Efek Samping Cetirizine Jangka Panjang yang Wajib Kamu Tahu

RediksiaSenin, 6 Oktober 2025 | 18:44 WIB
Efek Samping Cetirizine Jangka Panjang yang Wajib Kamu Tahu
Efek Samping Cetirizine Jangka Panjang yang Wajib Kamu Tahu

Diksia.com - Cetirizine adalah salah satu obat andalan kita saat gejala alergi menyerang, entah itu bersin-bersin, mata berair, atau gatal-gatal. Obat golongan antihistamin generasi kedua ini sering diresepkan karena dinilai efektif dan tidak menyebabkan rasa kantuk seberat pendahulunya.

Namun, bagaimana jika alergi yang kamu alami bersifat kronis dan kamu harus mengonsumsi cetirizine setiap hari dalam jangka waktu yang lama—berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun? Pertanyaan besar pun muncul: amankah penggunaan cetirizine jangka panjang, dan apa saja efek samping cetirizine jangka panjang yang mungkin timbul?

Kita akan membahasnya tuntas, berdasarkan informasi medis terkini.

Efek Samping Umum yang Sering Muncul

Baik untuk penggunaan jangka pendek maupun panjang, cetirizine umumnya memiliki efek samping yang tergolong ringan dan dapat ditoleransi oleh sebagian besar orang. Efek samping cetirizine ini meliputi:

  • Rasa Kantuk atau Kelelahan: Meskipun termasuk non-sedatif, sebagian orang masih merasakan sedikit kantuk atau lemas, terutama di awal penggunaan.
  • Mulut Kering: Sensasi mulut terasa kering atau lengket. Jika terjadi dalam jangka panjang, ini bisa berpotensi memicu masalah gigi.
  • Sakit Kepala dan Pusing: Biasanya ringan dan akan mereda seiring tubuh menyesuaikan diri dengan obat.
  • Gangguan Pencernaan: Kadang dapat menyebabkan mual, sakit perut, atau diare.

Efek-efek ini biasanya tidak berbahaya dan bisa diatasi. Namun, untuk penggunaan jangka panjang, ada satu risiko spesifik yang patut kamu perhatikan.

Waspada Pruritus Rebound Setelah Penghentian Obat

Ini adalah informasi terkini yang penting diketahui. Bagi kamu yang telah mengonsumsi cetirizine (atau levocetirizine) setiap hari selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun, ada laporan mengenai gejala yang disebut pruritus rebound atau gatal hebat setelah menghentikan obat.

Pruritus rebound ini ditandai dengan munculnya rasa gatal seluruh tubuh yang parah dan tidak tertahankan. Gejala ini:

  1. Muncul dalam beberapa hari setelah pasien berhenti minum obat.
  2. Bukan merupakan gejala alergi awal sebelum minum obat.
  3. Dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan dan bisa sangat mengganggu kualitas hidup.

Para ahli menduga hal ini mungkin terjadi karena tubuh menjadi sangat bergantung pada efek penghambatan histamin yang diberikan cetirizine. Ketika obat dihentikan tiba-tiba, terjadi lonjakan histamin yang memicu respons gatal berlebihan. Walau kondisi ini tergolong jarang, jika kamu berencana menghentikan penggunaan cetirizine jangka panjang, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Risiko pada Kelompok Khusus

Selain efek samping umum, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi kelompok dengan kondisi kesehatan tertentu:

1. Gangguan Ginjal atau Hati

Cetirizine dimetabolisme dan diekskresikan (dikeluarkan) sebagian besar melalui ginjal. Jika kamu memiliki gangguan fungsi ginjal atau hati yang parah, kadar obat dapat menumpuk dalam tubuh dan meningkatkan risiko efek samping. Dokter biasanya akan menyesuaikan dosis atau merekomendasikan obat lain yang lebih aman.

2. Ibu Hamil dan Menyusui

Meskipun cetirizine umumnya dianggap relatif aman selama kehamilan dan menyusui, penggunaan dosis besar dan jangka panjang harus tetap dalam pengawasan dokter. Pada ibu menyusui, dosis besar dalam waktu lama berpotensi mengurangi suplai ASI atau menyebabkan efek samping pada bayi, seperti kantuk.

Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter?

Intinya, penggunaan cetirizine untuk jangka waktu yang lama, misalnya lebih dari dua atau tiga minggu, sebaiknya selalu di bawah pengawasan dokter.

Jika kamu telah mengonsumsi cetirizine harian untuk mengatasi alergi kronis, diskusikanlah secara terbuka dengan dokter kamu mengenai manfaat dan risiko yang mungkin kamu hadapi.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika kamu mengalami salah satu kondisi berikut:

  • Efek samping umum (seperti kantuk berat atau mulut kering) terus berlanjut atau terasa mengganggu aktivitas harian.
  • Muncul gejala serius yang jarang, seperti jantung berdebar, detak jantung tidak teratur, tremor, atau masalah buang air kecil.
  • Mengalami gatal hebat yang muncul setelah kamu memutuskan untuk menghentikan cetirizine.

Dokter dapat memberikan saran terbaik, mulai dari penyesuaian dosis, peralihan ke jenis antihistamin lain, atau menyarankan cara penghentian obat secara bertahap untuk meminimalkan risiko pruritus rebound.

Dengan informasi yang tepat, kita bisa menggunakan cetirizine secara bijak untuk mengontrol alergi dan tetap menjaga kesehatan jangka panjang kita. Sudahkah kamu mendiskusikan rencana penggunaan obat alergi jangka panjangmu dengan dokter?