Mengenal Efek Samping Tramadol dan Bahaya Penyalahgunaannya

RediksiaMinggu, 28 Desember 2025 | 15:55 WIB
Mengenal Efek Samping Tramadol dan Bahaya Penyalahgunaannya
Mengenal Efek Samping Tramadol dan Bahaya Penyalahgunaannya

Diksia.com - Tramadol mungkin bukan nama yang asing lagi di telinga kita. Sebagai salah satu jenis obat pereda nyeri yang masuk dalam kategori opioid, tramadol sering diresepkan dokter untuk menangani rasa sakit tingkat sedang hingga berat, misalnya setelah operasi. Namun, di balik manfaat medisnya, ada risiko besar yang mengintai jika penggunaannya tidak diawasi dengan ketat.

Belakangan ini, kita sering mendengar berita mengenai penyalahgunaan tramadol di kalangan remaja hingga orang dewasa. Hal ini menjadi perhatian serius karena efek samping yang ditimbulkan tidak main-main, mulai dari gangguan fungsi otak hingga ancaman nyawa.

Bagaimana Tramadol Bekerja di Dalam Tubuh Kita?

Untuk memahami mengapa obat ini memiliki efek samping yang kuat, kita perlu tahu cara kerjanya. Tramadol bekerja dengan mengubah cara otak dan sistem saraf merespons rasa sakit. Ia meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin di otak, yang memberikan sensasi tenang dan nyaman.

Masalah muncul ketika dosis yang masuk ke tubuh melebihi batas yang dianjurkan. Sensasi nyaman tersebut bisa berubah menjadi ketergantungan yang sulit dihentikan, sehingga tubuh kita akan terus menuntut dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama.

Efek Samping Ringan yang Sering Terabaikan

Pada penggunaan awal atau meski di bawah pengawasan medis, beberapa orang tetap bisa merasakan efek samping ringan. Jangan meremehkan gejala-gejala berikut jika kamu sedang mengonsumsi tramadol:

  • Pusing dan Mengantuk: Ini adalah efek yang paling umum terjadi. Kamu akan merasa seperti melayang atau sulit berkonsentrasi.
  • Mual dan Muntah: Gangguan pencernaan sering kali muncul saat tubuh mencoba beradaptasi dengan obat ini.
  • Mulut Kering dan Sembelit: Tramadol dapat memperlambat kerja sistem pencernaan kita.
  • Gatal-gatal: Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi ringan berupa gatal pada kulit.

Bahaya Serius: Dari Kejang Hingga Sindrom Serotonin

Jika penggunaan terus berlanjut tanpa kendali atau dalam dosis tinggi, efek sampingnya akan meningkat ke tahap yang membahayakan jiwa. Salah satu yang paling ditakuti adalah risiko kejang, terutama bagi mereka yang memang memiliki riwayat epilepsi atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Selain itu, ada kondisi yang disebut dengan sindrom serotonin. Kondisi ini terjadi ketika kadar serotonin di dalam tubuh kita menjadi terlalu tinggi, menyebabkan gejala seperti detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, otot kaku, hingga kebingungan mental yang parah. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa berakibat fatal.

Risiko Ketergantungan dan Depresi Pernapasan

Tramadol adalah zat yang bersifat adiktif. Saat kita mulai menyalahgunakannya, otak akan mengalami perubahan struktur kimia yang membuat kita merasa tidak berdaya tanpa obat tersebut. Gejala putus obat atau sakau akan muncul jika konsumsi dihentikan tiba-tiba, meliputi kecemasan berlebih, keringat dingin, hingga insomnia parah.

Efek yang paling mematikan dari overdosis tramadol adalah depresi pernapasan. Dalam kondisi ini, napas kamu akan melambat atau bahkan berhenti sama sekali karena otak lupa memerintahkan paru-paru untuk bekerja. Inilah penyebab utama kematian pada kasus penyalahgunaan obat jenis opioid.

Gunakan Secara Bijak dan Selalu Konsultasi

Tramadol bukanlah obat yang bisa kamu beli bebas seperti obat sakit kepala biasa. Ini adalah obat keras yang distribusinya diatur ketat oleh undang-undang. Pastikan kamu selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti dosis yang ditentukan jika memang harus mengonsumsinya untuk keperluan medis.

Kesehatan adalah aset paling berharga yang kita miliki. Jangan sampai keinginan untuk menghilangkan nyeri sesaat atau mencari ketenangan instan justru menghancurkan masa depan kamu.