Flutamol: Efek Samping, Risiko dan Kapan Harus ke Dokter

RediksiaKamis, 9 Oktober 2025 | 06:28 WIB
Flutamol Efek Samping, Risiko dan Kapan Harus ke Dokter
Flutamol Efek Samping, Risiko dan Kapan Harus ke Dokter

Diksia.com - Saat flu melanda, tubuh rasanya lemas tak berdaya. Kepala pusing, demam, hidung tersumbat, dan bersin-bersin membuat aktivitas sehari-hari jadi terganggu.

Flutamol seringkali menjadi andalan kita untuk meredakan gejala-gejala flu yang menyiksa ini. Sebagai obat flu kombinasi yang mudah didapatkan, Flutamol mengandung beberapa zat aktif yang bekerja sinergis.

Namun, seperti obat pada umumnya, Flutamol pun memiliki efek samping yang perlu kamu ketahui dan waspadai. Memahami efek samping ini penting agar kita bisa menggunakan obat secara bijak dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Mengenal Kandungan Utama Flutamol

Flutamol bukanlah obat tunggal, melainkan kombinasi beberapa bahan aktif. Biasanya, obat ini mengandung:

  1. Paracetamol: Berfungsi sebagai pereda demam dan nyeri (analgesik-antipiretik).
  2. Phenylpropanolamine (PPA) atau sejenisnya: Berfungsi sebagai dekongestan yang membantu meredakan hidung tersumbat.
  3. Chlorpheniramine Maleate (CTM): Berfungsi sebagai antihistamin yang membantu meredakan gejala alergi seperti bersin-bersin.
  4. Glyceryl Guaiacolate (Guaifenesin): Berfungsi sebagai ekspektoran yang membantu mengencerkan dahak.

Gabungan zat-zat inilah yang membuat Flutamol efektif untuk mengatasi berbagai gejala flu sekaligus. Namun, efek samping yang muncul juga merupakan hasil kerja dari masing-masing komponen ini.

Efek Samping Flutamol yang Paling Umum

Karena mengandung CTM, efek samping yang paling sering dirasakan setelah mengonsumsi Flutamol adalah rasa kantuk.

Waspada Efek Samping yang Mengganggu Aktivitas

Kantuk ini bisa sangat mengganggu, terutama jika kamu harus berkendara, mengoperasikan mesin, atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus tinggi. Sebaiknya, konsumsi obat ini saat kamu punya waktu istirahat yang cukup.

Selain kantuk, beberapa efek samping umum lainnya yang mungkin kamu alami meliputi:

  • Gangguan Pencernaan: Seperti mual atau muntah.
  • Mulut Kering: Dipicu oleh efek antihistamin (CTM).
  • Gangguan Psikomotor: Dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan pusing atau vertigo.

Efek Samping Flutamol pada Sistem Kardiovaskular

Efek dekongestan seperti Phenylpropanolamine dapat memengaruhi sistem kardiovaskular. Kamu perlu berhati-hati jika merasakan gejala-gejala berikut:

  • Jantung Berdebar (Palpitasi): Sensasi jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur.
  • Takikardi dan Aritmia: Peningkatan detak jantung yang tidak normal atau gangguan irama jantung.
  • Retensi Urine (Sulit Buang Air Kecil): Meskipun jarang, ini bisa terjadi karena efek obat pada otot kandung kemih.

Jika kamu memiliki riwayat hipertensi (darah tinggi), penyakit jantung, atau glaukoma, kamu harus sangat waspada dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Flutamol, karena obat ini berpotensi memperburuk kondisi tersebut.

Risiko Serius: Kerusakan Hati dan Ginjal

Bagian paling penting yang wajib kamu ingat adalah risiko kerusakan pada hati dan ginjal, yang utamanya dipicu oleh kandungan Paracetamol.

Pentingnya Mematuhi Dosis Paracetamol

Paracetamol aman jika digunakan sesuai dosis. Namun, konsumsi dosis besar atau jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius, bahkan berujung pada gagal hati akut.

Risiko ini akan meningkat tajam jika kamu mengonsumsi Flutamol bersamaan dengan obat lain yang juga mengandung Paracetamol, atau jika kamu memiliki riwayat gangguan fungsi hati, apalagi jika kamu rutin mengonsumsi alkohol.

Selain hati, penggunaan jangka panjang dari kombinasi obat flu juga berpotensi meningkatkan risiko kerusakan ginjal, meskipun kasus ini relatif lebih jarang terjadi.

Kapan Harus Berhenti dan Segera ke Dokter?

Meskipun sebagian besar efek samping Flutamol bersifat ringan, kamu harus segera menghentikan penggunaan dan mencari pertolahan medis jika mengalami:

  1. Reaksi Alergi Serius: Munculnya ruam kulit yang meluas, gatal-gatal, bengkak pada wajah/bibir/lidah, atau kesulitan bernapas (syok anafilaksis).
  2. Gejala Kerusakan Hati: Kulit atau mata menguning (jaundice), sakit perut parah, atau urine berwarna gelap.
  3. Efek Jantung Berat: Detak jantung yang sangat cepat dan tidak terkontrol, atau nyeri dada.
  4. Gejala Tidak Membaik: Jika gejala flu kamu tidak membaik setelah 3 hari pengobatan.

Kunci Aman Mengonsumsi Flutamol

Flu memang tidak nyaman, tetapi pengobatannya harus aman. Kuncinya adalah:

  • Patuhi Dosis: Jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan pada kemasan atau oleh apoteker/dokter.
  • Cek Kandungan Lain: Hindari mengonsumsi Flutamol bersamaan dengan obat lain yang mengandung Paracetamol, seperti obat sakit kepala atau obat batuk dan flu merk lain.
  • Hindari Alkohol: Kombinasi Flutamol dan alkohol sangat berisiko merusak hati.
  • Konsultasi: Jika kamu punya penyakit kronis (hati, ginjal, jantung, diabetes, atau glaukoma), selalu konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter terlebih dahulu.

Dengan memahami dan mewaspadai efek samping Flutamol, kita bisa memanfaatkan obat ini secara maksimal untuk sembuh dari flu tanpa membahayakan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ingat, kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama!