Kisah Keluarga yang Mengharukan dan Penuh Pelajaran Hidup

RediksiaKamis, 7 Agustus 2025 | 00:48 WIB
Kisah Keluarga yang Mengharukan dan Penuh Pelajaran Hidup
Kisah Keluarga yang Mengharukan dan Penuh Pelajaran Hidup

Diksia.com - Film drama keluarga remaja yang berjudul Bertaut Rindu, disutradarai oleh Rako Prijanto dan diproduksi oleh SinemArt, mampu memikat hati penonton sejak tayang resmi di bioskop pada 31 Juli 2025.

Dalam empat hari tayangan, puluhan ribu penonton telah memadati bioskop di berbagai kota seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan keluar dari studio dengan perasaan hangat, mata berkaca-kaca, serta campuran emosi yang mendalam. Banyak di antara mereka yang mengakui merasa terharu, tersentuh, hingga menangis karena

merasa sangat dekat dengan cerita yang disajikan.

Mengangkat dinamika hubungan antara anak dan orang tua, Bertaut Rindu tidak hanya

menyajikan hiburan, sekaligus membangkitkan kesadaran penonton untuk lebih jujur dalam menghadapi perasaan yang seringkali sulit disampaikan kepada anggota keluarga. Melalui kisah karakter Jovanka yang diperankan oleh Adhisty Zara dan Magnus yang diperankan oleh Ari Irham, film ini menyentuh bagian-bagian lemah yang sering tersembunyi mengenai impian yang tidak selalu mendapatkan dukungan, keinginan untuk dipahami, serta rasa cukup yang terus dicari.

Bertaut Rindu pantas dijadikan pilihan tontonan karena menyentuh hati banyak orang secara langsung.

orang, khususnya mereka yang sedang berkembang, mencari tujuan, atau ingin memperbaiki hubungan dengan orang tua. Bagi kamu yang memiliki minat namun sering merasa kurang didukung, kisah Magnus dan Jovanka akan terasa sangat dekat. Film ini menunjukkan betapa pentingnya berjuang untuk mewujudkan impian, meskipun orang-orang yang paling kita harapkan justru belum tentu bisa memahami.

Film ini juga menggambarkan kecemasan yang sering dirasakan oleh generasi muda saat ini: perasaan tidak memadai, tidak layak, dan tekanan untuk selalu terlihat baik-baik saja. Dengan cerita yang tulus, Bertaut Rindu memberi ruang untuk kembali menghargai harga diri dan identitas, serta keinginan sederhana untuk merasa dihargai.

Tidak hanya itu, film ini juga dapat menjadi jembatan bagi kamu yang ingin lebih dekat dan tulus dengan orang tua. Melalui cerita yang hangat dan penuh emosi, Bertaut Rindu membuka

peluang untuk percakapan penting yang selama ini sulit dimulai. Tontonan ini sesuai

dinikmati bersama keluarga untuk saling memahami, mengembangkan rasa empati, dan

menunjukkan perasaan cinta yang mungkin jarang diucapkan.

Terakhir, film ini merupakan cara yang indah untuk mengucapkan “terima kasih” kepada sistem pendukung.

yang selalu mendampingi. Baik itu teman dekat, guru, pasangan, atau siapa saja yang hadir di

masa-masa berat, Bertaut Rindu mengingatkan kita bahwa mereka pantas dihargai karena tidak semua orang beruntung memiliki tempat untuk kembali.

Film ini pernah menyajikan instalasi emosional berjudul Surat untuk Diriku di Masa Lalu,

yang mengumpulkan lebih dari 500 surat yang ditulis penonton secara diam-diam, bukan ditujukan kepada orang lain, tetapi untuk diri sendiri di masa lalu. Surat-surat ini berisi tentang harapan yang tertunda, penyesalan yang belum bisa maafkan, impian yang belum berani dikejar, hingga rasa terima kasih atas masa lalu yang penuh luka.

Suatu ruang refleksi bersama yang mendorong penonton untuk berdamai dengan diri sendiri. Ada juga kegiatan Puisi on The Spot bersama penyair muda Hamzah Muhammad, yang menyampaikan perasaan penonton melalui kumpulan kata-kata.

Selain itu, film Bertaut Rindu menyediakan Ruang Bertaut Rindu, di mana dua orang yang tidak saling mengenal saling berbagi perasaan tanpa saling melihat satu sama lain. Air mata yang selama ini disimpan, akhirnya tumpah saat bercerita dengan orang asing. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta. Ketiga aktivitas ini semakin memperkuat pesan yang menyentuh dari film Bertaut Rindu.

Untuk berinteraksi langsung dengan penonton, tim Bertaut Rindu mengadakan kunjungan ke berbagai bioskop di kawasan Jabodetabek. Kehadiran para pemain dan crew diterima dengan antusiasme. Anak muda, ibu-ibu, hingga para bapak terlihat memenuhi ruang tayang.

Banyak dari mereka tertawa, diam, bahkan saling memeluk setelah film selesai, seolah menemukan cara baru untuk memahami dan menyampaikan perasaan yang selama ini hanya disimpan secara rahasia.

Film ini menjadi tontonan yang penting bagi keluarga, khususnya bagi para orang tua, karena mampu

sebagai jembatan komunikasi antar generasi. Ceritanya yang hangat dan penuh emosi memicu diskusi yang sebelumnya sulit dimulai, terutama mengenai dukungan, kepercayaan, serta keberanian anak dalam menentukan jalannya sendiri.

Bertaut Rindu adalah adaptasi dari novel karya Tian Topandi, pemenang The Writers

Acara (TWS) Proyek Tulis Gramedia (GWP) 2021, yang diterbitkan oleh Penerbit Buku

Kompas. Sepanjang film, penonton akan diajak untuk tersenyum sendiri, tertawa bebas, hingga larut dalam air mata yang menyentuh dan menghibur. Pengalaman emosional ini semakin sempurna dengan kehadiran lagu soundtrack berjudul “Seiring”, yang dinyanyikan oleh Jasmine Nadya,

dibuat dan diatur oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna, diproduksi oleh Sinemart

Indonesia, dan telah diluncurkan sejak Maret 2023.

Bertaut Rindu juga menyediakan promo khusus berupa pembelian 1 tiket mendapatkan 1 tiket gratis, yang berlaku

Mulai 31 Juli hingga 6 Agustus 2025. Promo ini bertujuan agar semakin banyak keluarga bisa menikmati film ini bersama, dengan kuota terbatas.

Bagi keluarga yang saling mencintai namun sering terjebak dalam keheningan, Bertaut Rindu bisa menjadi alasan untuk kembali berbicara. Ajak orang-orang yang kamu cintai dan tonton film Bertaut Rindu di bioskop.

Ikuti perkembangan lebih lanjut mengenai film Bertaut Rindu melalui akun Instagram

@bertautrindu_movie, @sinemart_movie dan @sinemart_ph.***