Efek Samping Antasida Doen, Reaksi Umum dan Risiko Jangka Panjang

RediksiaRabu, 8 Oktober 2025 | 18:18 WIB
Efek Samping Antasida Doen, Reaksi Umum dan Risiko Jangka Panjang
Efek Samping Antasida Doen, Reaksi Umum dan Risiko Jangka Panjang

Diksia.com - Siapa yang tak kenal dengan Antasida Doen? Obat ini sering menjadi penyelamat di saat sakit maag atau asam lambung naik menyerang. Rasa nyeri ulu hati, kembung, dan mual bisa segera mereda berkat kandungan kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida yang bekerja menetralkan asam lambung.

Namun, seperti halnya obat lain, meskipun termasuk obat bebas, Antasida Doen juga memiliki potensi efek samping, terutama jika kamu mengonsumsinya dalam jangka panjang atau tidak sesuai aturan. Agar kamu bisa mengonsumsi obat ini dengan bijak, yuk kita bahas lebih detail mengenai efek samping yang mungkin timbul!

Efek Samping Umum: Gangguan Pencernaan Ringan

Reaksi yang paling sering terjadi dan umumnya ringan setelah mengonsumsi Antasida Doen adalah pada sistem pencernaan. Ini wajar, mengingat obat ini bekerja langsung di saluran cerna kita. Efek samping ini biasanya hilang dengan sendirinya setelah kamu berhenti mengonsumsi obat.

1. Sembelit (Konstipasi)

Kandungan Aluminium Hidroksida dalam Antasida Doen cenderung menyebabkan feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan. Jika kamu merasa sembelit setelah minum obat ini, kemungkinan besar ini penyebabnya.

2. Diare

Sebaliknya, kandungan Magnesium Hidroksida justru memiliki efek laksatif (pencahar) yang bisa memicu diare. Menariknya, dalam Antasida Doen, kedua kandungan ini (Aluminium dan Magnesium) sengaja dikombinasikan untuk saling menyeimbangkan efek samping satu sama lain. Meski begitu, diare ringan tetap mungkin terjadi pada beberapa orang.

3. Mual, Muntah, dan Kram Perut

Efek samping lain yang mungkin kamu rasakan adalah rasa tidak nyaman di perut, seperti mual, muntah, perut kembung, atau kram perut ringan.

Risiko Serius: Perhatian untuk Penggunaan Jangka Panjang

Jika kamu mengonsumsi Antasida Doen hanya sesekali dan sesuai dosis anjuran, risiko efek samping serius sangat kecil. Namun, penggunaan dalam dosis tinggi atau untuk jangka waktu yang sangat lama tanpa pengawasan dokter bisa memicu masalah yang lebih serius, terutama bagi kamu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

1. Hipermagnesemia

Ini adalah kondisi meningkatnya kadar magnesium dalam darah. Hal ini sangat mungkin terjadi pada penderita gangguan fungsi ginjal berat. Ginjal yang tidak berfungsi optimal akan kesulitan membuang kelebihan magnesium yang berasal dari Magnesium Hidroksida. Peningkatan kadar magnesium yang ekstrem bisa memicu gejala serius seperti detak jantung melambat, napas pendek, atau otot terasa lemah.

2. Penurunan Kadar Fosfat (Hipofosfatemia) dan Risiko Osteoporosis

Kandungan Aluminium Hidroksida dapat menghambat penyerapan fosfat di usus. Fosfat adalah mineral penting untuk kesehatan tulang. Jika kadarnya terus menurun akibat penggunaan jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan tulang seperti osteoporosis atau tulang keropos.

3. Acid Rebound

Paradoksnya, penggunaan antasida yang berlebihan dan dihentikan secara tiba-tiba justru bisa menyebabkan efek yang disebut acid rebound. Asam lambung yang sudah terbiasa diredam oleh obat, akan diproduksi secara berlebihan kembali setelah obat dihentikan, yang malah memperburuk gejala maag kamu.

4. Interaksi dengan Obat Lain

Antasida Doen dapat mengganggu penyerapan dan efektivitas banyak obat lain. Contohnya:

  • Antibiotik tertentu (seperti tetrasiklin dan kuinolon).
  • Obat penurun tekanan darah.
  • Suplemen zat besi dan kalsium.

Oleh karena itu, jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, beri jeda waktu 2-4 jam antara minum Antasida Doen dan obat lainnya untuk mencegah interaksi.

Kapan Harus Waspada dan Segera ke Dokter?

Meskipun Antasida Doen adalah obat bebas, ada beberapa kondisi dan gejala yang mengharuskan kamu segera berkonsultasi dengan dokter:

  1. Gejala tidak membaik setelah 1-2 minggu mengonsumsi obat.
  2. Mengalami reaksi alergi terhadap obat, seperti ruam kulit, gatal, atau pembengkakan.
  3. Mengalami gejala serius, seperti:
    • Sembelit yang parah dan tidak hilang.
    • Otot terasa sangat lemah atau lemas.
    • Detak jantung tidak teratur atau melambat.
    • Nyeri saat buang air kecil.
    • Perubahan suasana hati atau kebingungan (terutama pada pasien ginjal).

Kesimpulan: Gunakan dengan Bijak

Antasida Doen adalah pertolongan pertama yang sangat efektif untuk meredakan gejala asam lambung. Kunci utama untuk menghindari efek samping adalah dengan menggunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak mengonsumsinya lebih dari 2 minggu tanpa arahan dokter.

Ingat, obat ini berfungsi sebagai penetralisir, bukan penyembuh penyebab utama maag. Jika gejala maag kamu sering kambuh, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari akar masalahnya dan mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Dengan informasi ini, kini kamu bisa menggunakan Antasida Doen dengan lebih bijak dan aman!