5 Teori Fisika Menakjubkan dalam Film Interstellar

RediksiaKamis, 7 Agustus 2025 | 03:20 WIB
5 Teori Fisika Menakjubkan dalam Film Interstellar
5 Teori Fisika Menakjubkan dalam Film Interstellar

Diksia.com - Interstellar (2014) karya Christopher Nolan bukan sekadar film fiksi ilmiah biasa. Film ini menyajikan cerita yang rumit yang mencakup cinta, keluarga, dan perjalanan antar galaksi, namun tetap berdasarkan teori fisika yang nyata. Dengan bantuan ilmuwan teoritis Kip Thorne, film ini berhasil menggabungkan hiburan dan ilmu pengetahuan dengan cukup tepat.

Banyak penonton yang merasa terkesan dan penasaran dengan konsep-konsep ilmiah yang ditampilkan dalamInterstellar. Beberapa teori fisika yang kompleks dijelaskan dengan gambar yang menarik dan percakapan yang penuh makna. Berikut lima teori fisika yang disebutkan dalam filmInterstellar, sehingga membuatnya berbeda dari film fiksi ilmiah lainnya, sebagaimana dilaporkanSpace.

1. Relativitas waktu

Salah satu hal yang paling menonjol dalam Interstellaradalah perbedaan waktu yang dirasakan oleh tokoh-tokoh saat mereka berada dekat lubang hitam bernama Gargantua. Ketika tokoh-tokohnya mendarat di Planet Miller, satu jam di sana setara dengan tujuh tahun di Bumi. Peristiwa ini dikenal dalam ilmu fisika sebagai pengembangan waktu, akibat dari Teori Relativitas Umum Einstein.

Gravitasi yang sangat kuat di sekitar lubang hitam memengaruhi aliran waktu secara signifikan, sehingga membuatnya bergerak lebih perlahan dibandingkan wilayah yang memiliki gravitasi lemah. Fenomena ini bukan hanya sekadar elemen fiksi, tetapi didasarkan pada prinsip ilmiah yang solid dan telah terbukti melalui eksperimen modern. Representasi visual dan penerapannya dalam film memberikan wawasan baru mengenai sifat relatif dari konsep waktu.

2. Lubang hitam

AA1K3pQJ

Lubang hitam Gargantua memainkan peran utama dalamInterstellar dan ditampilkan secara sangat realistis. Kip Thorne bekerja sama dengan tim efek visual untuk menghasilkan gambar lubang hitam yang didasarkan pada perhitungan fisika nyata. Hasilnya bahkan pernah digunakan oleh para ilmuwan dalam penelitian terkait visualisasi lubang hitam.

Lubang hitam dalam film digambarkan sebagai benda yang memengaruhi ruang dan waktu di sekitarnya, menghasilkan distorsi signifikan yang tampak seperti cincin terang. Representasi ini memberikan wawasan tentang cara objek langit tersebut dapat “melengkungkan” cahaya, sesuai dengan prediksi teori relativitas umum. Deskripsi ini juga mendekati hasil foto lubang hitam pertama yang dikeluarkan oleh para ilmuwan pada tahun 2019.

3. Lubang cacing

AA1K3Bkk

Lubang cacing atau wormholemenjadi pintu masuk perjalanan antar bintang dalamInterstellarKonsep ini muncul dari solusi teoretis terhadap persamaan Einstein-Rosen Bridge, yang secara hipotetis mampu menghubungkan dua titik ruang dan waktu yang jauh. Film tersebut menggambarkan wormhole sebagai bola raksasa transparan yang menghubungkan tata surya dengan galaksi lain.

Meskipun belum ada bukti keberadaanwormholedi alam semesta nyata, para ilmuwan fisika terus mengkaji kemungkinan ini dalam teori kuantum dan relativitas. Dalam konteks film,wormhole berfungsi sebagai jembatan naratif yang memungkinkan tokoh melakukan penjelajahan antariksa tanpa melanggar aturan fisika secara mutlak. Konsep ini memperkuat kesan sains dalam film sekaligus mempertahankan daya tarik petualangannya.

4. Singularitas gravitasi

AA1K3yOQ

Saat tokoh utama memasuki batas peristiwa Gargantua, ia dianggap berada di titik singularitas—suatu keadaan di mana hukum fisika yang kita kenal tidak lagi berlaku. Singularitas gravitasi merupakan pusat dari lubang hitam, di mana massa terkumpul dalam volume yang sangat sempit dengan kerapatan tak terhingga.

Peristiwa ini mencerminkan batas akhir pemahaman manusia tentang alam semesta dan hukum alam. Film menyajikan versi dramatis dari singularitas, di mana tokoh dapat “menggapai” waktu dan berinteraksi secara tidak linear dengan masa lalu. Meskipun masih bersifat spekulatif, pendekatan ini memicu perdebatan menarik di kalangan ilmuwan dan penggemar fisika.

5. Dimensi kelima serta ruang-waktu yang tidak linear

AA1K3pQQ

Salah satu bagian yang paling sulit dipahami dariInterstellarmerupakan representasi dari dimensi kelima di mana Cooper dapat berkomunikasi dengan masa lalu melalui rak buku. Konsep ini berkaitan dengan teori multidimensi seperti dalam teori string dan teori M, yang mengemukakan bahwa alam semesta mungkin memiliki lebih dari empat dimensi yang bisa dirasakan secara langsung.

Struktur ruang-waktu yang tidak linear dalam film menggambarkan bahwa waktu bukan sekadar garis lurus, tetapi dapat dipandang secara bersamaan dari berbagai sudut pandang dalam dimensi yang lebih tinggi. Konsep ini memang sangat abstrak, namun memberikan lapisan kedalaman dan kesempatan untuk merenung dalam narasi. Bagi sebagian penonton, pendekatan ini menjadi jembatan antara perasaan manusia dan alam semesta yang penuh misteri.

Interstellar Berhasil menyatukan ilmu pengetahuan dan seni dalam bentuk film yang mendalam. Film ini membuktikan bahwa sains tidak harus kaku dan mampu menjadi dasar bagi cerita yang penuh emosi dan epik. Selain memberikan hiburan, film ini juga memicu rasa penasaran terhadap alam semesta.

10 Film Fiksi Ilmiah yang Dianggap Benar Secara Sains, Termasuk Interstellar