Diksia.com - Vertigo adalah kondisi yang membuat kepala terasa pusing berputar, seringkali disertai mual, muntah, hingga gangguan pendengaran seperti telinga berdenging (tinitus). Untuk mengatasi keluhan ini, dokter sering meresepkan betahistin, obat yang bekerja dengan meningkatkan aliran darah dan mengurangi tekanan cairan di telinga bagian dalam.
Meskipun obat ini efektif dalam meredakan gejala, seperti obat pada umumnya, betahistin juga memiliki potensi efek samping. Sangat penting bagi kamu yang sedang mengonsumsi atau akan mengonsumsi obat ini untuk mengetahui dan mewaspadai reaksi apa saja yang mungkin timbul.
Efek Samping Betahistin yang Paling Umum dan Ringan
Secara umum, betahistin dianggap aman dan ditoleransi dengan baik oleh banyak pasien. Efek samping yang sering dilaporkan biasanya bersifat ringan dan berhubungan dengan saluran pencernaan. Kabar baiknya, efek ini seringkali bisa diminimalkan dengan menyesuaikan cara minum obat.
Gangguan Pencernaan Jadi Keluhan Utama
Keluhan pada perut sering menjadi efek samping betahistin yang paling umum. Beberapa di antaranya meliputi:
- Mual atau rasa ingin muntah.
- Dispepsia atau gangguan pencernaan.
- Perut kembung atau distensi perut.
- Nyeri perut ringan.
Untuk mengurangi keluhan ini, para ahli kesehatan menyarankan agar kita mengonsumsi betahistin bersamaan atau segera setelah makan. Makan ringan sebelum minum obat dapat membantu melapisi lambung dan meminimalkan iritasi.
Sakit Kepala dan Keluhan Lainnya
Selain masalah perut, ada juga efek samping ringan lainnya yang mungkin kamu rasakan:
- Sakit kepala atau pusing.
- Mengantuk (meskipun jarang).
Jika kamu mengalami sakit kepala, pastikan kamu istirahat yang cukup dan minum banyak cairan. Namun, jika sakit kepala terus berlanjut atau terasa sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi kembali dengan dokter kamu.
Reaksi yang Jarang Terjadi: Waspada Reaksi Alergi dan Kardiovaskular
Meski jarang, beberapa efek samping betahistin bisa lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera. Kita harus lebih waspada terhadap tanda-tanda berikut:
Reaksi Hipersensitivitas atau Alergi Serius
Reaksi alergi adalah respons tubuh yang tidak terduga terhadap obat. Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala alergi serius seperti:
- Ruam kulit yang parah, gatal, atau biduran (urtikaria).
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan yang bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan.
- Pusing yang parah atau bahkan kehilangan kesadaran.
Reaksi seperti ini merupakan tanda anafilaksis dan butuh penanganan darurat di rumah sakit.
Dampak pada Jantung dan Pembuluh Darah
Dalam kasus yang sangat jarang, betahistin dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti:
- Hipotensi (penurunan tekanan darah), termasuk hipotensi ortostatik.
- Takikardia (detak jantung cepat).
- Ekstrasistol ventrikel (gangguan irama jantung).
Jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah rendah, penting sekali untuk memberi tahu dokter sebelum memulai pengobatan dengan betahistin.
Kapan Kamu Harus Menghubungi Dokter?
Betahistin adalah obat resep, artinya penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dan petunjuk dokter. Jangan pernah menyesuaikan dosis atau menghentikan obat tanpa saran dari profesional kesehatan.
Segera hubungi dokter jika:
- Efek samping ringan seperti mual atau sakit perut tidak membaik atau malah semakin parah setelah beberapa hari.
- Kamu mengalami reaksi alergi serius seperti pembengkakan di wajah, kesulitan bernapas, atau ruam kulit parah.
- Kamu memiliki kekhawatiran tentang efek samping lain yang kamu rasakan.
Mengonsumsi betahistin adalah langkah proaktif untuk mengatasi vertigo. Dengan memahami dan mengenali potensi efek samping betahistin, kamu dapat menjalani pengobatan dengan lebih tenang dan tahu kapan harus mencari bantuan medis. Keselamatan kita adalah yang utama, jadi selalu utamakan komunikasi terbuka dengan dokter kamu.