Diksia.com - Jengkol, makanan dengan aroma khas yang kontroversial, selalu punya tempat spesial di hati para penggemarnya. Baik diolah menjadi semur, balado, atau disajikan mentah sebagai lalapan, kelezatan jengkol memang sulit ditolak.
Namun, di balik rasa nikmat dan kandungan gizinya, tersimpan risiko kesehatan serius yang wajib kita waspadai, terutama jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan.
Efek samping utama dari konsumsi jengkol yang berlebihan dikenal dengan istilah awam kejengkolan atau secara medis disebut djenkolism. Kondisi ini merupakan keracunan yang disebabkan oleh tingginya kadar asam jengkolat dalam tubuh.
Asam Jengkolat: Kristal Runcing yang Merusak Ginjal
Jengkol secara alami mengandung asam amino bernama asam jengkolat. Senyawa inilah yang menjadi biang keladi di balik efek samping serius. Jika jumlahnya terlalu banyak, asam jengkolat akan sulit larut dan dapat membentuk kristal-kristal tajam menyerupai jarum di dalam ginjal dan saluran kemih.
Kristal inilah yang kemudian bisa menyebabkan sumbatan dan iritasi, bahkan kerusakan parah pada organ vital kita, terutama ginjal. Keracunan jengkol yang parah dan tidak segera ditangani dapat berujung pada kondisi gawat darurat, yaitu gagal ginjal akut.
Tanda-Tanda Kamu Terkena ‘Kejengkolan’
Gejala keracunan jengkol biasanya mulai muncul dalam waktu 5 hingga 36 jam setelah kamu mengonsumsi jengkol dalam jumlah besar. Kamu perlu segera mencari bantuan medis jika mengalami tanda-tanda berikut:
1. Gangguan Saluran Kemih
Ini adalah gejala paling khas dari kejengkolan dan sering disalahpahami sebagai gejala batu ginjal atau infeksi saluran kemih:
- Nyeri saat buang air kecil (disuria): Rasa sakit atau panas saat atau setelah berkemih akibat iritasi kristal di saluran kemih.
- Urine berdarah (hematuria): Munculnya darah pada urine.
- Sulit buang air kecil: Volume urine sangat sedikit (oliguria) atau bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali karena adanya sumbatan kristal.
2. Nyeri Hebat di Perut dan Pinggang
Kristal asam jengkolat yang mengendap di ginjal atau kandung kemih dapat memicu rasa nyeri kolik atau nyeri yang hilang timbul. Nyeri ini bisa terasa sangat hebat, terutama di area perut bagian bawah (suprapubis) hingga ke pinggang atau pangkal paha.
3. Mual dan Muntah
Reaksi tubuh terhadap rasa sakit yang parah di perut dan pinggang sering kali disertai dengan mual dan muntah. Kondisi ini menjadi tanda keracunan yang perlu diwaspadai.
Bau Badan dan Bau Mulut: Efek Samping yang Kurang Berbahaya
Selain risiko keracunan yang mengancam ginjal, efek samping jengkol yang paling umum dan pasti kita kenali adalah bau tidak sedap. Bau menyengat ini berasal dari kandungan sulfur yang juga terdapat pada jengkol.
Senyawa sulfur akan dilepaskan melalui napas dan urine, menghasilkan bau khas yang sering membuat sebagian orang menjauhi makanan ini. Meskipun tidak berbahaya bagi kesehatan, efek bau ini tentu bisa mengganggu interaksi sosial kita.
Batas Aman Konsumsi Jengkol
Meskipun memiliki risiko, jengkol juga mengandung nutrisi penting seperti serat, zat besi, dan beberapa vitamin. Kunci untuk menikmati jengkol tanpa khawatir adalah moderasi.
Tidak ada patokan pasti mengenai jumlah maksimal yang aman, karena sensitivitas setiap orang terhadap asam jengkolat berbeda-beda. Namun, bagi kamu yang tidak memiliki masalah ginjal, usahakan untuk:
- Tidak mengonsumsi dalam jumlah berlebihan dalam satu waktu makan.
- Hindari mengonsumsi jengkol mentah atau setengah matang, karena kadar asam jengkolatnya masih sangat tinggi dan aktif.
- Masak jengkol dengan benar, seperti direbus atau direndam terlebih dahulu untuk membantu mengurangi kadar asam jengkolat.
- Minum air putih yang cukup setelah makan jengkol untuk membantu melarutkan dan mengeluarkan asam jengkolat melalui urine.
Kelompok yang harus sangat membatasi, bahkan menghindari, konsumsi jengkol adalah ibu hamil dan penderita gangguan ginjal atau penyakit asam urat. Jika kamu mengalami gejala kejengkolan setelah makan jengkol, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Ingat, nikmati jengkol secukupnya saja agar ginjal kita tetap sehat.