Diksia.com - Pendidikan adalah salah satu hal yang penting untuk masa depan anak-anak. Namun, biaya pendidikan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga banyak orang tua yang kesulitan untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat itu, banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang ini? Apakah ada solusi yang bisa membantu orang tua untuk memberikan pendidikan yang berkualitas untuk anak-anak mereka? Tentu saja ada. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips dan saran yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang. Simak baik-baik ya!
Tips dan Saran untuk Mengatasi Masalah Biaya Pendidikan yang Kurang
1. Mencari Beasiswa
Salah satu cara yang paling umum dan efektif untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang adalah dengan mencari beasiswa. Beasiswa adalah bantuan finansial yang diberikan oleh pihak-pihak tertentu, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi sosial, atau perusahaan, kepada siswa yang berprestasi atau memenuhi kriteria tertentu.
Beasiswa bisa menutupi sebagian atau seluruh biaya pendidikan, baik itu biaya pendaftaran, uang sekolah, uang buku, uang saku, atau biaya lainnya. Beasiswa juga bisa diberikan untuk jenjang pendidikan apa saja, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Untuk mendapatkan beasiswa, kamu harus aktif mencari informasi tentang beasiswa yang tersedia, baik melalui internet, media sosial, koran, majalah, atau teman-teman. Kamu juga harus mempersiapkan diri dengan baik, seperti mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, belajar dengan giat, mengikuti tes-tes yang diadakan, dan mengikuti wawancara jika ada.
Beberapa contoh beasiswa yang bisa kamu coba adalah:
- Beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa), yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada mahasiswa yang berprestasi akademik dan berasal dari keluarga kurang mampu.
- Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada mahasiswa yang ingin melanjutkan studi S2 atau S3 di dalam atau luar negeri, dengan syarat bersedia mengabdi untuk Indonesia.
- Beasiswa Bidikmisi, yang diberikan oleh Kemendikbud kepada siswa yang berprestasi akademik dan berasal dari keluarga kurang mampu, untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri atau swasta yang bekerja sama dengan Kemendikbud.
- Beasiswa Tanoto Foundation, yang diberikan oleh Tanoto Foundation, sebuah yayasan yang didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto, kepada siswa dan mahasiswa yang berprestasi akademik dan berasal dari keluarga kurang mampu, untuk melanjutkan pendidikan di berbagai jenjang dan bidang studi.
- Beasiswa Djarum Beasiswa Plus, yang diberikan oleh Djarum Foundation, sebuah yayasan yang didirikan oleh perusahaan rokok Djarum, kepada mahasiswa yang berprestasi akademik dan berpotensi menjadi pemimpin, untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia.
2. Mengajukan Pinjaman Pendidikan
Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang adalah dengan mengajukan pinjaman pendidikan. Pinjaman pendidikan adalah pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan, seperti bank, koperasi, atau fintech, kepada orang tua atau siswa yang membutuhkan dana untuk membiayai pendidikan.
Pinjaman pendidikan biasanya memiliki syarat dan ketentuan yang lebih ringan daripada pinjaman biasa, seperti bunga yang lebih rendah, jangka waktu yang lebih panjang, atau jaminan yang lebih mudah. Pinjaman pendidikan juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan pendidikan, seperti biaya pendaftaran, uang sekolah, uang buku, uang saku, atau biaya lainnya.
Untuk mengajukan pinjaman pendidikan, kamu harus memilih lembaga keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kamu, seperti besaran pinjaman, bunga, cicilan, jangka waktu, atau jaminan. Kamu juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, KK, slip gaji, bukti pendapatan, ijazah, rapor, atau surat keterangan sekolah.
Beberapa contoh pinjaman pendidikan yang bisa kamu coba adalah:
- Kredit Pendidikan Mandiri (KPM), yang diberikan oleh Bank Mandiri, kepada orang tua atau siswa yang ingin membiayai pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dengan pinjaman maksimal Rp 200 juta, bunga 0,83% per bulan, cicilan mulai dari Rp 500 ribu per bulan, dan jangka waktu hingga 15 tahun.
- Kredit Pendidikan BRI (KPB), yang diberikan oleh Bank BRI, kepada orang tua atau siswa yang ingin membiayai pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dengan pinjaman maksimal Rp 150 juta, bunga 0,75% per bulan, cicilan mulai dari Rp 300 ribu per bulan, dan jangka waktu hingga 10 tahun.
- Kredit Pendidikan BNI (KPN), yang diberikan oleh Bank BNI, kepada orang tua atau siswa yang ingin membiayai pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dengan pinjaman maksimal Rp 100 juta, bunga 0,95% per bulan, cicilan mulai dari Rp 500 ribu per bulan, dan jangka waktu hingga 10 tahun.
- Kredit Pendidikan BTN (KPTN), yang diberikan oleh Bank BTN, kepada orang tua atau siswa yang ingin membiayai pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dengan pinjaman maksimal Rp 100 juta, bunga 1% per bulan, cicilan mulai dari Rp 500 ribu per bulan, dan jangka waktu hingga 10 tahun.
- Dana Pintar, yang diberikan oleh fintech Dana Pintar, kepada orang tua atau siswa yang ingin membiayai pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dengan pinjaman maksimal Rp 50 juta, bunga mulai dari 0,5% per bulan, cicilan mulai dari Rp 100 ribu per bulan, dan jangka waktu hingga 5 tahun.
3. Mengikuti Program Pendidikan Gratis atau Murah
Cara selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang adalah dengan mengikuti program pendidikan gratis atau murah. Program pendidikan gratis atau murah adalah program yang diselenggarakan oleh pihak-pihak tertentu, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi sosial, atau komunitas, yang memberikan kesempatan kepada orang tua atau siswa untuk mengikuti pendidikan tanpa atau dengan biaya yang sangat rendah.
Program pendidikan gratis atau murah biasanya ditujukan untuk orang tua atau siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, atau yang memiliki minat dan bakat tertentu. Program pendidikan gratis atau murah juga bisa berupa pendidikan formal, nonformal, atau informal, dan bisa berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi, mulai dari beberapa hari, minggu, bulan, hingga tahun.
Untuk mengikuti program pendidikan gratis atau murah, kamu harus mencari informasi tentang program-program yang ada, baik melalui internet, media sosial, koran, majalah, atau teman-teman. Kamu juga harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara program, seperti usia, pendidikan, pendapatan, atau prestasi. Kamu juga harus bersedia mengikuti proses seleksi dan evaluasi yang ada, jika ada.
Beberapa contoh program pendidikan gratis atau murah yang bisa kamu coba adalah:
- Program Indonesia Pintar (PIP), yang diselenggarakan oleh Kemendikbud, yang memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk mengikuti pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau sederajat, dengan besaran bantuan mulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 1 juta per tahun.
- Program Kartu Prakerja, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), yang memberikan bantuan biaya pelatihan kepada masyarakat yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka, untuk mengikuti pelatihan online atau offline di berbagai bidang, dengan besaran bantuan Rp 3,55 juta per orang.
- Program Sekolah Gratis, yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, yang memberikan kesempatan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk mengikuti pendidikan di jenjang SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi, tanpa membayar biaya apapun, atau dengan biaya yang sangat rendah.
- Program Pendidikan Nonformal, yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi sosial, seperti Yayasan Dompet Dhuafa, Yayasan Rumah Zakat, Yayasan Bina Mandiri, atau Yayasan Cinta Anak Bangsa, yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin belajar atau mengembangkan diri, untuk mengikuti pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa, komputer, kewirausahaan, atau keterampilan lainnya, dengan biaya yang sangat terjangkau, atau bahkan gratis.
- Program Pendidikan Informal, yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas, seperti Komunitas Belajar Indonesia, Komunitas Taman Bacaan, Komunitas Sahabat Belajar, atau Komunitas Belajar Online, yang memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin menambah pengetahuan atau wawasan mereka, untuk mengikuti pendidikan informal, seperti diskusi, seminar, webinar, workshop, atau sharing session, dengan biaya yang sangat terjangkau, atau bahkan gratis.
4. Membuat Anggaran dan Menabung
Cara berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang adalah dengan membuat anggaran dan menabung. Membuat anggaran dan menabung adalah cara yang sederhana namun efektif untuk mengelola keuangan kamu dengan baik, sehingga kamu bisa memenuhi kebutuhan pendidikan kamu tanpa mengorbankan kebutuhan lainnya.
Membuat anggaran adalah cara untuk merencanakan pengeluaran dan pemasukan kamu dalam periode tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Dengan membuat anggaran, kamu bisa mengetahui berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk biaya pendidikan, dan berapa banyak uang yang tersisa untuk kebutuhan lainnya, seperti makan, transportasi, hiburan, atau tabungan.
Menabung adalah cara untuk menyisihkan sebagian uang yang kamu miliki untuk keperluan di masa depan, seperti biaya pendidikan, dana darurat, atau investasi. Dengan menabung, kamu bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk membiayai pendidikan kamu, tanpa harus mengandalkan pinjaman atau bantuan dari orang lain.
Untuk membuat anggaran dan menabung, kamu harus melakukan hal-hal berikut:
- Menentukan tujuan dan prioritas kamu, seperti berapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk biaya pendidikan, kapan kamu harus membayar biaya pendidikan, dan apa saja kebutuhan lainnya yang harus kamu penuhi.
- Mencatat pengeluaran dan pemasukan kamu secara rutin, seperti berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk biaya pendidikan, makan, transportasi, hiburan, atau lainnya, dan berapa banyak uang yang kamu dapatkan dari gaji, jasa, hadiah, atau lainnya.
- Membuat rencana anggaran yang sesuai dengan tujuan dan prioritas kamu, seperti berapa persen uang yang kamu alokasikan untuk biaya pendidikan, kebutuhan lainnya, dan tabungan, dan bagaimana cara kamu mengontrol pengeluaran dan meningkatkan pemasukan kamu.
- Mengevaluasi dan menyesuaikan anggaran kamu secara berkala, seperti mengecek apakah anggaran kamu sudah sesuai dengan realita, apakah ada pengeluaran atau pemasukan yang tidak terduga, dan apakah ada hal-hal yang bisa kamu perbaiki atau tingkatkan dalam anggaran kamu.
5. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang adalah dengan mencari sumber pendapatan tambahan. Mencari sumber pendapatan tambahan adalah cara untuk menambah uang yang kamu miliki, sehingga kamu bisa membiayai pendidikan kamu dengan lebih mudah, dan juga memenuhi kebutuhan lainnya dengan lebih baik.
Mencari sumber pendapatan tambahan bisa berupa pekerjaan sampingan, bisnis online, investasi, atau hal-hal lainnya yang bisa menghasilkan uang untuk kamu. Mencari sumber pendapatan tambahan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik itu orang tua, siswa, atau mahasiswa, asalkan sesuai dengan kemampuan, minat, dan waktu yang kamu miliki.
Untuk mencari sumber pendapatan tambahan, kamu harus melakukan hal-hal berikut:
- Menentukan sumber pendapatan tambahan yang cocok untuk kamu, seperti apa yang kamu bisa lakukan, apa yang kamu suka lakukan, dan apa yang bisa menghasilkan uang untuk kamu, seperti mengajar, menulis, menjual, atau lainnya.
- Mempelajari dan mengembangkan sumber pendapatan tambahan yang kamu pilih, seperti bagaimana cara melakukan pekerjaan sampingan, bisnis online, investasi, atau hal-hal lainnya yang kamu pilih, bagaimana cara meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja kamu, dan bagaimana cara mempromosikan dan memasarkan hasil kerja kamu.
- Mengelola sumber pendapatan tambahan yang kamu miliki, seperti bagaimana cara mengatur waktu, energi, dan uang yang kamu keluarkan dan dapatkan dari sumber pendapatan tambahan kamu, bagaimana cara mengatasi masalah atau tantangan yang muncul, dan bagaimana cara mengevaluasi dan menyesuaikan sumber pendapatan tambahan kamu.
Itulah beberapa tips dan saran yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang kurang. Dengan melakukan tips dan saran di atas, kami harap kamu bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa harus khawatir dengan biaya pendidikan yang mahal. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu. Selamat belajar!