Guaifenesin 100 mg Tablet: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

RediksiaSenin, 6 Oktober 2025 | 06:14 WIB
Guaifenesin 100 mg Tablet: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping
Guaifenesin 100 mg Tablet: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Diksia.com - Batuk berdahak? Tentu sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Suara batuk yang memecah keheningan, ditambah lagi rasa sesak di dada karena dahak yang sulit keluar, membuat kita tak nyaman. Di sinilah peran salah satu obat yang mungkin sering kamu temui: Guaifenesin.

Kamu mungkin pernah melihat nama ini di berbagai merek obat batuk, baik yang tablet mungil maupun sirup. Tapi, sebenarnya guaifenesin obat apa, dan mengapa ia begitu diandalkan untuk mengatasi batuk berdahak? Mari kita bedah tuntas fakta-fakta terbarunya.

Apa Itu Guaifenesin dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Guaifenesin, yang juga dikenal sebagai gliseril guaiakolat, adalah obat yang masuk dalam golongan ekspektoran. Ekspektoran adalah jenis obat yang dirancang khusus untuk membantu tubuh mengeluarkan dahak atau lendir dari saluran pernapasan.

Nah, cara kerja Guaifenesin ini cukup cerdas. Ketika kamu batuk berdahak, seringkali dahakmu terlalu kental dan lengket, menjadikannya sulit untuk didorong keluar oleh refleks batuk. Guaifenesin bekerja dengan:

  1. Meningkatkan volume sekresi (cairan) di saluran pernapasan.
  2. Mengurangi kekentalan (viskositas) dahak.

Dengan kata lain, Guaifenesin membuat dahak yang kental menjadi lebih encer dan lebih cair. Hasilnya? Dahak jadi lebih mudah bergerak, dan batuk yang kamu lakukan menjadi lebih efektif untuk mengeluarkan lendir tersebut. Napas pun terasa lebih lega!

Kapan Sebaiknya Kamu Mengonsumsi Guaifenesin?

Secara umum, Guaifenesin digunakan untuk meredakan gejala batuk berdahak yang disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:

  • Flu atau pilek
  • Infeksi saluran pernapasan ringan
  • Alergi yang menyebabkan penumpukan dahak

Ingat, obat ini berfungsi untuk mengeluarkan dahak, bukan menekan batuk. Jika batukmu kering, Guaifenesin bukanlah pilihan utama. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa Guaifenesin sering dikombinasikan dengan bahan aktif lain dalam obat bebas, seperti dekongestan (untuk hidung tersumbat) atau penekan batuk (dekstrometorfan) untuk penanganan gejala flu yang lebih komprehensif.

Dosis Guaifenesin yang Tepat: Perhatikan Aturan Pakainya

Karena Guaifenesin banyak dijual sebagai obat bebas terbatas, kamu harus sangat teliti dalam mengonsumsinya. Dosis yang dianjurkan bervariasi tergantung usia dan jenis sediaan (tablet, kapsul, atau sirup), serta apakah obat tersebut berupa sediaan tunggal atau kombinasi.

Secara umum, untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun, dosis lazim yang biasa dianjurkan adalah:

  • Tablet Konvensional: 200–400 mg yang diminum setiap 4 jam, sesuai kebutuhan.
  • Dosis Maksimum Harian: Tidak boleh melebihi 2.400 mg.

Untuk anak-anak usia 6–12 tahun, dosisnya tentu lebih kecil dan harus disesuaikan. Sementara itu, untuk anak di bawah usia 6 tahun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat yang mengandung Guaifenesin, demi memastikan keamanannya.

Tips Penting Saat Konsumsi:

  • Minum banyak air saat mengonsumsi Guaifenesin. Cairan tambahan akan sangat membantu obat ini bekerja lebih efektif dalam mengencerkan dahak.
  • Telan tablet atau kapsul secara utuh. Jangan membelah atau mengunyah, kecuali itu adalah sediaan sirup atau tablet kunyah.
  • Ikuti petunjuk pada kemasan atau resep dokter dengan saksama.

Efek Samping dan Hal yang Perlu Kamu Waspadai

Sama seperti obat-obatan lainnya, Guaifenesin juga berpotensi menimbulkan efek samping, meskipun umumnya ringan dan jarang terjadi. Efek samping yang paling umum dilaporkan meliputi:

  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Ruam kulit (tanda reaksi alergi)

Jika kamu mengalami ruam kulit, gatal-gatal, bengkak pada wajah atau tenggorokan, atau kesulitan bernapas setelah mengonsumsi obat ini, segera hentikan penggunaannya dan cari bantuan medis. Itu bisa jadi tanda reaksi alergi serius.

Kapan Harus ke Dokter?

Guaifenesin dirancang untuk pengobatan jangka pendek. Hubungi dokter jika batuk berdahak yang kamu alami:

  1. Belum membaik setelah 7 hari mengonsumsi Guaifenesin.
  2. Disertai demam tinggi, ruam kulit, atau sakit kepala yang parah.
  3. Batuk kronis (misalnya karena merokok) atau disertai dahak berdarah.

Kesimpulan

Guaifenesin adalah ekspektoran yang memiliki peran penting dalam mengatasi batuk berdahak dengan cara mengencerkan lendir di saluran pernapasan. Ia bukanlah obat untuk menghentikan batuk, melainkan obat untuk memfasilitasi keluarnya dahak, yang pada akhirnya membantu melegakan pernapasan.

Selalu bijak dalam mengonsumsi obat, dan pastikan kamu memahami aturan pakainya. Dengan pengetahuan yang tepat tentang guaifenesin obat apa, kamu bisa mengambil langkah yang benar untuk kembali sehat dan bernapas lega.

Bagaimana, sekarang sudah lebih paham kan tentang si pengencer dahak andalan ini?