Diksia.com - Halo, penggemar film horor! Siapa di antara kamu yang sudah terkesima dengan film horor hits Talk To Me? Nah, duo sutradara di balik film sukses itu, Danny dan Michael Philippou, baru saja kembali dengan karya kedua mereka yang enggak kalah bikin bulu kuduk berdiri, yaitu Bring Her Back. Film ini rilis di Indonesia sekitar Juni 2025, dan dari review para kritikus, film ini disebut-sebut punya atmosfer yang lebih mencekam dan brutal.
Yuk, kita kupas tuntas sinopsis film Bring Her Back yang menggabungkan duka mendalam, ketegangan psikologis, dan ritual okultisme yang gelap!
Awal Petaka: Kehilangan dan Rumah Baru yang Mencurigakan
Kisah Bring Her Back berpusat pada dua kakak-beradik, Andy (diperankan oleh Billy Barratt) dan Piper (Sora Wong). Setelah kematian mendadak ayah mereka, keduanya terpaksa masuk ke sistem panti asuhan. Andy, yang hanya beberapa bulan lagi akan berusia 18 tahun, sangat protektif terhadap Piper, adiknya yang tunanetra. Ikatan mereka kuat, namun kenyataan harus memisahkan mereka dari kehidupan lama.
Mereka pun ditempatkan di rumah ibu asuh baru, Laura (Sally Hawkins). Awalnya, Laura tampak seperti wanita eksentrik yang penuh kasih. Ia sendiri adalah seorang ibu yang berduka karena kehilangan putrinya, Cathy, yang juga tunanetra dan meninggal tenggelam di kolam renang halaman belakang rumahnya. Di rumah itu, ada juga anak asuh lain, Oliver (Jonah Wren Phillips), seorang anak laki-laki yang bisu dan menunjukkan perilaku aneh sejak kematian Cathy.
Rahasia Gelap Sang Ibu Asuh: Obsesi Gila yang Menyesatkan
Seiring waktu, Andy mulai merasa ada yang tidak beres. Perilaku Laura makin lama makin tidak wajar, dan dia terlihat sangat terobsesi dengan Piper, seolah melihat Piper sebagai pengganti Cathy yang telah tiada. Laura mulai membangun tembok antara Andy dan Piper, bahkan mencoba merusak kondisi mental Andy agar dia terlihat tidak mampu mengurus adiknya sendiri.
Ketegangan makin meningkat karena berbagai kejadian aneh mulai terjadi. Andy mendapati dirinya mengompol di tempat tidur dan Laura menggunakan kejadian itu untuk menuduh Andy berperilaku destruktif, mirip seperti ayah mereka. Di sisi lain, Oliver yang bisu tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kekerasan, dan pesan-pesan yang dia tulis di buku catatan tampak menyeramkan, seperti kata “Bird” yang berlumuran darah.
Yang paling membuat kita merinding adalah kenyataan bahwa Laura bukan sekadar ibu yang berduka. Ia ternyata memiliki rahasia gelap yang berhubungan dengan okultisme dan obsesi gila untuk menghidupkan kembali putrinya, Cathy.
Puncak Teror: Ritual dan Pelarian yang Brutal
Andy menyadari bahwa Laura sedang mempersiapkan ritual yang mengerikan, dan Piper menjadi target utamanya. Laura bertekad untuk menyingkirkan Andy agar dia bisa melaksanakan rencana gilanya.
Film ini mencapai klimaks yang brutal dan penuh kekerasan. Saat Andy dan pekerja sosial mereka, Wendy, mengetahui rencana Laura, mereka harus berjuang mati-matian untuk menyelamatkan Piper. Namun, obsesi Laura sudah mencapai batas kegilaan. Ia tidak ragu menggunakan cara-cara ekstrem dan kekerasan fisik untuk memastikan ritualnya berjalan lancar.
Bring Her Back menyajikan ketegangan psikologis yang tebal, memanfaatkan kengerian domestik yang terasa sangat dekat. Akting Sally Hawkins sebagai Laura menuai banyak pujian, menggambarkan seorang ibu yang berduka yang berubah menjadi sosok iblis karena terlalu dalam terperangkap dalam kesedihan dan hasratnya untuk membawa kembali putrinya.
Film ini bukan hanya sekadar horor jumpscare murahan, tapi penyelaman brutal ke dalam tema duka cita, trauma, dan batasan moral yang bisa hancur ketika seseorang menolak untuk melepaskan masa lalu. Siapkan mental kamu, karena Bring Her Back akan membuat kamu merasakan atmosfer kengerian yang mencekik dari awal hingga akhir!
Kamu bisa melihat cuplikan suasana yang bikin penasaran di Trailer Resmi Bring Her Back dari A24. Video ini merupakan trailer resmi dari A24 yang memberikan gambaran awal mengenai ketegangan dalam film ini.