Diksia.com - Obat bernama Dexamethasone mungkin sudah tidak asing di telinga kita, apalagi setelah sempat ramai dibicarakan sebagai bagian dari protokol pengobatan pasien COVID-19 gejala berat.
Namun, sebenarnya Dexamethasone obat apa dan seberapa kuat efeknya? Yuk, kita telusuri lebih dalam mengenai obat golongan kortikosteroid ini.
Mengenal Lebih Dekat Dexamethasone: Golongan dan Cara Kerja
Dexamethasone adalah obat yang termasuk dalam golongan kortikosteroid. Obat ini adalah tiruan dari hormon kortisol yang secara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal dalam tubuh kita.
Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Sebagai kortikosteroid yang memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiradang) dan imunosupresif (menekan sistem kekebalan tubuh), Dexamethasone bekerja dengan cara menghambat pelepasan zat-zat kimia di tubuh yang memicu peradangan. Dengan ditekannya respons peradangan, gejala seperti bengkak, merah, nyeri, dan gatal pun akan mereda.
Mekanisme inilah yang membuat Dexamethasone menjadi andalan dalam dunia medis.
Segudang Manfaat Dexamethasone di Berbagai Kondisi Medis
Penggunaan Dexamethasone sangat luas dan tidak terbatas pada satu jenis penyakit saja. Obat ini sering diresepkan dokter untuk mengatasi beragam kondisi, antara lain:
1. Mengatasi Kondisi Peradangan
Ini adalah fungsi utamanya. Dexamethasone efektif meredakan peradangan akibat berbagai penyakit, seperti radang sendi (arthritis), radang kulit (dermatitis), asma, hingga penyakit radang usus.
2. Meredakan Reaksi Alergi Berat
Saat kamu mengalami reaksi alergi parah atau anafilaksis yang mengancam jiwa, Dexamethasone dapat diberikan untuk menekan reaksi alergi dan mengurangi pembengkakan serta gejala lainnya.
3. Mengelola Penyakit Autoimun
Pada penyakit autoimun seperti Lupus atau Rheumatoid Arthritis, sistem kekebalan tubuh kita keliru menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat. Dexamethasone berperan sebagai imunosupresif untuk menurunkan aktivitas sistem imun yang berlebihan tersebut.
4. Peran dalam Pengobatan Kanker
Obat ini juga digunakan dalam pengobatan kanker tertentu, seperti Multiple Myeloma. Selain itu, Dexamethasone juga sering diberikan untuk mencegah atau mengurangi rasa mual dan muntah yang parah akibat kemoterapi.
5. Kasus COVID-19 Gejala Berat
Informasi terkini menunjukkan bahwa Dexamethasone efektif digunakan pada pasien COVID-19 yang mengalami gejala berat dan kritis, yaitu mereka yang membutuhkan bantuan pernapasan. Dalam kondisi ini, obat tersebut membantu mengurangi peradangan parah di paru-paru yang bisa mengancam nyawa.
Peringatan Keras: Bukan Obat Bebas!
Meskipun manfaatnya banyak, penting untuk kita ingat bahwa Dexamethasone adalah obat keras yang masuk dalam kategori obat resep. Artinya, kamu hanya bisa mendapatkannya dengan anjuran dan pengawasan ketat dari dokter.
Jangan pernah mencoba mengonsumsi obat ini hanya berdasarkan pengalaman orang lain atau karena harganya yang terjangkau. Penggunaan yang tidak tepat, apalagi dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis, justru bisa mendatangkan bahaya.
Efek Samping yang Wajib Kamu Waspadai
Dexamethasone, seperti obat kuat lainnya, dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping ringan yang mungkin muncul adalah sakit perut, mulas, sulit tidur, atau peningkatan nafsu makan.
Namun, penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat memicu efek samping yang lebih serius dan perlu diwaspadai, antara lain:
- Peningkatan Gula Darah: Ini berisiko tinggi bagi kamu yang memiliki riwayat diabetes.
- Menurunkan Daya Tahan Tubuh: Obat ini dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
- Gangguan Tulang dan Sendi: Risiko pengeroposan tulang (osteoporosis).
- Perubahan Mood: Cemas, mudah marah, atau bahkan depresi.
- Kenaikan Berat Badan dan Wajah Bengkak (Moon Face): Terkait dengan perubahan metabolisme dan retensi cairan.
Jika kamu sedang atau pernah mengonsumsi obat ini dan merasakan gejala efek samping yang parah, segera hubungi dokter. Selalu utamakan konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memutuskan untuk mengonsumsi Dexamethasone. Kesehatan kita adalah prioritas utama.
