Memahami Bahaya dan Efek Samping Penggunaan Demacolin

RediksiaSenin, 13 Oktober 2025 | 16:59 WIB
Memahami Bahaya dan Efek Samping Penggunaan Demacolin
Memahami Bahaya dan Efek Samping Penggunaan Demacolin

Diksia.com - Demacolin, salah satu obat bebas terbatas yang banyak digunakan untuk meredakan gejala flu, memang efektif meredakan demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.

Namun, layaknya obat lain, konsumsi Demacolin juga berpotensi menimbulkan efek samping yang perlu kita cermati, terutama jika digunakan di luar dosis atau dalam jangka waktu yang lama.

Memahami efek samping ini penting agar kita bisa menggunakan obat secara bijak dan menghindari risiko kesehatan serius.

Komposisi Utama Demacolin dan Dampaknya pada Tubuh

Demacolin mengandung kombinasi dari tiga zat aktif utama: Paracetamol (sebagai pereda nyeri dan penurun demam), Pseudoefedrin HCl (sebagai dekongestan untuk mengatasi hidung tersumbat), dan Chlorpheniramine Maleate atau CTM (sebagai antihistamin untuk meredakan alergi seperti bersin-bersin).

Kombinasi inilah yang memberikan manfaat ganda, sekaligus memunculkan beragam efek samping yang perlu diwaspadai.

Efek Samping yang Paling Umum dan Ringan

Kebanyakan pengguna Demacolin akan merasakan efek samping yang tergolong ringan dan umum, terutama karena kandungan antihistamin di dalamnya. Efek-efek ini termasuk:

  • Mengantuk: Ini adalah efek samping paling dominan akibat kandungan CTM. Rasa kantuk dapat mengganggu aktivitas, sehingga kamu harus menghindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat setelah minum obat ini.
  • Gangguan Pencernaan: Keluhan seperti mual, muntah, sakit perut, atau sembelit juga mungkin terjadi.
  • Mulut Kering: Kandungan antihistamin dan dekongestan dapat menyebabkan mulut, hidung, dan tenggorokan terasa kering.
  • Pusing: Beberapa orang juga melaporkan merasa pusing atau penglihatan buram.

Dampak pada Jantung dan Sistem Saraf

Karena adanya Pseudoefedrin, yang merupakan dekongestan simpatomimetik, Demacolin juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dan saraf. Kamu perlu waspada jika mengalami gejala berikut:

  • Palpitasi atau Jantung Berdebar: Detak jantung terasa cepat atau tidak teratur (takikardi).
  • Gelisah dan Sulit Tidur (Insomnia): Terutama jika dikonsumsi mendekati waktu tidur.
  • Tremor atau Tubuh Gemetar: Reaksi ini menandakan adanya stimulasi pada sistem saraf.
  • Sulit Berkemi/Buang Air Kecil: Efek ini harus diwaspadai, khususnya pada penderita pembesaran prostat.

Jika kamu mengalami jantung berdebar, pusing berat, atau susah tidur setelah minum obat, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan kondisimu kepada profesional kesehatan.

Risiko Kerusakan Hati: Bahaya Penggunaan Jangka Panjang dan Dosis Berlebihan

Ini adalah risiko paling serius yang wajib kita perhatikan. Demacolin mengandung Paracetamol, yang jika dikonsumsi dalam dosis besar atau dalam jangka waktu yang sangat lama, berpotensi menyebabkan kerusakan hati (hepatotoksisitas).

Penggunaan jangka panjang atau melebihi dosis yang dianjurkan dapat membebani kerja hati secara signifikan. Risiko ini juga meningkat apabila obat dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

Pastikan kamu selalu mematuhi dosis maksimal harian Paracetamol dan tidak menggabungkan Demacolin dengan obat lain yang juga mengandung Paracetamol.

Kapan Harus Hentikan Konsumsi Demacolin?

Gunakan Demacolin sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter. Jangan gunakan obat ini lebih dari tiga hari jika gejala flu tidak membaik.

Kamu harus segera menghentikan penggunaan dan mencari pertolongan medis jika mengalami:

  1. Gejala flu yang tidak membaik setelah 3 hari.
  2. Sulit tidur, jantung berdebar hebat, atau rasa pusing yang parah.
  3. Tanda-tanda kerusakan hati seperti kulit atau mata menguning (jaundice), urine berwarna gelap, dan nyeri perut kanan atas.
  4. Reaksi alergi serius seperti ruam, gatal-gatal, bengkak pada wajah atau tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Sebagai konsumen yang bijak, penting bagi kita untuk selalu membaca label, mematuhi dosis, dan mengenali tubuh kita sendiri.

Jika kamu memiliki riwayat penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi, gangguan hati, ginjal, glaukoma, atau diabetes melitus, konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi Demacolin untuk memastikan keamananmu.