Mengenal Prosedur Kerja Operasi ACL untuk Ligamen Lutut

RediksiaSelasa, 14 Oktober 2025 | 16:21 WIB
Mengenal Prosedur Kerja Operasi ACL untuk Ligamen Lutut
Mengenal Prosedur Kerja Operasi ACL untuk Ligamen Lutut

Diksia.com - Cedera Ligamen Krusiat Anterior atau yang lebih dikenal dengan sebutan ACL (Anterior Cruciate Ligament) menjadi momok menakutkan, terutama bagi kamu yang aktif berolahraga. Robeknya ligamen utama di lutut ini sering membuat lutut terasa tidak stabil, bahkan mengganggu aktivitas harian.

Kabar baiknya, ilmu kedokteran terus berkembang, dan operasi rekonstruksi ACL saat ini menawarkan harapan besar untuk mengembalikan fungsi lutut seperti semula.

Lalu, bagaimana sebenarnya prosedur terkini operasi ACL bekerja? Kita akan bongkar tuntas proses yang menjadi kunci pemulihan ini.

Menentukan Arah: Persiapan Sebelum Operasi

Sebelum masuk ke ruang bedah, persiapan matang adalah hal yang wajib kamu lalui. Dokter ortopedi akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan fisik dan studi pencitraan seperti MRI, untuk memastikan tingkat keparahan robekan dan menilai potensi kerusakan struktur lain di sekitar lutut.

Tahap krusial pra-operasi adalah rehabilitasi pra-operasi. Kamu mungkin diminta menunggu beberapa minggu hingga pembengkakan lutut mereda dan rentang gerak (tekuk dan lurus) lutut kembali memadai.

Menguatkan otot paha, terutama kuadrisep, sebelum operasi juga menjadi prediktor kuat keberhasilan pemulihan pasca-operasi. Ingat, siapkan mental kamu, sebab jalan menuju pulih total setelah operasi adalah maraton, bukan lari cepat.

Inti Prosedur: Rekonstruksi Ligamen

Operasi ACL modern umumnya dilakukan dengan teknik artroskopi, sebuah prosedur invasif minimal. Dokter bedah hanya akan membuat beberapa sayatan kecil di sekitar lutut, lalu memasukkan kamera kecil (artroskop) dan alat bedah khusus untuk bekerja di dalam sendi lutut.

Tujuan utama operasi ini adalah mengganti ligamen ACL yang robek dengan jaringan baru yang disebut cangkok atau graft.

1. Pemilihan Cangkok

Jaringan pengganti ligamen yang robek ini bisa berasal dari dua sumber utama:

  • Autograft: Cangkok diambil dari tubuh kamu sendiri, biasanya dari tendon patela (di sekitar tempurung lutut), atau tendon hamstring (otot paha belakang). Pilihan ini umumnya disukai karena risiko penolakan sangat minim.
  • Allograft: Cangkok diambil dari jaringan donor. Pilihan ini mungkin dipertimbangkan untuk kasus tertentu, meski beberapa atlet mungkin lebih memilih autograft.

2. Penempatan Cangkok

Setelah cangkok terpilih, dokter akan membuang sisa ligamen ACL yang rusak. Kemudian, dokter akan mengebor saluran tulang (bone tunnel) pada tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia) untuk memposisikan cangkok tersebut pada posisi anatomis yang menyerupai ligamen asli.

Cangkok lantas dipasang dan difiksasi menggunakan sekrup atau alat fiksasi medis lain agar stabil dan tidak bergeser. Seluruh prosedur, yang umumnya memakan waktu sekitar 90 hingga 120 menit, dilakukan dengan anestesi, bisa berupa bius total atau regional.

Kunci Sukses Jangka Panjang: Rehabilitasi

Operasi sukses baru setengah perjalanan. Kunci keberhasilan jangka panjang, yang akan mengembalikan kamu ke aktivitas normal atau bahkan ke lapangan olahraga, adalah program rehabilitasi pasca operasi yang ketat dan disiplin.

Pemulihan biasanya memakan waktu antara 6 hingga 9 bulan, bahkan bisa lebih lama untuk atlet yang ingin kembali berkompetisi. Dalam fase ini, kamu akan dibimbing oleh fisioterapis profesional melalui beberapa tahap:

  • Fase Awal (Minggu 0-6): Fokus utama adalah mengendalikan nyeri dan pembengkakan (dengan kompres es dan elevasi), melindungi cangkok, serta mengembalikan rentang gerak lutut secara perlahan. Latihan kontraksi otot isometrik dan pengangkatan kaki lurus dimulai di fase ini.
  • Fase Menengah (Minggu 6-12): Gerakan lutut ditingkatkan, dan latihan penguatan otot dasar dimulai, seperti squat ringan atau bersepeda statis, untuk meningkatkan stabilitas.
  • Fase Lanjut (Bulan 3-6+): Latihan ditingkatkan untuk fokus pada kekuatan otot, keseimbangan (propriosepsi), dan koordinasi. Kamu akan mulai latihan fungsional seperti joging, melompat, hingga latihan kelincahan (agility) yang spesifik olahraga.

Disiplin dan kesabaran adalah bekal utama kamu. Ikuti setiap petunjuk dari dokter dan fisioterapis. Jangan terburu-buru kembali beraktivitas berat sebelum lutut benar-benar siap, karena hal itu berisiko besar menyebabkan cedera ulang.

Dengan prosedur yang tepat dan rehabilitasi yang berkomitmen, kita bisa mengembalikan stabilitas lutut dan kembali aktif mengejar passion!