Jenis Agunan yang Bisa Kamu Ajukan di Indonesia

RediksiaSabtu, 27 Mei 2023 | 05:59 WIB
Jenis Agunan yang Bisa Kamu Ajukan di Indonesia
Ilustrasi Jenis Agunan yang Bisa Kamu Ajukan di Indonesia. Foto: Canva

Diksia.com - Pendanaan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan modern saat ini.

Baik itu untuk membiayai pendidikan, membeli rumah, mengembangkan bisnis, atau keperluan lainnya, seringkali kita membutuhkan bantuan dari lembaga keuangan.

Namun, untuk mendapatkan pinjaman yang diinginkan, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah agunan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa jenis agunan yang umumnya diterima di Indonesia, memperjelas manfaatnya, serta memberikan panduan praktis dalam pengajuannya.

Dengan memahami berbagai pilihan agunan yang tersedia, kamu dapat membuat keputusan yang bijak dan memaksimalkan peluang untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.

Pengertian Agunan

Sebelum kita membahas jenis-jenis agunan yang ada, mari kita memahami terlebih dahulu apa itu agunan.

Agunan adalah aset yang kamu berikan sebagai jaminan kepada lembaga keuangan saat mengajukan pinjaman.

Dalam kasus ketidakmampuanmu membayar pinjaman sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati, lembaga keuangan berhak mengambil alih kepemilikan atas agunan tersebut.

Dengan menggunakan agunan, risiko bagi pemberi pinjaman dapat dikurangi, sehingga suku bunga yang ditawarkan juga bisa lebih kompetitif.

Jenis Agunan yang Umum Digunakan

Berikut adalah beberapa jenis agunan yang umum digunakan di Indonesia:

1. Tanah dan Bangunan

Tanah dan bangunan merupakan salah satu jenis agunan yang paling umum di Indonesia.

Agunan ini meliputi rumah, apartemen, tanah kosong, atau properti komersial.

Pemberi pinjaman biasanya menerima agunan berupa sertifikat tanah atau surat kepemilikan properti lainnya.

Melalui agunan ini, kamu dapat memperoleh pinjaman dengan jumlah yang lebih besar dan suku bunga yang lebih rendah.

2. Kendaraan Bermotor

Jika kamu memiliki mobil atau sepeda motor dengan status kepemilikan yang jelas, kamu dapat menggunakannya sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman.

Pemberi pinjaman biasanya menerima agunan berupa BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) sebagai jaminan.

Agunan ini memungkinkan kamu untuk memperoleh pinjaman dengan cepat dan mudah.

Namun, penting untuk diingat bahwa kendaraan tersebut akan disita oleh pemberi pinjaman jika kamu gagal membayar pinjaman sesuai kesepakatan.

3. Emas dan Perhiasan

Emas dan perhiasan memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat digunakan sebagai agunan untuk pinjaman.

Kamu dapat mengajukan pinjaman dengan memberikan emas atau perhiasan sebagai jaminan.

Pemberi pinjaman biasanya akan menilai kualitas dan keaslian barang sebelum menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan.

Agunan ini cocok bagi kamu yang memiliki aset berharga dalam bentuk emas atau perhiasan dan ingin memperoleh pinjaman dengan cepat.

4. Deposito

Deposito merupakan jenis agunan yang cukup populer di Indonesia.

Jika kamu memiliki deposito di bank, kamu dapat mengajukan pinjaman dengan menggunakan deposito sebagai agunan.

Agunan ini memberikan keuntungan berupa suku bunga yang lebih rendah dan proses pengajuan yang lebih cepat.

Namun, perlu diingat bahwa deposito tersebut akan dijaga oleh bank sebagai jaminan pembayaran pinjaman.

5. Surat Berharga

Surat berharga seperti saham, obligasi, atau reksa dana juga dapat digunakan sebagai agunan.

Kamu dapat mengajukan pinjaman dengan menyerahkan surat berharga sebagai jaminan.

Pemberi pinjaman akan mengevaluasi nilai dan likuiditas surat berharga tersebut sebelum menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan.

Agunan ini memberikan fleksibilitas bagi pemilik surat berharga untuk memperoleh dana tambahan tanpa harus menjual aset investasi mereka.

Pertimbangan Penting dalam Memilih Agunan

Ketika memilih agunan untuk pinjamanmu, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu kamu perhatikan:

1. Nilai Agunan

Pastikan nilai agunan yang kamu berikan sesuai dengan jumlah pinjaman yang kamu ajukan.

Lembaga keuangan akan mengevaluasi nilai agunan dan menawarkan pinjaman berdasarkan persentase tertentu dari nilai agunan tersebut.

Sebaiknya pilih agunan yang memiliki nilai yang cukup tinggi untuk memperoleh pinjaman yang memadai.

2. Kepemilikan yang Sah

Pastikan bahwa kamu memiliki kepemilikan yang sah atas agunan yang kamu berikan.

Sertifikat tanah atau rumah harus atas nama kamu sendiri atau pihak yang memiliki hubungan hukum yang sah denganmu.

Hal ini akan memudahkan proses pengajuan pinjaman dan memberikan kepastian hukum bagi semua pihak.

3. Keberlanjutan Aset

Perhatikan juga keberlanjutan aset yang kamu jadikan agunan.

Misalnya, jika kamu menggunakan kendaraan sebagai agunan, pastikan bahwa kendaraan tersebut masih dalam kondisi baik dan tidak terlilit hutang atau pajak.

Keadaan aset yang buruk dapat mempengaruhi penilaian lembaga keuangan terhadap pinjamanmu.

Penting untuk diingat bahwa setiap pemberi pinjaman memiliki persyaratan yang berbeda terkait jenis agunan yang mereka terima.

Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan kamu memahami syarat dan ketentuan yang berlaku serta mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.

Selain itu, penting juga untuk menilai keuangan pribadi dengan bijak dan hanya meminjam dalam batas kemampuan kamu untuk menghindari masalah finansial di masa depan.

Dalam mengajukan pinjaman dengan agunan, kamu harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti sertifikat tanah, BPKB kendaraan, atau dokumen asli lainnya sesuai dengan jenis agunan yang kamu pilih.

Selain itu, pastikan kamu memilih pemberi pinjaman yang tepercaya dan memiliki reputasi baik untuk memastikan transaksi yang aman dan menguntungkan.

Dalam kesimpulan, berbagai jenis agunan yang dapat diajukan di Indonesia memungkinkan kamu untuk meminimalkan risiko dan memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.

Tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, emas dan perhiasan, deposito, serta surat berharga adalah beberapa pilihan agunan yang umum diterima.

Pastikan kamu memahami persyaratan dan ketentuan yang berlaku serta mengevaluasi keuangan pribadi dengan bijak sebelum mengajukan pinjaman.

Dengan demikian, kamu dapat memanfaatkan potensi pendanaan secara optimal dan mencapai tujuan finansialmu dengan lebih mudah dan aman.