Investasi Jangka Panjang vs Jangka Pendek: Mana yang Lebih Baik?

RediksiaSabtu, 30 Desember 2023 | 09:47 WIB
Investasi Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Investasi Jangka Panjang vs Jangka Pendek

Diksia.com - Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan kamu. Namun, tidak semua investasi cocok untuk semua orang. Ada banyak jenis investasi yang berbeda dalam hal periode waktu, potensi keuntungan, risiko, likuiditas, pajak, biaya transaksi, dan modal yang dibutuhkan. Dua jenis investasi yang sering dibandingkan adalah investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Apa perbedaan, kelebihan, dan kekurangan antara keduanya? Mana yang lebih baik untuk kamu pilih? Artikel ini akan membahas hal-hal tersebut secara lengkap dan mendalam. Simak terus ya!

Apa itu Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek?

Investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanamkan modal atau aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan periode waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasilnya, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, atau dengan kata lain, investasi yang tidak akan dijual atau dicairkan dalam waktu dekat. Contoh investasi jangka panjang adalah saham, reksa dana, properti, emas, obligasi, dan deposito berjangka.

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dilakukan dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, atau dengan kata lain, investasi yang dapat dijual atau dicairkan kapan saja. Contoh investasi jangka pendek adalah tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, obligasi korporasi, dan surat berharga negara.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Potensi keuntungan yang lebih besar, karena investasi jangka panjang biasanya mengikuti pertumbuhan ekonomi dan nilai perusahaan atau aset yang diinvestasikan.
  • Pajak yang lebih rendah, karena investasi jangka panjang umumnya dikenakan pajak penghasilan final yang lebih rendah daripada investasi jangka pendek.
  • Biaya transaksi yang lebih rendah, karena investasi jangka panjang tidak memerlukan frekuensi jual beli yang tinggi, sehingga menghemat biaya komisi, administrasi, dan lainnya.
  • Perlindungan dari inflasi, karena investasi jangka panjang cenderung meningkatkan nilai seiring dengan kenaikan harga barang dan jasa.

Namun, investasi jangka panjang juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Risiko yang lebih tinggi, karena investasi jangka panjang lebih terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, seperti kondisi politik, sosial, dan ekonomi global, serta perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah.
  • Likuiditas yang lebih rendah, karena investasi jangka panjang tidak mudah dijual atau dicairkan, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengubahnya menjadi uang tunai.
  • Modal yang lebih besar, karena investasi jangka panjang biasanya memerlukan modal awal yang lebih besar daripada investasi jangka pendek, sehingga membatasi pilihan dan diversifikasi portofolio.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Risiko yang lebih rendah, karena investasi jangka pendek lebih terhindar dari fluktuasi pasar dan faktor-faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, serta lebih mudah diadaptasi dengan perubahan kondisi.
  • Likuiditas yang lebih tinggi, karena investasi jangka pendek dapat dijual atau dicairkan kapan saja, sehingga memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengelola keuangan.
  • Modal yang lebih kecil, karena investasi jangka pendek biasanya memerlukan modal awal yang lebih kecil daripada investasi jangka panjang, sehingga memberikan kesempatan dan akses yang lebih luas bagi investor.

Namun, investasi jangka pendek juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Potensi keuntungan yang lebih kecil, karena investasi jangka pendek biasanya memberikan imbal hasil yang lebih rendah daripada investasi jangka panjang, terutama jika dibandingkan dengan tingkat inflasi.
  • Pajak yang lebih tinggi, karena investasi jangka pendek umumnya dikenakan pajak penghasilan biasa yang lebih tinggi daripada investasi jangka panjang, tergantung pada lama waktu kepemilikan dan jumlah keuntungan yang diperoleh.
  • Biaya transaksi yang lebih tinggi, karena investasi jangka pendek memerlukan frekuensi jual beli yang tinggi, sehingga meningkatkan biaya komisi, administrasi, dan lainnya.

Tips Memilih Investasi Jangka Panjang atau Jangka Pendek

Tidak ada jawaban pasti tentang mana yang lebih baik antara investasi jangka panjang atau jangka pendek, karena setiap jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kamu, antara lain:

  • Tujuan investasi: Kamu perlu menentukan tujuan investasi kamu, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang, serta berapa besar target keuntungan yang ingin kamu capai. Misalnya, jika kamu ingin membeli rumah dalam waktu lima tahun, maka kamu bisa memilih investasi jangka menengah yang memberikan imbal hasil yang cukup tinggi namun tidak terlalu berisiko. Namun, jika kamu ingin menyiapkan dana pensiun dalam waktu 20 tahun, maka kamu bisa memilih investasi jangka panjang yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi namun lebih berisiko.
  • Profil risiko: Kamu perlu mengetahui profil risiko kamu, yaitu seberapa besar toleransi kamu terhadap kemungkinan kerugian yang bisa terjadi akibat investasi. Profil risiko dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Investor konservatif adalah investor yang tidak suka mengambil risiko dan lebih mengutamakan keamanan modal. Investor moderat adalah investor yang bersedia mengambil risiko sedang dan mengharapkan imbal hasil yang seimbang. Investor agresif adalah investor yang berani mengambil risiko tinggi dan mengejar imbal hasil yang maksimal. Sesuaikan pilihan investasi kamu dengan profil risiko kamu, agar kamu tidak merasa stres atau kecewa dengan hasil investasi kamu.
  • Durasi investasi: Kamu perlu mengetahui durasi investasi kamu, yaitu seberapa lama kamu berencana untuk menyimpan atau memegang investasi kamu. Durasi investasi dapat mempengaruhi imbal hasil dan risiko investasi kamu. Secara umum, semakin lama durasi investasi, semakin besar potensi keuntungan dan risiko yang bisa kamu dapatkan. Namun, durasi investasi juga harus disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu. Jangan memilih investasi jangka panjang jika kamu membutuhkan uang dalam waktu dekat, atau investasi jangka pendek jika kamu ingin mendapatkan keuntungan besar dalam waktu lama.

Kesimpulan

Investasi jangka panjang dan jangka pendek adalah dua jenis investasi yang berbeda dalam hal periode waktu, potensi keuntungan, risiko, likuiditas, pajak, biaya transaksi, dan modal yang dibutuhkan. Setiap jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga tidak ada yang bisa dikatakan lebih baik secara mutlak. Kamu perlu mempertimbangkan tujuan investasi, profil risiko, dan durasi investasi kamu sebelum memilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kamu. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan hasil investasi yang optimal dan sesuai dengan harapan kamu. Selamat berinvestasi!