Diksia.com - Kasus Junko Furuta merupakan salah satu peristiwa kriminal paling mengerikan di Jepang. Gadis berusia 17 tahun ini diculik, disekap, dan disiksa selama 44 hari oleh sekelompok remaja laki-laki pada tahun 1988.
Kekejaman yang dialaminya sebelum dibunuh secara brutal telah menggemparkan masyarakat Jepang dan dunia.
Film-film tentang Junko Furuta
Tragedi Junko Furuta kemudian diangkat ke layar lebar dalam beberapa film, di antaranya:
Concrete (2004)
Concrete (Konkurīto) adalah film independen Jepang yang dirilis pada tahun 2004. Film ini disutradarai oleh Hiromu Nakamura dan didasarkan pada kasus pembunuhan mengerikan Junko Furuta pada tahun 1988.
Concrete mengangkat kisah Junko Furuta (diubah menjadi Misaki dalam film) dengan penggambaran yang brutal dan tanpa ampun. Film ini terkenal kontroversial karena detail kekerasan yang digambarkan secara gamblang.
Kontennya yang berat membuat film ini bukan untuk semua penonton. Namun, bagi sebagian orang, Concrete justru menawarkan gambaran yang jujur dan mengerikan tentang apa yang dialami Junko.
Concrete memicu perdebatan publik yang luas. Pendukung film ini berpendapat bahwa penggambaran yang blak-blakan berfungsi sebagai pengingat yang kelam tentang sisi jahat manusia dan penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kasus tersebut.
Sebaliknya, kritikus film ini berpendapat bahwa Concrete terlalu eksploitatif dan sensasional terhadap penderitaan Junko dan keluarganya.
School Girl in Cement (1995)
School Girl in Cement (女子高生コンクリート詰め殺人事件, Joshikōsei Konkurīto詰め Satsujin Jiken) adalah film eksploitasi asal Jepang yang dirilis pada tahun 1995. Film ini, meski judulnya mirip, bukan film dokumenter dan berbeda dengan Concrete (2004).
School Girl in Cement menceritakan kisah penculikan dan pembunuhan Junko Furuta (dengan nama samaran dalam film) dengan eksplisitasi seksual yang berat. Film ini berfokus pada aspek voyeuristik dari kasus ini, dan banyak adegan yang dianggap tidak pantas dan tidak menghormati korban.
Dibandingkan Concrete (2004), School Girl in Cement memicu kontroversi yang lebih tajam. Eksploitasi seksual terhadap korban dinilai sebagai tindakan tidak bermoral dan menambah penderitaan Junko Furuta dan keluarganya.
Juon: The Cursed House (2002)
Ju-on: The Grudge (2002) adalah film horor supranatural Jepang yang disutradarai Takashi Shimizu. Film ini merupakan film fiksi walau mengangkat tema rumah berhantu dan kutukan dendam. Judulnya seringkali disalahartikan berhubungan dengan kasus Junko Furuta karena sama-sama mengangkat isu kekerasan.