Diksia.com - Dunia serial televisi Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran drama romantis yang menyentuh hati, Aku Tak Membenci Hujan. Diproduksi oleh Unlimited Production dan tayang secara eksklusif di platform Viu, serial ini berhasil menarik perhatian penonton sejak episode perdananya mengudara pada 9 Desember 2024. Diadaptasi dari cerita Wattpad populer berjudul sama karya Sri Puji Hartini, serial ini menawarkan alur cerita yang unik dan emosional.
Disutradarai oleh Adhe Dharmastriya dengan skenario yang ditulis oleh Fiona Mahdalena, Aku Tak Membenci Hujan membawa kita menyelami kisah cinta yang tidak biasa antara dua karakter utamanya, Launa Felicia Damaris dan Karang Samudra Daneswara. Dibintangi oleh Aisyah Aqilah sebagai Launa dan Jeff Smith sebagai Karang, chemistry keduanya menjadi salah satu daya tarik utama serial ini.
Alur Cerita yang Menguras Emosi
Kisah berpusat pada Launa, seorang gadis yang digambarkan sebagai sosok cantik nan ceria. Kehidupannya mulai berubah ketika ia bertemu dan jatuh hati pada Karang Samudra Daneswara. Namun, di balik sosok Karang yang menarik perhatian Launa, tersimpan sebuah rahasia kelam dan kompleks. Karang ternyata hidup dengan kondisi kepribadian ganda.
Perjuangan Karang tidaklah mudah. Ia hidup dalam bayang-bayang trauma masa lalu yang mendalam. Rasa sakit itu begitu besar hingga ia berkeinginan untuk melenyapkan identitas Karang yang asli dalam dirinya. Ia merasa lebih nyaman menjadi Banu, sosok anak kecil dalam dirinya, atau Agha, remaja pemberontak yang cenderung durhaka.
Identitas Karang yang asli dianggapnya sebagai sumber penderitaan; lahir dari sebuah kesalahan, dibenci tanpa alasan yang jelas oleh ibu kandungnya sendiri, Andira Deepa (diperankan oleh Mona Ratuliu), dan selalu merasa tidak berharga.
Di tengah badai emosi yang dialami Karang, Launa hadir dengan ketulusan hatinya. Ia berusaha keras untuk membantu Karang menemukan kembali jati dirinya, meyakinkan bahwa sosok Karang yang asli layak untuk diterima dan dicintai. Launa berjuang agar Karang bisa berdamai dengan masa lalunya dan menerima dirinya seutuhnya.