Jangan Panik! Memahami Efek Samping Bius Total Pasca Operasi

RediksiaMinggu, 12 Oktober 2025 | 08:31 WIB
Jangan Panik! Memahami Efek Samping Bius Total Pasca Operasi
Jangan Panik! Memahami Efek Samping Bius Total Pasca Operasi

Diksia.com - Apakah kamu atau kerabatmu baru saja menjalani operasi besar dengan bius total? Wajar jika kamu merasa cemas dengan efek sampingnya. Bius total atau anestesi umum adalah prosedur medis yang vital, membuat kamu tidak sadar dan bebas nyeri selama operasi.

Namun, seperti semua obat, bius total juga memiliki efek samping. Berita baiknya, dengan kemajuan teknologi dan ilmu anestesi, mayoritas efek samping yang dialami pasien adalah ringan dan bersifat sementara.

Kami akan membahas efek samping bius total yang paling umum, yang serius namun jarang, serta bagaimana tim medis berusaha meminimalkan risikonya.

Efek Samping Ringan: Umum dan Sementara

Setelah bangun dari bius, kamu mungkin merasakan beberapa keluhan yang membuat tidak nyaman. Jangan khawatir, ini adalah hal yang sangat umum dan biasanya akan hilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari.

1. Mual dan Muntah (PONV)

Ini adalah salah satu keluhan pasca operasi yang paling sering dialami. Mual dan muntah pasca operasi (Post-Operative Nausea and Vomiting/PONV) bisa disebabkan oleh jenis obat bius tertentu, durasi operasi, atau bahkan riwayat mual dan mabuk perjalanan yang kamu miliki.

  • Penanganan: Dokter anestesi biasanya sudah memberikan obat pencegah mual sebelum atau sesudah operasi. Jika kamu mengalaminya, segera beritahu perawat agar bisa diberikan obat antiemetik tambahan.

2. Nyeri Tenggorokan dan Suara Serak

Saat dibius total, tim dokter akan memasukkan selang pernapasan (intubasi) melalui tenggorokan untuk menjaga jalan napas tetap terbuka. Selang ini penting, tetapi bisa menyebabkan iritasi ringan.

  • Penanganan: Tenggorokan terasa sakit atau suara serak akan berangsur pulih dalam beberapa hari. Obat pereda nyeri ringan dan lozenges bisa membantu.

3. Menggigil dan Kedinginan

Merasa dingin dan menggigil segera setelah sadar adalah reaksi yang sangat umum. Hal ini karena suhu tubuh cenderung turun selama operasi, dan tubuh berusaha menghangatkan diri kembali.

  • Penanganan: Tim perawat akan segera memberikan selimut hangat. Menggigil ini biasanya akan berhenti dalam waktu singkat.

4. Rasa Pusing, Mengantuk, dan Kebingungan

Setelah bangun, kamu mungkin merasa pusing, sangat mengantuk, atau sedikit bingung. Ini adalah sisa-sisa obat bius yang masih berada dalam tubuhmu dan memengaruhi sistem saraf.

  • Penanganan: Istirahat total adalah kuncinya. Kondisi ini akan membaik seiring waktu.

Efek Samping pada Kognitif: Fokus pada Lansia

Salah satu isu terkini dalam dunia anestesi adalah dampaknya pada fungsi kognitif, terutama pada pasien lansia. Ada dua kondisi yang perlu kita ketahui:

1. Delirium Pasca Operasi

Ini adalah keadaan kebingungan atau disorientasi yang terjadi segera setelah operasi dan biasanya berlangsung sementara, umumnya kurang dari satu minggu. Pasien lansia lebih berisiko mengalami kondisi ini.

2. Gangguan Kognitif Pasca Operasi (POCD)

POCD mengacu pada penurunan memori, kesulitan berkonsentrasi, atau masalah berpikir yang dapat bertahan lebih lama—berminggu-minggu, bahkan bulan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bius total mungkin memengaruhi aktivitas reseptor memori di otak.

  • Siapa yang Berisiko Tinggi? Pasien lansia (di atas 65 tahun), yang memiliki masalah jantung atau paru-paru, atau memiliki riwayat gangguan saraf sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi.
  • Penting: Jika kamu merawat lansia yang baru dioperasi, pantau terus perubahan perilaku, memori, dan konsentrasi mereka. Komunikasikan kekhawatiranmu dengan dokter.

Risiko Serius: Sangat Jarang Namun Perlu Diperhatikan

Meski sebagian besar aman, ada beberapa risiko serius yang sangat jarang terjadi namun memerlukan penanganan segera:

  1. Anafilaksis: Reaksi alergi parah terhadap obat bius. Dokter anestesi selalu siap dengan protokol darurat untuk mengatasinya.
  2. Kesadaran selama Anestesi (Awareness): Kondisi ini terjadi ketika pasien sadar, mungkin merasakan nyeri atau mendengar suara, tetapi tidak dapat bergerak (lumpuh) karena efek relaksan otot. Ini sangat, sangat jarang terjadi, namun bisa berdampak psikologis serius seperti kecemasan pasca trauma (PTSD).
  3. Masalah Jantung dan Paru-Paru: Risiko ini lebih tinggi pada pasien yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung, paru-paru, atau tekanan darah tinggi. Ahli anestesi akan memantau ketat semua fungsi vital selama prosedur.

Persiapan Matang Meminimalkan Risiko

Kunci untuk meminimalkan efek samping dan risiko adalah komunikasi dan persiapan. Sebelum operasi, kamu harus:

  • Terbuka pada Dokter: Beri tahu ahli anestesi tentang semua kondisi kesehatanmu (termasuk riwayat merokok, minum alkohol, atau sleep apnea), semua obat yang kamu konsumsi, termasuk suplemen herbal, dan riwayat alergi obat.
  • Ikuti Aturan Puasa: Penting sekali untuk berpuasa sesuai anjuran dokter. Makanan atau cairan dalam perut selama bius total dapat mengalir kembali ke paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan yang serius.

Bius total adalah prosedur yang aman di tangan profesional. Dengan informasi yang tepat dan persiapan yang matang, kamu bisa menjalani operasi dengan lebih tenang dan fokus pada pemulihan.