Film ini juga berhasil menggambarkan kompleksitas dan kekacauan yang ada di dunia orang dewasa, yang sering kali tidak peduli dengan nasib anak-anak mereka. Film ini menunjukkan bahwa orang dewasa juga memiliki masalah dan kekurangan mereka sendiri, yang membuat mereka tidak bisa menjadi orang tua atau guru yang baik bagi anak-anak mereka. Film ini juga menunjukkan bahwa orang dewasa sering kali tidak mengerti atau tidak mau mengerti dengan apa yang dirasakan oleh anak-anak, dan bahwa mereka sering kali mencoba memaksakan nilai-nilai atau norma-norma yang mereka anggap benar kepada anak-anak.
Film ini dibintangi oleh dua aktor muda yang berbakat, Soya Kurokawa dan Hinata Hiiragi, yang berhasil memerankan karakter Minato dan Yori dengan sangat natural dan mengesankan. Mereka berhasil menampilkan ekspresi dan gestur yang sesuai dengan usia dan emosi mereka, serta menampilkan chemistry yang kuat antara mereka. Mereka juga berhasil menampilkan adegan-adegan ciuman yang tidak terlihat paksa atau canggung, tetapi terlihat alami dan manis. Mereka juga didukung oleh para aktor senior yang berpengalaman, seperti Sakura Ando, Eita Nagayama, Yuko Tanaka, dan Shido Nakamura, yang memberikan nuansa dan warna yang berbeda bagi film ini.
Film ini disutradarai oleh Hirokazu Kore-eda, yang dikenal sebagai salah satu sutradara terbaik di Jepang. Ia berhasil menggarap film ini dengan gaya yang khas dan konsisten, yang membuat film ini terlihat indah dan artistik. Ia juga berhasil mengatur tempo dan alur film ini dengan baik, sehingga film ini tidak terasa membosankan atau berlebihan. Ia juga berhasil mengambil gambar-gambar yang cantik dan simbolik, yang membuat film ini terlihat hidup dan bermakna. Ia juga berhasil menggabungkan unsur-unsur fantasi dan realita, yang membuat film ini terlihat unik dan menarik.
Kesimpulan
Film Monster (2023) adalah film yang layak untuk ditonton oleh semua orang, terutama oleh mereka yang menyukai film-film drama yang mengangkat tema-tema yang berat dan sensitif, tetapi juga menyentuh dan menggugah. Film ini menampilkan kisah cinta antara dua anak laki-laki yang masih berusia 12 tahun, yang menghadapi berbagai masalah di sekolah dan keluarga mereka. Film ini tidak menghakimi atau memojokkan karakter-karakternya, tetapi justru menunjukkan sisi manusiawi dan emosional dari mereka.