Di Balik Khasiatnya, Bawang Putih Simpan Sederet Efek Samping Jika Dikonsumsi Berlebihan

RediksiaSabtu, 27 Desember 2025 | 09:58 WIB
Efek Samping Bawang Putih Mentah bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Efek Samping Bawang Putih Mentah bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Diksia.com - Bawang putih sudah lama menjadi primadona di dapur kita. Hampir setiap masakan Indonesia mengandalkan umbi yang satu ini untuk menciptakan aroma sedap dan rasa gurih yang khas. Selain itu, reputasinya sebagai obat alami atau superfood juga tidak perlu diragukan lagi, mulai dari menurunkan kolesterol hingga menjaga sistem kekebalan tubuh.

Namun, seperti halnya segala sesuatu di dunia ini, konsumsi yang berlebihan tentu tidak baik. Kita sering kali lupa bahwa bahan alami pun memiliki batasan aman. Jika kamu terlalu banyak mengonsumsi bawang putih, terutama dalam kondisi mentah, ada beberapa risiko kesehatan yang mungkin mengintai tubuh kamu. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai efek samping bawang putih yang perlu kamu waspadai.

Gangguan Pencernaan dan Masalah Lambung

Salah satu keluhan paling umum yang muncul akibat konsumsi bawang putih berlebih adalah gangguan pada sistem pencernaan. Bawang putih, khususnya yang dimakan mentah, memiliki sifat asam dan pedas yang cukup kuat. Bagi kamu yang memiliki perut sensitif atau riwayat penyakit asam lambung seperti GERD, bumbu dapur ini bisa menjadi pemicu rasa tidak nyaman yang serius.

Makan bawang putih dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada atau heartburn, perut kembung, hingga diare. Senyawa fruktan yang terkandung di dalamnya juga bisa menyebabkan penumpukan gas di dalam perut, yang tentu saja akan mengganggu aktivitas harian kita.

Meningkatkan Risiko Pendarahan

Ini adalah efek samping yang tergolong serius dan sering kali tidak disadari oleh banyak orang. Bawang putih memiliki sifat antitrombotik, yang artinya dapat mencegah pembentukan gumpalan darah. Dalam porsi wajar, hal ini bagus untuk kesehatan jantung. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, bawang putih justru bisa meningkatkan risiko pendarahan.

Kamu harus ekstra hati-hati jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin. Menggabungkan bawang putih dalam dosis tinggi dengan obat-obatan tersebut dapat membuat darah terlalu encer. Selain itu, para ahli kesehatan biasanya menyarankan kita untuk berhenti mengonsumsi suplemen bawang putih setidaknya dua minggu sebelum menjalani prosedur operasi, guna menghindari pendarahan hebat saat pembedahan berlangsung.

Menimbulkan Bau Badan dan Bau Mulut

Efek samping yang satu ini mungkin tidak berbahaya bagi fisik, tetapi sangat berdampak pada kehidupan sosial kamu. Halitosis atau bau mulut kronis adalah dampak instan dari mengonsumsi bawang putih. Aroma ini berasal dari senyawa sulfur yang terbentuk saat bawang putih dihancurkan atau dikunyah.

Uniknya, aroma ini tidak hanya bertahan di mulut. Setelah dicerna, senyawa berbau tajam tersebut masuk ke dalam aliran darah dan kemudian dibawa ke paru-paru serta pori-pori kulit. Akibatnya, aroma bawang putih bisa keluar melalui napas dan keringat kamu. Meskipun kamu sudah menyikat gigi berkali-kali, aroma tersebut sering kali masih tertinggal karena berasal dari dalam sistem tubuh kita.

Iritasi pada Kulit

Beberapa dari kita mungkin pernah mendengar pengobatan tradisional yang menyarankan menempelkan bawang putih mentah langsung ke kulit untuk mengobati luka atau jerawat. Padahal, praktik ini cukup berisiko. Enzim alliinase yang terdapat pada bawang putih mentah bisa menyebabkan iritasi kulit yang parah, sensasi perih, hingga luka bakar kimiawi jika ditempelkan terlalu lama.

Alih-alih sembuh, kulit kamu justru bisa menjadi merah, meradang, dan terasa panas. Oleh karena itu, kita disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli medis sebelum mencoba mengoleskan bahan dapur yang keras ini langsung ke permukaan kulit, terutama pada area wajah yang sensitif.

Interaksi dengan Obat-obatan Tertentu

Selain obat pengencer darah, bawang putih juga diketahui dapat berinteraksi dengan jenis obat lain. Bawang putih dapat memengaruhi efektivitas obat-obatan tertentu, seperti obat untuk HIV/AIDS dan pil KB. Senyawa dalam bawang putih dapat mempercepat pemecahan obat-obatan ini di dalam tubuh, sehingga mengurangi kadar obat dalam darah dan membuatnya menjadi kurang efektif.

Bagi kamu yang memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi, konsumsi bawang putih juga perlu diperhatikan. Karena sifatnya yang bisa menurunkan tekanan darah, mengonsumsinya secara berlebihan bisa membuat tekanan darah kamu drop hingga di bawah batas normal, yang mengakibatkan pusing atau lemas.

Batas Aman Konsumsi

Lantas, apakah kita harus berhenti makan bawang putih? Tentu saja tidak. Kuncinya ada pada moderasi. Para ahli umumnya menyarankan konsumsi sekitar satu hingga dua siung bawang putih mentah per hari masih dalam batas aman bagi orang dewasa yang sehat. Jika dimasak, toleransi tubuh kita mungkin sedikit lebih tinggi karena proses pemanasan mengurangi potensi iritasinya.

Mulai sekarang, jadilah konsumen yang bijak. Nikmati sedapnya bawang putih dalam masakan kamu, tetapi tetap dengarkan sinyal tubuh. Jika kamu merasa mual atau perih setelah memakannya, itu tandanya kamu harus mengurangi porsinya demi kesehatan jangka panjang.