Selain mereka, peran antagonis yang dibawakan oleh Iwa K. sebagai Rekoso memberikan warna yang penting dalam alur cerita. Karakternya, yang memimpin simpatisan PKI, tidak hanya memperlihatkan sisi keras dari konflik ideologi tetapi juga sisi seorang ayah yang berusaha mempertahankan keyakinannya, meskipun dengan cara yang brutal.
Visual dan Musik yang Mendukung
Disamping cerita yang kuat, Kupu-Kupu Kertas juga didukung oleh sinematografi yang apik dari Padri Nadeak, ICS. Film ini menampilkan gambar-gambar yang menangkap nuansa kelam dan tegang dari situasi politik di Indonesia pada masa itu. Setiap adegan terasa otentik dengan pencahayaan yang menggambarkan kesuraman konflik serta harapan tipis dalam cerita cinta Ning dan Ihsan.
Tak kalah penting, musik yang ditata oleh Andi Rianto memberikan suasana yang mendalam dan emosional. Lagu-lagu yang mengiringi momen-momen krusial dalam film ini berhasil mempertegas perasaan dan suasana hati para karakternya, membuat penonton merasakan setiap ketegangan dan kesedihan yang dialami oleh Ning dan Ihsan.
Dampak Sosial dan Tayang Ulang
Tayangnya kembali Kupu-Kupu Kertas pada 26 September 2024 menjadi sorotan penting di industri perfilman Indonesia. Penarikan film ini pada Februari lalu sempat menimbulkan spekulasi di kalangan pengamat, namun penayangan ulangnya membuktikan bahwa film ini tetap relevan dan penting untuk disaksikan, terutama dalam konteks perbincangan tentang sejarah politik Indonesia.
Film ini tidak hanya menyuguhkan drama percintaan, tetapi juga membawa kita merenungkan kembali peristiwa-peristiwa kelam dalam sejarah bangsa. Lewat hubungan antara Ning dan Ihsan, Kupu-Kupu Kertas menekankan betapa perbedaan ideologi dapat merusak harmoni sosial, dan cinta sekalipun tak mampu menghindarkan mereka dari dampak keras konflik tersebut.
Secara keseluruhan, Kupu-Kupu Kertas adalah film yang menawarkan lebih dari sekadar drama cinta. Film ini menyentuh tema yang lebih besar, yaitu pergulatan ideologi dan dampaknya terhadap masyarakat. Dengan jajaran pemain yang solid, sinematografi yang indah, dan alur cerita yang emosional, film ini patut untuk dinikmati dan dijadikan refleksi.