Diksia.com - Film horor Indonesia terbaru, “Primbon”, siap mengajak kamu menelusuri kearifan lokal dan sisi gelap tradisi Jawa. Disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, film ini bukan hanya menyuguhkan cerita menegangkan, tetapi juga mengangkat nilai-nilai budaya yang kaya.
Film Primbon adalah film horor yang dirilis pada 10 Agustus 2023. Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan diproduksi oleh Cakra Film dan Maxima Pictures. Film ini mengisahkan tentang keluarga Jawa keturunan bangsawan yang diteror oleh makhluk astral karena melanggar kitab primbon yang mereka percayai. Film ini berlatar belakang budaya Jawa yang kental dengan kebudayaan kerajaan Jawa.
Sebelum kamu membeli tiket dan merasakan sensasi kengeriannya, simak dulu sinopsis dan daftar pemain “Primbon” berikut ini!
Sinopsis Film Primbon
Kisah “Primbon” berfokus pada keluarga Jawa keturunan bangsawan yang hidupnya dihantui teror makhluk halus. Mereka percaya bahwa teror tersebut terkait dengan pelanggaran terhadap kitab primbon, pedoman hidup tradisional yang berisi petunjuk berdasarkan weton, neptu, dan hari lahir.
Dini (Happy Salma), sang ibu berusaha melindungi keluarganya dari gangguan makhluk halus tersebut. Ia dibantu oleh Janu (Chicco Kurniawan), sepupu mereka yang memiliki kemampuan supranatural. Bersama-sama, mereka berusaha mengungkap misteri di balik teror dan menemukan cara untuk mengakhiri penderitaan keluarga mereka.
Alur Cerita Film Primbon
Film ini dimulai dengan adegan Rana (Flavio Zaviera) dan temannya Janu (Chicco Kurniawan) yang sedang mendaki gunung di tengah cuaca yang buruk. Mereka terpisah dan tersesat di hutan lebat. Janu berhasil kembali ke rumah, tapi Rana tidak. Operasi pencarian dilakukan, tapi Rana tidak ditemukan. Keluarga Rana memutuskan untuk mengadakan tahlilan karena menganggap Rana sudah meninggal.
Namun, Dini (Happy Salma), ibu Rana, tidak bisa menerima kenyataan itu. Ia terus berharap bahwa putrinya masih hidup. Setelah salat berjamaah, Rana tiba-tiba muncul di rumah dalam keadaan basah kuyup. Dini, suaminya Banyu (Nugie), dan putri bungsunya Tari (Azela Putri) menyambut Rana dengan gembira. Mereka mengira Rana selamat dari kecelakaan.
Namun, kegembiraan mereka tidak berlangsung lama. Rana berubah menjadi sosok yang dingin dan aneh. Ia sering mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal dan menakutkan. Ia juga sering melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain. Keluarga Rana mulai merasakan kejanggalan dan ketakutan. Mereka diganggu oleh makhluk astral yang berwujud sebagai perempuan berambut panjang.
Mereka mencari tahu penyebab teror yang mereka alami. Mereka menemukan bahwa semua ini berkaitan dengan kitab primbon yang selama ini mereka pegang. Ternyata, ada beberapa aturan yang mereka langgar dalam kitab primbon, seperti tidak boleh memotong rambut saat hamil, tidak boleh memakai baju hitam saat tahlilan, dan tidak boleh menolak permintaan orang yang sedang sakit. Pelanggaran-pelanggaran itu membuat mereka mendapat kutukan dari makhluk astral.
Mereka pun berusaha untuk melepaskan diri dari kutukan itu. Mereka mencari bantuan dari Pak De Basuki (Septian Dwi Cahyo), seorang paranormal yang mengerti tentang kitab primbon. Pak De Basuki memberi tahu mereka bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan teror itu adalah dengan mengembalikan kitab primbon ke tempat asalnya, yaitu makam leluhur mereka. Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan dan bahaya dari makhluk astral yang tidak ingin mereka lolos.
Daftar Pemeran Film Primbon
Film Primbon dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti:
- Happy Salma sebagai Dini, ibu Rana yang tidak bisa menerima kematian putrinya dan terus berharap ia masih hidup.
- Chicco Kurniawan sebagai Janu, teman Rana yang selamat dari kecelakaan saat mendaki gunung dan merasa bersalah atas hilangnya Rana.
- Nugie sebagai Banyu, suami Dini dan ayah Rana dan Tari yang berusaha menjaga keluarganya dari teror makhluk astral.
- Azela Putri sebagai Tari, putri bungsu Dini dan Banyu yang sering melihat hal-hal aneh sejak Rana kembali ke rumah.
- Flavio Zaviera sebagai Rana, putri sulung Dini dan Banyu yang menghilang saat mendaki gunung dan kembali dalam keadaan berubah.
- Oppi Andaresta sebagai Bude Sri, bibi Rana yang tinggal bersama keluarga Rana dan sering memberi nasihat tentang kitab primbon.
- Yayang C Noer sebagai Bude Nur, bibi Rana yang tinggal di desa dan mengundang keluarga Rana untuk tahlilan.
- Septian Dwi Cahyo sebagai Pak De Basuki, paranormal yang membantu keluarga Rana untuk mengatasi kutukan makhluk astral.
Review Film Primbon
Film Primbon merupakan salah satu film horor yang menarik untuk ditonton. Film ini tidak hanya mengandalkan jump scare atau efek suara yang mengejutkan, tapi juga menggali cerita dan karakter yang mendalam. Film ini juga berhasil mengangkat budaya Jawa yang jarang dieksplorasi dalam film horor Indonesia. Film ini menampilkan keindahan alam, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat Jawa yang kaya akan nilai-nilai luhur.
Film ini juga didukung oleh akting yang apik dari para pemerannya. Happy Salma, Chicco Kurniawan, Nugie, dan Azela Putri mampu memerankan emosi dan konflik yang dialami oleh keluarga Rana dengan baik. Flavio Zaviera juga berhasil menunjukkan perubahan karakter Rana dari yang ceria menjadi dingin dan menyeramkan. Oppi Andaresta, Yayang C Noer, dan Septian Dwi Cahyo juga memberi warna tersendiri dalam film ini dengan peran mereka yang kocak dan misterius.
Film ini juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki. Salah satunya adalah durasi film yang terlalu panjang, yaitu sekitar 2 jam 15 menit. Beberapa adegan terasa berlebihan dan tidak penting untuk alur cerita. Selain itu, beberapa efek visual dan make up yang digunakan untuk makhluk astral terlihat kurang realistis dan mengurangi kesan horor. Film ini juga memiliki beberapa plot hole dan logika yang tidak masuk akal.
Secara keseluruhan, film Primbon adalah film horor yang layak untuk ditonton. Film ini menawarkan cerita yang berbeda dari film horor Indonesia pada umumnya. Film ini juga mengajak kita untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Jawa yang kaya dan indah. Film ini bisa menjadi alternatif hiburan bagi kamu yang suka dengan film horor yang tidak hanya menakutkan, tapi juga bermakna.