Untuk membuat anggaran keuangan, kamu harus mencatat semua sumber pemasukan dan pengeluaran kamu secara rinci. Kamu harus membedakan antara pengeluaran yang bersifat tetap, seperti sewa, listrik, atau cicilan, dan pengeluaran yang bersifat variabel, seperti makanan, transportasi, atau hiburan. Kamu juga harus menetapkan prioritas pengeluaran kamu berdasarkan kebutuhan dan kemampuan kamu.
Setelah membuat anggaran keuangan, kamu harus mematuhi anggaran tersebut dengan disiplin. Kamu harus mengontrol pengeluaran kamu agar tidak melebihi batas yang sudah kamu tentukan. Kamu juga harus menyesuaikan anggaran kamu jika ada perubahan dalam pemasukan atau pengeluaran kamu. Dengan mematuhi anggaran keuangan, kamu bisa menghemat uang dan mengalokasikan sebagian uang untuk melunasi hutang kamu.
2. Bangun dan Kelola Dana Darurat
Langkah kedua yang harus kamu lakukan adalah membangun dan mengelola dana darurat. Dana darurat adalah simpanan uang yang disediakan untuk menghadapi situasi darurat atau tidak terduga, seperti kecelakaan, sakit, kehilangan pekerjaan, atau bencana alam. Dana darurat bisa menjadi penyelamat kamu ketika kamu mengalami krisis keuangan yang tidak bisa kamu prediksi. Dana darurat juga bisa mencegah kamu dari berhutang lagi untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk membangun dana darurat, kamu harus menentukan berapa besar jumlah dana darurat yang kamu butuhkan. Secara umum, dana darurat sebaiknya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran kamu. Namun, jumlah ini bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi dan kebutuhan kamu. Kamu harus menyesuaikan jumlah dana darurat dengan tingkat risiko, tanggungan, dan tujuan kamu.
Setelah menentukan jumlah dana darurat, kamu harus menyisihkan sebagian uang dari pemasukan kamu untuk menabung dana darurat. Kamu bisa menabung dana darurat secara berkala, misalnya per minggu, per bulan, atau per tahun. Kamu juga bisa menabung dana darurat secara tidak teratur, misalnya dari bonus, hadiah, atau penghasilan tambahan. Kamu harus menyimpan dana darurat di tempat yang aman dan mudah diakses, misalnya di rekening tabungan, deposito, atau instrumen pasar uang.