Diksia.com - Siapa yang tidak kenal Yakult? Minuman fermentasi susu yang kaya akan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain ini dikenal luas memiliki manfaat luar biasa untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme dalam usus kita. Bakteri baik ini bekerja keras membantu pencernaan, bahkan turut berperan dalam mengurangi racun di tubuh.
Namun, seperti halnya produk makanan atau minuman lain, konsumsi Yakult—terutama jika berlebihan atau pada kondisi tubuh tertentu—bisa saja menimbulkan efek yang tidak menyenangkan. Meskipun sangat jarang terjadi, penting bagi kamu untuk mengetahui potensi efek samping yang mungkin timbul.
Efek Samping Yakult yang Paling Umum: Perut Kembung
Bagi sebagian besar orang, Yakult adalah minuman yang aman dan tidak menimbulkan masalah. Namun, beberapa orang, terutama yang baru pertama kali mengonsumsi minuman probiotik, mungkin mengalami perut kembung atau peningkatan gas sementara.
Kenapa ini bisa terjadi?
- Adaptasi Bakteri: Perut kembung adalah reaksi wajar saat tubuh sedang menyesuaikan diri dengan bakteri baru yang masuk ke saluran pencernaan. Bakteri baik ini sedang bekerja keras dan bisa menghasilkan gas sebagai produk sampingan.
- Sifat Sementara: Kabar baiknya, efek ini umumnya bersifat ringan dan hanya berlangsung sebentar. Jika kembung berlangsung terus-menerus hingga berminggu-minggu, sebaiknya hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
Waspada Intoleransi Laktosa dan Reaksi Alergi
Yakult terbuat dari susu bubuk skim, yang berarti mengandung laktosa. Walaupun kadarnya rendah dan umumnya dapat ditoleransi, orang dengan intoleransi laktosa yang sensitif harus berhati-hati.
Bagi kamu yang memiliki kondisi ini, mengonsumsi Yakult dapat memicu gangguan pencernaan, seperti:
- Diare
- Mual
- Kram perut
Selain itu, kasus alergi terhadap salah satu komposisi Yakult juga mungkin terjadi, meskipun sangat jarang. Reaksi alergi bisa ditandai dengan gatal, ruam, atau bahkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Risiko yang Sangat Jarang: Infeksi dan Interaksi Obat
Dalam situasi yang sangat langka dan pada kelompok orang tertentu, Yakult berpotensi menimbulkan efek yang lebih serius.
- Peningkatan Risiko Infeksi: Ini adalah kasus yang ekstrem dan jarang ditemukan, diperkirakan hanya terjadi pada satu dari jutaan orang. Risiko infeksi bakteri atau jamur dapat meningkat jika Yakult dikonsumsi oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah atau sedang bermasalah (imunodefisiensi). Jika kamu memiliki penyakit autoimun atau sedang menjalani pengobatan yang menekan sistem imun, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi probiotik secara rutin.
- Interaksi dengan Obat: Kamu juga perlu cermat jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Antibiotik: Minum Yakult bersamaan dengan antibiotik dapat mengurangi efektivitas bakteri baik di dalamnya, karena antibiotik dirancang untuk membunuh bakteri. Disarankan untuk memberi jarak minimal 2 jam antara konsumsi Yakult dan antibiotik.
- Obat Imunosupresan: Mengonsumsi Yakult bersamaan dengan obat penekan sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan kemungkinan sakit pada beberapa orang.
Yakult pada dasarnya adalah minuman kesehatan yang aman jika diminum sesuai anjuran dan tidak berlebihan. Efek samping yang serius sangatlah jarang terjadi dan sebagian besar hanya berupa ketidaknyamanan pencernaan ringan.
Jika kamu mengalami efek samping yang tidak kunjung membaik atau mencurigai adanya reaksi alergi setelah mengonsumsi Yakult, jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan.





