Kontroversi Peluncuran Poster Film Horor “Kiblat”, Dianggap Melewati Batas Bawa Unsur Agama Islam

RediksiaSabtu, 23 Maret 2024 | 04:39 WIB
Peluncuran Poster Film Terbaru Horor Indonesia Kiblat Memicu Kontroversi Bawa Unsur Agama Islam
Peluncuran Poster Film Terbaru Horor Indonesia Kiblat Memicu Kontroversi Bawa Unsur Agama Islam

Diksia.com - Leo Pictures, rumah produksi yang dikenal berinovasi dalam industri perfilman Indonesia, baru-baru ini meluncurkan poster terbaru untuk film horor mereka yang berjudul “Kiblat”.

Peluncuran ini segera menjadi topik hangat dan memicu perdebatan di kalangan masyarakat.

Istilah “Kiblat”, yang secara mendalam terkait dengan praktik keagamaan dalam Islam, menjadi pusat kontroversi.

Banyak yang berpendapat bahwa film ini akan mengulangi narasi yang mengaitkan unsur-unsur Islam dengan genre horor, sebuah pendekatan yang dianggap oleh sebagian pihak dapat menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran terhadap praktik ibadah.

Visualisasi dalam poster “Kiblat” menampilkan seorang wanita dalam posisi rukuk, mengenakan mukena, yang merupakan bagian dari ritual salat.

Penampilan wanita tersebut yang terkesan menyeramkan telah memicu reaksi negatif dari netizen, yang merasa kecewa dengan kurangnya kreativitas dalam perfilman horor Indonesia yang sering kali mengambil tema keagamaan.

Film-film sebelumnya seperti “Makmum” telah menunjukkan dampak signifikan terhadap persepsi masyarakat, dengan beberapa mengungkapkan bahwa film tersebut telah membuat mereka merasa takut untuk melaksanakan ibadah di malam hari.

Reaksi yang muncul dari masyarakat terhadap poster dan kemungkinan alur cerita “Kiblat” yang mengandalkan unsur agama Islam menuai kritik tajam dari netizen.

Salah satunya datang dari seorang pengguna anonim yang menulis di akun @tanyakanrl pada Jumat (22/3/2024), mengungkapkan kekecewaannya terhadap kecenderungan film horor Indonesia yang sering kali menggunakan simbol-simbol agama untuk menciptakan ketegangan yang berlebihan.

Seorang pengguna Twitter menyatakan frustrasinya dengan mengatakan, “Saya lelah dengan film horor yang menggunakan simbol keagamaan sebagai elemen menakutkan. Ini sudah merupakan bentuk “Kiblat” sangat identik dengan sholat dan ibadah dalam agama saya! Saya menuntut pembatalan film ini!”

Pernyataan serupa juga muncul dari netizen lain yang menyoroti keberatan mereka terhadap film horor yang berbasis tema keagamaan, menyerukan boikot, dan mengkritik produsen film yang tidak mempertimbangkan sensitivitas agama.