Efek Samping Obat Sertraline yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Konsumsi

RediksiaSabtu, 27 September 2025 | 09:20 WIB
Efek Samping Obat Sertraline yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Konsumsi
Efek Samping Obat Sertraline yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Konsumsi

Diksia.com - Obat sertraline mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Dikenal luas sebagai salah satu antidepresan dari golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), sertraline sering diresepkan untuk mengatasi depresi, gangguan kecemasan, gangguan panik, hingga Obsessive-Compulsive Disorder (OCD). Obat ini bekerja dengan cara membantu menyeimbangkan kadar serotonin di otak, yang berperan penting dalam mengatur suasana hati dan emosi.

Namun, seperti obat pada umumnya, sertraline juga membawa potensi efek samping sertraline yang perlu kamu ketahui dan pahami betul. Mengetahui efek samping ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi justru memberdayakan kamu agar bisa menjalani terapi dengan lebih aman dan nyaman. Mari kita bedah tuntas apa saja yang mungkin kamu rasakan saat mengonsumsi sertraline.

Efek Samping Umum: Reaksi Awal yang Sering Terjadi

Saat pertama kali memulai pengobatan sertraline, tubuh kamu mungkin akan memberikan beberapa reaksi penyesuaian. Ini adalah efek samping sertraline yang paling umum dan biasanya bersifat ringan serta akan mereda setelah beberapa minggu.

1. Gangguan Pencernaan

Ini seringkali menjadi keluhan utama. Kamu mungkin akan mengalami:

  • Mual: Perasaan tidak enak di perut yang paling sering dilaporkan.
  • Diare: Perubahan pada pola buang air besar.
  • Mulut Kering: Rasa kering yang konstan di mulut.

Untuk mengatasi ini, dokter biasanya menyarankan kamu mengonsumsi obat ini setelah makan.

2. Gangguan Tidur

Sertraline dapat memengaruhi siklus tidur kamu. Beberapa orang melaporkan:

  • Insomnia (sulit tidur): Jika terjadi, dokter mungkin menyarankan kamu mengonsumsi sertraline di pagi hari.
  • Mengantuk: Sebaliknya, sebagian orang justru merasa sangat mengantuk. Jika ini terjadi, konsumsi obat di malam hari mungkin lebih membantu.

3. Perubahan Seksual

Ini adalah salah satu efek samping sertraline yang seringkali membuat pengguna enggan melanjutkan pengobatan, meski sebenarnya dapat dikelola. Perubahan ini bisa berupa:

  • Penurunan libido atau gairah seksual.
  • Kesulitan mencapai orgasme (anorgasmia).
  • Penundaan ejakulasi.

Penting untuk jujur dan terbuka membahas ini dengan dokter kamu, karena ada strategi untuk mengatasinya.

4. Rasa Cemas dan Gelisah

Ironisnya, saat awal pengobatan, beberapa orang justru merasakan peningkatan kecemasan, kegelisahan, atau bahkan sedikit tremor. Kabar baiknya, efek ini biasanya bersifat sementara karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan kadar serotonin yang baru.

Efek Samping yang Kurang Umum: Tetap Perlu Diperhatikan

Selain yang umum, ada beberapa efek samping sertraline yang mungkin tidak dialami semua orang, namun tetap memerlukan perhatian.

1. Perubahan Berat Badan

Sertraline dapat memengaruhi nafsu makan. Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan nafsu makan yang berujung pada kenaikan berat badan, sementara yang lain justru mengalami penurunan berat badan. Mengelola pola makan dan rutin berolahraga adalah kunci untuk menjaga berat badan tetap ideal.

2. Pusing dan Sakit Kepala

Pusing ringan sering terjadi, terutama saat kamu bangun dari posisi duduk atau berbaring (hipotensi ortostatik). Sakit kepala juga bisa muncul, namun biasanya tidak parah.

3. Keringat Berlebihan (Hyperhidrosis)

Beberapa pengguna melaporkan produksi keringat yang meningkat, bahkan dalam kondisi suhu yang normal atau dingin. Ini adalah efek samping yang cukup khas dari golongan SSRI.

Efek Samping Serius: Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis?

Meskipun jarang, ada beberapa efek samping sertraline yang tergolong serius dan memerlukan perhatian medis segera. Kamu harus benar-benar waspada terhadap tanda-tanda berikut:

1. Sindrom Serotonin

Ini adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa, disebabkan oleh kadar serotonin yang terlalu tinggi. Risikonya meningkat jika sertraline dikonsumsi bersama obat lain yang juga memengaruhi serotonin (misalnya MAOIs, Triptan, atau suplemen herbal seperti St. John’s Wort).

Gejala yang harus kamu waspadai meliputi:

  • Agitasi atau kegelisahan ekstrem.
  • Halusinasi.
  • Detak jantung cepat dan peningkatan suhu tubuh.
  • Otot kaku atau kejang otot.
  • Mual, muntah, dan diare berat.

2. Perubahan Suasana Hati dan Perilaku yang Mendadak

Terutama pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda, ada peningkatan risiko pemikiran atau perilaku bunuh diri saat awal memulai terapi atau saat dosis diubah. Jika kamu atau orang terdekat mengalami perubahan suasana hati yang drastis, menjadi lebih depresi, atau mulai memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi dokter atau layanan darurat. Ini adalah kondisi serius yang harus ditangani.

3. Reaksi Alergi Berat

Jika kamu mengalami ruam kulit yang parah, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas, ini bisa menjadi tanda reaksi alergi berat (anafilaksis). Hentikan obat dan segera cari bantuan medis.

Kesimpulan: Kunci Ada pada Komunikasi dan Kepatuhan

Perjalanan pengobatan dengan sertraline adalah proses, bukan hasil instan. Memang ada potensi efek samping sertraline, tetapi banyak di antaranya dapat diatasi atau akan mereda seiring waktu.

Pesan utamanya adalah:

  1. Jangan Pernah Berhenti Mendadak: Menghentikan sertraline secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala putus obat (discontinuation syndrome) yang sangat tidak nyaman. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk penurunan dosis bertahap.
  2. Komunikasi adalah Kunci: Selalu jujur dan terbuka dengan dokter kamu mengenai semua keluhan, baik itu gangguan tidur, masalah seksual, atau peningkatan kecemasan. Dokter dapat menyesuaikan dosis, waktu minum, atau bahkan menyarankan obat pendamping.
  3. Kepatuhan: Minum obat sesuai dosis dan jadwal yang ditentukan adalah hal wajib. Ini memaksimalkan efektivitas obat sekaligus meminimalkan risiko.

Ingat, obat ini diresepkan karena manfaatnya dianggap jauh lebih besar daripada risikonya dalam membantu kamu mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Dengan informasi yang tepat dan komunikasi yang baik dengan profesional kesehatan, kamu bisa mengelola efek samping sertraline dan meraih kembali kesehatan mental yang optimal.