan ditangkap, diturunkan pangkatnya menjadi Prajurit, dan dikirim ke markas militer Heathrow untuk bergabung dengan skuadron tentara infanteri yang tidak ramah, yang dikenal sebagai J-Squad.

Keesokan harinya, invasi dimulai di pantai Prancis. Pendaratan yang seharusnya menjadi kejutan malah menjadi jebakan maut. Pasukan manusia dibantai habis-habisan oleh Mimics yang sudah tahu setiap gerakan mereka.

Terjebak dalam Time Loop: Kekuatan dari Darah Alpha

Dalam kekacauan pertempuran itu, Cage yang panik berhasil membunuh seekor Mimic berukuran besar berwarna biru yang disebut Alpha. Saat Alpha tersebut meledak, darahnya menyembur ke tubuh Cage, dan sesaat kemudian, Cage tewas.

Tapi, bukannya mati selamanya, Cage justru terbangun kembali di markas Heathrow, persis pada pagi hari sebelum pertempuran! Dia terjebak dalam putaran waktu; setiap kali dia mati, waktu akan kembali berulang ke titik yang sama.

Awalnya Cage kebingungan, frustrasi, dan panik. Namun, di salah satu perulangannya, Cage bertemu dengan Rita Vrataski yang langsung menyadari apa yang dialami Cage. Rita pernah mengalami hal serupa.

Dia menjelaskan bahwa kekuatan putaran waktu ini berasal dari darah Mimic Alpha. Cage kini memiliki kunci untuk memenangkan perang, karena dia bisa mengulang hari itu berkali-kali untuk belajar dan menyusun strategi tanpa takut mati.

Latihan Keras dan Strategi Melawan Omega

Rita Vrataski menjadi mentor Cage. Mereka berdua bekerja sama, memanfaatkan time loop ini sebagai ruang latihan pribadi. Cage dipaksa untuk bertarung dan mati berulang kali, melatih kemampuannya dari nol hingga menjadi prajurit elite.

Mereka mencoba berbagai strategi untuk keluar dari pendaratan pantai yang mematikan, mencari tahu lokasi otak atau pengendali utama para alien, yang disebut Omega.

Namun, perjuangan ini tidak mudah. Ada satu aturan penting: jika Cage terluka parah dan mendapatkan transfusi darah, dia akan kehilangan kemampuan reset-nya. Setiap langkah dan keputusan harus sempurna karena mereka hanya memiliki satu peluang untuk menyergap Omega tanpa putaran waktu lagi.

Menuju Kunci Kemenangan

Melalui ratusan perulangan, Cage dan Rita berhasil melacak Omega, yang ternyata bersembunyi di Paris. Mereka harus berpacu dengan waktu dan Mimics yang terus beradaptasi. Hubungan di antara keduanya pun berkembang, dipupuk oleh pengalaman pahit kematian yang berulang dan tujuan bersama.

Puncaknya, setelah kehilangan kemampuan reset dan menghadapi kegagalan yang hampir fatal, Cage dan Rita berhasil mencapai sarang Omega. Dalam pertarungan yang mendebarkan, Cage berhasil menghancurkan Omega. Saat Omega hancur, darahnya tumpah dan meresap ke tubuh Cage.

Akhir yang Tak Terduga

Alih-alih mati, Cage terbangun kembali. Namun, kali ini bukan di markas militer, melainkan di rumah sakit militer—jauh sebelum ia ditangkap dan dikirim ke garis depan. Saat dia menyalakan televisi, berita mengumumkan bahwa seluruh alien Mimics telah mati setelah adanya lonjakan energi misterius di Paris. Omega telah hancur.

Invasi berakhir, dan Cage adalah satu-satunya yang menyadari bahwa kemenangan itu adalah hasil dari perjuangannya selama putaran waktu yang tak terhitung. Di akhir cerita, Cage kembali ke markas Heathrow dan bertemu dengan Rita Vrataski, yang kini hidup dan tidak tahu apa-apa tentang perjuangan yang telah mereka lalui bersama. Cage hanya tersenyum, menyadari bahwa meskipun Rita tidak ingat, mereka telah memenangkan perang.

Edge of Tomorrow adalah film yang sukses membungkus tema fiksi ilmiah, aksi, dan time loop menjadi tontonan yang segar dan menegangkan. Jika kamu menyukai film dengan konsep unik dan adegan aksi yang memukau, film ini wajib masuk daftar tontonan!