Aksi mereka ini menimbulkan berbagai reaksi dari orang-orang di sekitar mereka. Saori, ibu Minato, sangat terkejut dan marah ketika mendengar kabar ini. Ia mengira Minato dirundung oleh Hori, yang ia anggap sebagai monster yang mencelakakan anaknya. Ia pun mendatangi sekolah dan menyerang Hori di depan semua orang. Ia juga menuntut agar Hori dipecat dari sekolah. Hori, guru Minato, merasa bersalah dan bingung dengan apa yang terjadi. Ia mengaku bahwa ia pernah memukul Minato di telinganya, tetapi ia tidak bermaksud menyakiti Minato. Ia juga mengaku bahwa ia memiliki perasaan khusus terhadap Minato, yang ia anggap sebagai murid yang cerdas dan berbakat. Ia pun meminta maaf kepada Minato dan Saori atas kesalahannya.
Fushimi, kepala sekolah, mencoba menenangkan situasi dan menyelesaikan masalah ini dengan bijak. Ia mengerti bahwa Minato dan Yori adalah anak-anak yang sedang mencari jati diri mereka, dan bahwa mereka tidak bersalah atas apa yang mereka lakukan. Ia juga mengerti bahwa Saori dan Hori adalah orang dewasa yang memiliki masalah dan kekurangan mereka sendiri, dan bahwa mereka tidak sepenuhnya salah atas apa yang mereka lakukan. Ia pun berusaha memberikan solusi yang adil dan menyenangkan bagi semua pihak.
Ayah Yori, yang jarang peduli dengan anaknya, tiba-tiba datang ke sekolah dan menemui Yori. Ia mengatakan bahwa ia ingin membawa Yori pergi dari kota ini, dan memulai hidup baru bersama ibu Yori, yang ternyata masih hidup dan sudah menikah lagi dengan orang lain. Ia mengatakan bahwa ia sudah bosan dengan hidupnya yang sekarang, dan bahwa ia ingin mencoba hal-hal baru. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak suka dengan hubungan Yori dan Minato, dan bahwa ia ingin Yori menjadi anak yang normal dan bahagia.
Minato dan Yori, yang tidak mau dipisahkan, memutuskan untuk melarikan diri bersama. Mereka membawa barang-barang kesayangan mereka dari gudang tua, dan naik kereta menuju Tokyo, tempat yang mereka impikan. Mereka berharap bisa menemukan kebahagiaan dan kebebasan di sana, tanpa harus menghadapi tekanan dan hinaan dari orang-orang. Mereka juga berharap bisa menemukan jawaban atas pertanyaan yang selalu menghantui mereka: siapa mereka sebenarnya, dan siapa monster yang ada di dalam diri mereka.
Daftar Pemeran
Berikut adalah daftar pemeran film Monster (2023):
- Sakura Ando sebagai Saori Mugino, ibu Minato yang bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran
- Eita Nagayama sebagai Michitoshi Hori, guru kelas Minato yang memiliki perasaan khusus terhadapnya
- Soya Kurokawa sebagai Minato Mugino, anak laki-laki kelas enam yang mencintai Yori
- Hinata Hiiragi sebagai Yori Hoshikawa, teman sekelas dan kekasih Minato yang sering dipukuli oleh ayahnya
- Yuko Tanaka sebagai Makiko Fushimi, kepala sekolah yang berusaha menenangkan situasi
- Shido Nakamura sebagai Kiyotaka Hoshikawa, ayah Yori yang merupakan penulis novel dan pecandu alkohol
- Mitsuki Takahata sebagai Hirona Suzumura, teman sekelas Minato dan Yori yang menyukai Minato
- Akihiro Kakuta sebagai Fumiaki Shoda, teman kerja Saori yang menyukai Saori
- Daisuke Kuroda sebagai Shinagawa, teman kerja Saori yang suka menggoda Saori
- Ryu Morioka sebagai Kanzaki, teman kerja Saori yang suka bercanda
- Ayu Kitaura sebagai Mariko Yajima, teman sekelas Minato dan Yori yang suka bergosip
- Haruto Kobayashi sebagai Taisho Kamata, teman sekelas Minato dan Yori yang suka bermain game
- Kouga Yagishita sebagai Gaku Hirohashi, teman sekelas Minato dan Yori yang suka bermain bola
- Taichi Kanemitsu sebagai Yu Hamaguchi, teman sekelas Minato dan Yori yang suka mengganggu Minato
- Harune Iida sebagai Mio Kida, teman sekelas Minato dan Yori yang suka mengganggu Yori
- Shiyun Nakamura sebagai suami Makiko yang jarang pulang
- Kazuo Pee sebagai Miss Kazuo, seorang transgender yang bekerja di restoran yang sama dengan Saori
- Kayo Noro sebagai Satomi Hirohashi, ibu Gaku yang bekerja sebagai penata rambut
Ulasan Film Monster (2023)
Film Monster (2023) adalah film yang berani dan berbeda dari film-film Jepang lainnya. Film ini tidak hanya mengangkat tema LGBTQ, yang masih dianggap tabu di masyarakat Jepang, tetapi juga menampilkan kisah cinta antara dua anak laki-laki yang masih berusia 12 tahun. Film ini tidak menghakimi atau memojokkan karakter-karakternya, tetapi justru menunjukkan sisi manusiawi dan emosional dari mereka. Film ini juga tidak menampilkan adegan-adegan vulgar atau sensasional, tetapi justru menampilkan adegan-adegan yang indah dan menyentuh, yang membuat penonton ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Minato dan Yori.
