Film Sehidup Semati, Kisah KDRT dan Perselingkuhan yang Mencekam

RediksiaJumat, 2 Februari 2024 | 14:19 WIB
Film Sehidup Semati, Kisah KDRT dan Perselingkuhan yang Mencekam
Film Sehidup Semati, Kisah KDRT dan Perselingkuhan yang Mencekam

Diksia.com - Film Indonesia terbaru, “Sehidup Semati”, bukanlah sekadar kisah cinta biasa. Di tangan sutradara kenamaan Upi Avianto, film ini menjelma menjadi pergulatan jiwa yang menyentuh, mengajak penonton berhadapan dengan realitas getir kehidupan rumah tangga.

Dibintangi oleh aktris papan atas Laura Basuki dan Ario Bayu, “Sehidup Semati” hadir dengan balutan emosi yang intens, siap menguras air mata dan meninggalkan jejak pemikiran panjang.

Film Sehidup Semati adalah film thriller Indonesia yang tayang perdana pada 11 Januari 2024. Film ini disutradarai oleh Upi Avianto dan dibintangi oleh Laura Basuki, Ario Bayu, dan Asmara Abigail.

Film ini mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kesetaraan hak perempuan dengan cara yang menegangkan dan menyeramkan.

Sinopsis Film Sehidup Semati

Film ini berkisah tentang Renata (Laura Basuki), seorang perempuan yang sejak kecil ditanamkan paham bahwa kodrat seorang istri adalah mengabdi kepada suaminya dan menjaga keutuhan rumah tangganya.

Renata menikah dengan Edwin (Ario Bayu), seorang pria yang awalnya tampak baik dan penyayang. Namun, seiring berjalannya waktu, Edwin berubah menjadi sosok yang kasar dan kejam. Renata sering menjadi korban KDRT dari suaminya, baik secara fisik maupun psikis.

Masalah semakin rumit ketika Renata mencurigai bahwa Edwin berselingkuh dengan perempuan lain. Renata berusaha mencari tahu siapa perempuan itu dan menghadapinya.

Namun, ternyata perempuan itu adalah Ana (Chantiq Schagerl), seorang perempuan yang telah dinyatakan hilang dan dicari keberadaannya. Renata pun merasa bingung dan ketakutan.

Apa hubungan antara Edwin dan Ana? Mengapa Ana menghilang? Dan mengapa Ana terus menghantui dan mengancam Renata?

Review Film Sehidup Semati

Film Sehidup Semati adalah film yang berhasil menggabungkan genre thriller dan horor dengan baik. Film ini memiliki alur cerita yang kompleks dan penuh kejutan. Ada banyak plot twist yang membuat penonton terkejut dan penasaran.

Film ini juga memiliki unsur horor yang cukup kuat, dengan beberapa adegan jump scare yang bikin jantung berdebar. Film ini juga menghadirkan suasana yang gelap dan mencekam, sesuai dengan tema KDRT yang diangkat.

Salah satu kekuatan film ini adalah akting para pemainnya, terutama Laura Basuki yang berperan sebagai Renata. Laura Basuki berhasil memerankan karakter Renata dengan totalitas dan ekspresif. Laura Basuki mampu menunjukkan perasaan Renata yang bercampur antara takut, marah, sedih, dan berani.

Laura Basuki juga memiliki chemistry yang baik dengan Asmara Abigail, yang berperan sebagai Asmara, seorang perempuan nakal yang menjadi tetangga dan teman Renata. Asmara Abigail juga berakting dengan apik sebagai perempuan yang berbeda dengan Renata, tapi tetap saling melengkapi.

Film ini juga memberikan pesan moral yang penting tentang bahaya KDRT dan pentingnya kesetaraan hak perempuan. Film ini menunjukkan bahwa KDRT adalah tindakan yang sangat mengerikan dan berbahaya bagi korban, baik secara fisik maupun psikis.

Film ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, dan tidak harus tunduk dan pasrah pada suaminya. Film ini mengajak penonton untuk berempati dan bersikap tegas terhadap KDRT, serta mendukung perempuan yang menjadi korban KDRT.