Film Antara Mertua dan Menantu, Kisah Nyata yang Viral Jadi Film Lebaran 2025

RediksiaKamis, 27 Maret 2025 | 19:16 WIB
Film Antara Mertua dan Menantu, Kisah Nyata yang Viral Jadi Film Lebaran 2025
Film Antara Mertua dan Menantu, Kisah Nyata yang Viral Jadi Film Lebaran 2025

Konflik ini tidak hanya menghancurkan pernikahan Norma, tetapi juga mengguncang hubungan keluarga besar. Film ini menyoroti perjuangan emosional Norma dalam menerima pengkhianatan dari dua orang terdekatnya, sekaligus mencari kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan.

Dengan pendekatan yang intens, kita diajak untuk merasakan pusaran emosi yang dialami tokoh utama, menjadikan film ini lebih dari sekadar cerita perselingkuhan, tetapi juga tentang ketahanan dan pencarian jati diri.

Deretan Pemain dan Kru Berbakat

Salah satu daya tarik utama film ini adalah jajaran aktor dan aktris papan atas yang terlibat. Tissa Biani, yang memerankan Norma, dikenal mampu menghidupkan karakter dengan emosi mendalam. Sementara itu, Wulan Guritno, yang berperan sebagai Rina, ibu Norma, sempat menuai pro dan kontra karena dianggap terlalu muda untuk peran tersebut.

Namun, aktingnya dalam teaser yang dirilis pada Februari 2025 berhasil membuktikan bahwa ia mampu menjiwai karakter dengan ekspresi yang autentik, bahkan disebut mirip dengan Rihanah asli. Yusuf Mahardika sebagai Rozy juga diharapkan memberikan penampilan yang kuat untuk menggambarkan kompleksitas karakternya.

Di belakang layar, film ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, nama besar yang pernah sukses dengan karya seperti Ayat-Ayat Cinta 2. Naskahnya ditulis oleh Oka Aurora, penulis di balik drama populer Layangan Putus dan Ipar Adalah Maut, yang terkenal dengan kemampuannya mengaduk emosi penonton.

Diproduksi oleh Dee Company di bawah arahan Dheeraj Kalwani, film ini menjanjikan kualitas produksi yang tinggi, sejalan dengan kesuksesan mereka sebelumnya seperti Vina: Sebelum 7 Hari.

Proses Produksi dan Fakta Menarik

Proses syuting film ini dilakukan di berbagai lokasi di Banten, termasuk Serang, tempat kejadian asli berlangsung. Beberapa spot seperti Banten Lama, Masjid Agung Serang At-Tsaurah, dan Jembatan Bogeg menjadi saksi pengambilan gambar yang autentik.

Menariknya, Norma Risma asli bersama ayahnya sempat mengunjungi lokasi syuting, menyaksikan langsung bagaimana kisahnya diadaptasi ke layar lebar. Momen ini diabadikan oleh Dee Company melalui media sosial, menambah kesan emosional pada proses produksi.

Film ini juga mendapat klasifikasi usia 13+ dari Lembaga Sensor Film, menunjukkan bahwa meskipun mengangkat tema perselingkuhan, penggambaran adegannya tetap artistik dan tidak vulgar.