Susu Ikan Jadi Alternatif Susu Sapi dalam Program Makan Gratis Prabowo, Ini Kata Pakar

Muhamad Adin ArifinSelasa, 10 September 2024 | 09:38 WIB
Susu Ikan Jadi Alternatif Susu Sapi dalam Program Makan Gratis Prabowo, Ini Kata Pakar
Produk susu ikan sebagai pengganti susu sapi. Susu ikan pertama di Indonesia yang merupakan hasil kemitraan antara Koperasi Nelayan Mina Bahari (Indramayu) dengan PT Berikan Teknologi Indonesia sebagai bagian dari perkuatan program hilirisasi produk berbasis komoditas unggulan daerah. (Foto: Kemenkop)

Diksia.com - Susu ikan kini menjadi topik perbincangan hangat setelah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), yang juga dikenal dengan ID Food, mengumumkan tengah mengeksplorasi susu ini sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan dalam ‘Program Makan Bergizi Gratis’ yang direncanakan oleh pemerintah berikutnya.

Eksistensi Susu Ikan

Doktor Epi Taufik, pakar biokimia susu dan dosen Fakultas Peternakan IPB, mengungkapkan bahwa hingga kini dia belum pernah mendengar istilah “susu ikan”.

“Sejauh pengetahuan saya, istilah susu ikan tidak dikenal di seluruh dunia,” ungkap Epi.

Epi juga mempertanyakan tingkat palatabilitas dari susu ikan.

“Apakah orang akan menyukai atau bisa mengonsumsinya? Bila dibandingkan dengan jus atau susu kedelai, oat, almond, yang sudah dikenal luas di dunia,” tambahnya.

Meskipun Epi terbuka terhadap pengembangan teknologi susu ikan, dia menekankan agar tidak mengaitkan produk tersebut dengan program susu gratis.

“Program susu sekolah di berbagai belahan dunia umumnya menggunakan susu dari hewan mamalia,” ujar Epi.

Apa Itu Susu Ikan?

Susu ikan kemungkinan berasal dari pemrosesan ekstrak protein ikan. Namun, menurut Epi, produk ini tidak termasuk kategori susu berdasarkan definisi standar.

Menurut CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah sekresi atau cairan yang secara alami dikeluarkan oleh hewan perah atau mamalia dari satu atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau ekstraksi. Hasil perahan ini dapat dikonsumsi sebagai susu cair atau diproses lebih lanjut.

“Jadi, menurut CODEX, susu itu berasal dari hewan mamalia seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, unta, dan sejenisnya tanpa adanya campuran bahan lain,” jelas Epi.

Dengan demikian, istilah ‘susu’ pada produk seperti susu ikan lebih tepat dianggap sebagai istilah pemasaran yang menggambarkan karakteristik produk, bukan definisi ilmiah atau regulasi, kata Epi.

Kandungan Gizi Susu Ikan

Protein

Susu ikan, yang diekstrak dari protein ikan, dapat mengandung kadar protein tinggi. Namun, kualitas dan kadar asam amino di dalamnya bervariasi tergantung pada proses produksinya.

Meskipun kaya protein, susu ikan tidak sepopuler susu hewan karena tekstur dan rasa amisnya yang berbeda.

Kandungan Lemak

Susu ikan mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak. “Namun, konsentrasi omega-3 dan rasa khas susu ikan bisa menjadikannya kurang populer untuk konsumsi sehari-hari,” tambah Epi.

Kandungan Kalsium

Mengenai kandungan mineral, susu ikan mengandung beberapa mineral penting namun tidak menawarkan keunggulan kalsium setinggi susu hewan.

Misalnya, susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium per 100 ml, serta mineral penting lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium, yang mendukung fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan.

Kandungan Vitamin

Susu ikan dapat menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak seperti salmon.

“Namun, ketersediaan dan efektivitas vitamin ini bergantung pada proses produksinya,” jelas Epi, yang juga merupakan koordinator mata kuliah inovasi teknologi susu di Fakultas Peternakan IPB.

Bagi individu dengan alergi laktosa, susu ikan bisa menjadi alternatif. Meskipun demikian, Epi mencatat bahwa penggunaan susu ikan sebagai pengganti susu utama dalam pola konsumsi harian masih cukup jarang.

Sumber: Liputan6